Hari ini, pasukan Israel meminta masyarakat Gaza pindah dari Jalan Shalahuddin ke Jalan Ar Rasyid, meminta masyarakat Khan Yunis pindah ke Rafah. Mereka mengusir dengan cara membombardir.
Para pejuang fokus menghujani dengan roket dan tembakan ke wilayah-wilayah Israel khususnya tempat pasukan bermarkaz. Ini berdampak dua hal: Secara militer ini berhasil memberi efek kepada musuh yang berkumpul di perbatasan dan secara politik ini menimbulkan efek kekacauan pada para komandan militer yang berbohong kepada rakyatnya di mana mereka berkata Hamas telah kehilangan kekuasaannya di Gaza utara dan Israel telah berhasil menguasainya. Kemarin saja, ada dua roket jatuh di Tel Aviv, secara psikologis ini berdampak buruk bagi masyarakat Israel dan pasukan mereka, karena mereka tahu kalau para pemimpin telah membohongi mereka.
Para pejuang masih mampu menyerang 7, 8, 9 tempat dalam sehari. Di awal, mereka berhasil menghancurkan 7 atau 8 kendaraan militer. Ketika pasukan Israel berani masuk ke daerah padat pemukiman, 20 sampai 30 kendaraan militer mereka hancur. Kemarin malam pertempuran sangat besar, kita akan dengar hasilnya di kemudian hari berapa kendaraan militer yang hancur.
Pasukan Israel masih di utara. Tetapi saat kita bicara tentang wilayah Syujaiyyah, Tuhfah, Khan Yunis, Deir Balah, Rafah, di sana para pejuang masih segar dan sangat siap. Penghentian perang kemarin mereka manfaatkan untuk menyiapkan diri dan mereka sangat paham mana tempat aman dan mana tempat yang bahaya. Di timur Khan Yunis dan timur Deir Balah ada pertempuran terbatas, di mana Israel mengirim pasukan pembuka yang menganalisa lokasi-lokasi yang bisa dipakai untuk markaz pasukan. Taktik yang dilakukan para pejuang membuat kita bangga, di mana mereka memancing pasukan Israel untuk masuk ke dalam salah satu terowongan kemudian diledakkan di sana. Sama dengan pertempuran di Juhr Dik, para pejuang menggunakan senjata sniper, peledak Syuwazh dan senjata anti tank Yasin.
Kalau bicara tentang senjata anti tank Yasin 105, kekuatan menghancurkannya tidak terletak pada senjatanya, tetapi pada ksatria yang membawanya. Musuh ini pengecut, mereka ada di dalam kendaraan lapis baja. Mereka tidak akan bisa menguasai Gaza sepanjang tidak mau keluar dari kendaraan dan turun ke tanah. Saya pastikan di perang ini bahwa mereka terjebak di dalamnya. Memang benar akan ada kerugian dari masyarakat sipil, seperti yang saya katakan di depan bahwa 15.000 syahid, 40.000 ribu yang terluka, tidak akan mempengaruhi perjuangan untuk meraih kemenangan.
Bagian utara Palestina cukup rumit. Hizbullah Lebanon dan Israel tidak mau meluaskan pertempuran. Lebanon diancam Israel. Secara ekonomi Lebanon hampir jatuh. Iran mendapatkan surat berkali-kali dari Inggris, jika Iran ikut membantu maka Teheran akan dihajar. Kapal Induk Amerika ada di laut tengah dan teluk Arab. Inggris mengirim kapal-kapal perangnya. Inggris menyatakan akan mengirim pesawat-pesawat pengintai di timur tengah dan tentu Gaza.
Tapi kalau sekadar meringankan tekanan ke Gaza, mungkin saja. Tapi itu tidak besar.
Di Palestina utara berbatas dengan Lebanon selatan, Israel punya 100.000 tentara. Jika tidak terjadi perang besar dan luas maka tidak banyak memberi dampak bagi Israel. Buktinya, di awal perang darat sebelum penghentian sementara perang serangan Israel hanya di utara, sementara sekarang di berbagai titik. Masyarakat Gaza yang diminta pindah ke sebuah tempat aman, ternyata tempat itu pun dibombardir dengan cara buas yang tidak bisa diterima oleh akal manusia."
Begitu cara membaca yang benar,
Sekali lagi, bacalah sejarah...z