البقرة ٤
[Ensiklopedi Al Quran] Al Baqarah ayat 4 (4) : wa bil akhirati hum yuuqinuun
Alih Bahasa dan Kompilasi : Reza Ervani bin Asmanu
بسم الله الرحمن الرحيم
Al Baqarah ayat 4 adalah lanjutan serial Ensiklopedi Al Quran
وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ: الباء للإلصاق, والمصاحبة.
Wa bil akhirati hum Yuuqinuun (Dan pada akhirat mereka meyakini) : Huruf Ba disini berfungsi sebagai al Ilshaq (mengaitkan atau menghubungkan) dan Al Mushohabah (membawa serta)
وَبِالْآخِرَةِ : سمّيت بالآخرة؛ لأنّ الدّنيا تسبقها, وتسمى بالأولى, أو العاجلة.
Wa bil akhirah. Dinamakan akhirat dikarenakan didahului oleh kehidupan dunia. Kehidupan dunia dinamakan sebagai “yang pertama” atau “yang disegerakan” (al ‘Aajilah)
هُمْ : ضمير منفصل. يفيد التّوكيد. أي: هم أهل اليقين حقاً وغيرهم أدنى درجة منهم.
Hum (Mereka) : Dhamir Munfashil (Kata Ganti yang Terpisah). Memberikan faidah at Taukid (penegasan). Yakni mereka adalah orang-orang yang meyakini kebenaran (adanya hari Akhirat), menunjukkan bahwa selain mereka – yakni orang-orang yang tidak percaya dengan akhirat – memiliki derajat yang lebih rendah.
يُوقِنُونَ : من اليقين.
Yuuqinuun : Dari kata al Yaqiin (Keyakinan)
واليقين في اللغة يعني: التحقيق والثبات والطمأنينة.
Al Yaqiin secara lughah bermakna : At Tahqiiq (Terverifikasi), Ats Tsabaat (Kepastian) dan ath Thuma’ninah (Ketenangan)
وفي الشرع يعني: العلم بالحق, الذي لا يتغير ولا يتبدل والمزيل للشك والرياء, مصدق به في عالم الواقع ومصدق به بالقلب بحيث لا يحتاج إلئ التفكير به من جديد ليناقش أو يدرس,
Secara syariat, Al Yaqin berarti : Pengetahuan tentang Kebenaran yang tidak berubah dan tidak terganti serta menghilangkan keraguan dan kemunafikan. Keyakinan tersebut terealisasi dalam dunia nyata, terpatri di hati sehingga tidak perlu lagi diperdebatkan atau dipelajari ulang.
وله مراحل المرحلة الأولى علم اليقين والثانية عين اليقين والثالثة حق اليقين.
Ada tiga tingkat Al Yaqin :
- Ilmu al Yaqin : Yakin karena sudah memiliki pengetahuan tentangnya
- ‘Ain al Yaqin : Yakin karena sudah melihat langsung tentangnya
- Haqq al Yaqin : Keyakinan yang paling tinggi karena sudah menjadi pendirian
ويوقنون جاءت بصيغة المضارع الدالة على التجدد والاستمرار. وقد ترد بصيغة اسم الفاعل الموقنون أو يرد بلفظ اليقين.
Yuuqinun datang dalam bentuk Al Mudhari’ (Present Tense) menunjukkan At Tajdid (pembaharuan, perbaikan kualitas) dan Al Istimrar (keyakinannya langgeng). Di Al Quran kata ini kadang datang dalam bentuk Ism Faa’il (Subjek) Muuqinuun atau dalam bentuk lafazh : Al Yaqiin
وفي هذه الآية, نرى تقديم الآخرة على هم بدلا من : وهم بالآخرة يوقنون, لأنّ الإيمان بالآخرة من أصعب الأمورن. والتقديم للاهتمام, وللتوكيد, حتى يدرك الّذين آمنوا أنَّ إيمانهم غير مقبول, حتَّى يؤمنوا بالآخرة, واليوم الآخر.
Dalam ayat kini kita melihat didahulukannya kata “Akhirat” sebelum “Hum” menunjukkan makna : Dan mereka terhadap (adanya) akhirat, mereka meyakininya. Sebab Iman kepada Akhirat adalah salah satu masalah yang tersulit. Didahulukannya kata “Akhirat” ini untuk menunjukkan urgensinya, memberi penekanan, sehingga orang-orang beriman menyadari bahwa iman mereka tidak diterima hingga mereka beriman kepada adanya Akhirat dan Hari Akhir (Kiamat).
وفى سورة لقمان آية ٤ : وَهُم بِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ ؛ ولمعرفة الفرق, ارجع إلى سورة لقمان.
Adapun perbedaannya dengan apa yang ada di Surah Luqman ayat ke-4 :
وَهُم بِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
akan diketahui pada pembahasan Surah Luqman.
Alhamdulillah, selesai pembahasan ayat ke-4 Surah Al Baqarah
Leave a Reply