Kemana Abu Ubaidah?

KH. Budi Ashari, Lc

Abu Ubaidah, sosok yang paling fenomenal di dunia saat ini. Magnet yang menyedot hati setiap orang beriman bahkan orang yang masih tersisa kemanusiaannya. Seluruh dunia bisa diam sejenak dan berhenti beraktifitas begitu Abu Ubaidah mulai bicara. Satu-satunya informasi yang valid. Bahkan masyarakat Israel lebih percaya informasi Abu Ubaidah daripada informasi pemimpinnya.

Sejak awal perang sampai penghentian perang sementara terjadi, Abu Ubaidah selalu hadir memberikan informasi dan menghajar psikologis tentara Israel dan masyarakatnya, lengkap dengan para pejabatnya. Pilihan kata Abu Ubaidah menghantam Tel Aviv bisa lebih kuat dari hantaman Yasin 105 yang membuat tank menjadi kaleng krupuk.

Tapi sejak perang berhenti, sampai perang lagi dengan wilayah pertempuran lebih luas lagi, Abu Ubaidah tak kunjung hadir.

Kemana Abu Ubaidah?

Brigjen Taufik Didi, pakar strategi dan militer dari Tunisia menjawab dengan analisanya,

"Abu Ubaidah tidak keluar kecuali ada yang baru, ada capaian dan ada gambar atau video yang menjelaskan capaian para pejuang. Dia tidak mungkin cuma bicara tanpa data. Apakah anda pernah lihat Abu Ubaidah bicara dengan prosa atau puisi saja? Dia tidak bicara kecuali dengan data.

Proses mengumpulkan bukti dari berbagai medan pertempuran juga perlu waktu.

Saya yakin betul keberhasilan menghabisi 60 tentara Israel di Juhr Dik akan segera keluar gambar atau videonya, kemudian Abu Ubaidah akan muncul untuk menjelaskan. Abu Ubaidah tidak akan keluar kecuali jika di tangannya ada data yang bisa disampaikan sebagai kabar gembira yang disampaikan kepada Arab secara umum.

Dengan banyaknya kelompok pejuang, maka masing-masing harus punya kotak tanggung jawabnya. Di mana punya tanggung jawab dan wilayahnya. Pembagian ini harus benar. Perhatikan saat mereka bertemu, mereka berpelukan hangat karena mereka masing-masing ada di wilayah dan tugasnya. Tapi komunikasi antar komandan terhubung.

Kaidah dalam kepemimpinan adalah: Kepemimpinan tidak mungkin dibagi.

Kalau dibagi maka akan terjadi kekacauan. Maka pemimpin harus satu. Di bawahnya ada berbagai divisi di mana setiap divisi punya komandan masing-masing."

Brigjen Taufik Didi kemudian ditanya:ٍ Sampai kapan Gaza kuat bertahan?

Dia menjawab:

"Sampai hati para penguasa Arab bangun...!!!"

Yang rindu Abu Ubaidah, sementara bisa lihat video ini:

Tapi penjelasan tentangnya, nanti ya....sekalian. Insya Allah.

Tapi setidaknya kerinduan umat ini kepada Abu Ubaidah mewakili kalimat Rasulullah,

خِيارُ أئمَّتِكُمُ الَّذينَ تحبُّونَهُم ويحبُّونَكُم وتُصلُّونَ علَيهِم ويصلُّونَ علَيكُم

Pemimpin terbaik kalian adalah yang kalian mencintai mereka dan mereka mencintai kalian, kalian mendoakan mereka dan mereka mendoakan kalian. (HR. Muslim)

Sehingga sekarang kita tahu...

Umat sebesar ini, tanpa pemimpin!