Sejarah Solmisasi

Catatan Baca Cepat oleh : Reza Ervani

Kalau merujuk ke makalah berjudul "The History and Uses of the Sol-Fa Syllables* dari W.G. McNaught, A.R.A.M yang diterbitkan pada Januari 1893, notasi nada dimulai pertama kali dari seorang biarawan Italia bernama Guido.

Urutan Guidonian Six (6 tangga Guidonian) adalah :

Ut - mi - sol - fa-ut - re - fa

Siapa yang pertama kali meng-ekspresikan notasi dengan solmisasi (dikenal juga sebagai Sol-Fa atau Sol-Faing) tidak diketahui. Tetapi masih di makalah yang sama, Christopher Simpson dalam "Compendium of Practical Music" yang disusun tahun 1677 menemukan bahwa Solmisasi ini dirancang untuk instrumen musik, bukan untuk suara.

Seorang komposer dari Belgia bernama Waelrant (1517 - 1595) menawarkan sistem silabel yang berbeda, dikenal sebagai Waelrant's Bobibation atau Bocedisation, yakni :

be - ce - di - ga - la - mi - ni

Lalu muncul pula usulan dari seorang musisi Jerman, Hitzler yang membuat sistem Bebisation atau Labecedation

la - be - ce - de - me - fe - ge

Silabel yang ke-7 : Si - ditambahkan pada akhir abad 16 (500 tahun setelah Guido) yang mewakili B natural, sementara untuk B flat digunakan Za

Pengembangan berikutnya adalah Metode Fa - Sol - La - Mi yang digunakan di Jenewa pada akhir abad 16

Kapan Do pertama kali digunakan tidak bisa dijejaki oleh sang penulis, tapi kemudian diadopsi di negara-negara Eropa untuk nama bagi C

Dan seterusnya dan seterusnya hingga kemudian ada ragam Silabel lainnya, semisal Silabel Hullah yang hampir sama dengan solmisasi yang kita kenal sekarang.

Jadi menurut makalah tersebut Solmisasi yang kita kenal sekarang berkembang utamanya di Eropa.

Semoga jadi pengayaan referensi