Bagaimana Orang Cerdas Memilih Teman ? (1)



Bagaimana Orang Cerdas Memilih Teman ? (Bagian 1)

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Bagaimana Orang Cerdas Memilih Teman ? ini masuk ke dalam Kategori Tsaqafah

Seluruh Artikel Bagaimana Orang Cerdas Memilih Teman dapat dilihat pada link ini

لا يستغني عاقل في حياته عن مصادقة ومصاحبة أو مؤاخاة ومخاللة، وقد عُرفت الصداقة منذ القدم، وكتب عنها كل ذي رأي وقلم، وأعلن عن أهميتها كل ذي فكر.

Tidak ada orang yang berakal dalam hidupnya yang bisa hidup tanpa berteman, bergaul, atau bersaudara. Persahabatan telah dikenal sejak zaman dahulu, dan telah ditulis oleh setiap orang yang memiliki pendapat dan pena. Setiap pemikir telah menyatakan pentingnya persahabatan.

فمما رسخ عند الخاصة والعامة أن الصاحب ساحب، ويكفي قول رسول الله صلى الله عليه وسلم: 

Sudah menjadi keyakinan umum bahwa seorang sahabat akan mempengaruhi sahabatnya. Cukuplah sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam menggambarkan tentang hal tersebut :

” المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل”.

“Seseorang itu berada di atas agama sahabat karibnya, maka hendaklah kalian memperhatikan dengan siapa ia bersahabat.”

وقال بعض الشعراء:

Seorang penyair berkata:

عن المرء لا تسأل وسل عن قرينه … فكل قرين بالمقارن يقتدي

“Janganlah kamu bertanya tentang seseorang, tetapi tanyakanlah tentang temannya. Setiap teman mengikuti temannya.”

وأثر الصحبة لا ينتهي في الدنيا، وإنما هو مستمر في الآخرة… بهذا نطق الكتاب والسنة، قال تعالى:

Dampak pergaulan tidak berakhir di dunia, melainkan berlanjut hingga akhirat. Hal ini ditegaskan dalam Al Quran dan Sunnah, sebagaimana Firman Allah Ta’ala :

الأَخِلاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلا الْمُتَّقِينَ

“Pada hari itu, sahabat-sahabat karib akan saling bermusuhan satu sama lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (Surah az Zukhruf ayat 67)

فهذا في الصالحة.. وفي الصحبة الأخرى قال:

Ini berlaku bagi persahabatan yang baik. Sedangkan untuk persahabatan yang buruk, Allah Ta’ala berfirman:

وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلا (٢٧) يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلانًا خَلِيلا (٢٨) لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلإِنْسَانِ خَذُولا

“Dan (ingatlah) pada hari ketika orang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata, ‘Aduhai! Sekiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama Rasul. Aduhai ! Sekiranya aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrabku. Sungguh, dia telah menyesatkan aku dari peringatan (Allah) setelah peringatan itu datang kepadaku.’ Dan setan itu tidak mau menolong manusia.” (Surah al Furqan ayat 27 dan 28)

فإذا كان للصداقة والصحبة كل هذه الأهمية وذاك الأثر، كان حريا بالعاقل أن يولي الاختيار أولى همه.

Jika persahabatan dan pergaulan memiliki semua kepentingan dan pengaruh tersebut, maka sudah seharusnya orang yang bijaksana memberikan perhatian utama dalam memilihnya.

والسؤال: هو كيف يختار الإنسان صاحبه؟

Pertanyaan: Bagaimana seseorang memilih temannya ?

والجواب: هو أن تجيب أولا عن هذا السؤال: لماذا تريد الصديق؟..

Jawaban : Pertama-tama, jawablah pertanyaan ini: Mengapa Anda menginginkan seorang teman ?

فإن مرادك منه هو الذي سيحدد كيفية اختياره؛ فإن الصحبة وصفات الصاحب تختلف باختلاف الغرض منها، والأصدقاء أنواع وأقسام ـ كما قال المأمون: 

Tujuan Anda dari persahabatan tersebut akan menentukan bagaimana Anda memilihnya. Karena jenis dan sifat teman berbeda-beda tergantung pada tujuannya. Teman ada banyak jenis dan kategori, sebagaimana dikatakan oleh Al Ma’mun:

الإخوان على ثلاث طبقات: فإخوان كالغذاء لا يستغنى عنهم أبدا، وهم إخوان الصّفاء، وإخوان كالدواء يحتاج إليهم في بعض الأوقات، وهم الفقهاء، وإخوان كالدّاء لا يحتاج إليهم أبدا، وهم أهل الملق والنفاق لا خير فيهم

“Teman ada tiga macam: teman yang seperti makanan, yang tidak pernah bisa diabaikan, yaitu teman yang tulus. Teman yang seperti obat, yang diperlukan di beberapa waktu, yaitu para fuqoha. Dan teman yang seperti penyakit, yang tidak pernah diperlukan, yaitu orang-orang yang penuh kepura-puraan dan kemunafikan, yang tidak ada kebaikan di dalamnya.”

فعلى حسب مرادك من الصديق تتحدد معالم اختباره واختياره.. فصاحب الدنيا ليس كصاحب الآخرة، وصديق المرح ليس كصديق السفر، وزميل الدراسة ليس كزميل العمل، وصاحب السعة ليس كمن يعد لوقت الحاجة والضيق.

Jadi, sesuai dengan tujuan Anda dari seorang teman, dari sanalah ditentukan kriteria pemilihannya. Teman duniawi tidak sama dengan teman akhirat, teman bersenang-senang tidak sama dengan teman seperjalanan, teman sekolah tidak sama dengan teman kerja, dan teman yang kaya tidak sama dengan teman yang dipersiapkan untuk masa-masa sulit.

مقومات أساسية

Bagaimana Orang Cerdas Memilih Teman ? : Syarat-Syarat Utama

على أن كل صديق مهما كان سبب صحبته أو علة صداقته لا بد وأن تتوفر فيه أمور:

Setiap teman, apapun alasan pergaulannya atau sebab persahabatannya, harus memiliki beberapa hal :

١- الدين:

Yang pertama adalah : Agama

وقد جاء بذلك الحديث الشريف الذي رواه احمد وأبو داود والترمذي عن أبي سعيد الخدري أنه سمع سيدنا النبي صلى الله عليه وسلم يقول:

Telah disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi dari Abu Sa’id Al-Khudri bahwa beliau mendengar Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda :

لا تصحب إلا مؤمنا ولا يأكل طعامك إلا تقي

“Janganlah kamu bersahabat kecuali dengan orang yang beriman dan jangan ada yang makan makananmu kecuali orang yang bertakwa.”

فلابد أن يكون الصديق ذا دين وتقى؛ لأن مخالطة غير التقي تخل بالدين، وتنقص المروءة، وتوقع في الشبه والمحظور، ولا تخلو عن فساد بمتابعة فعل، أو غض طرف عن منكر،

Jadi, teman haruslah orang yang beragama dan bertakwa. Karena bergaul dengan orang yang tidak bertakwa akan merusak agama, mengurangi harga diri, menyebabkan jatuh ke dalam syubhat dan hal-hal yang dilarang, dan tidak lepas dari kerusakan jika kita mengikuti perbuatan mereka, atau menutup mata terhadap kemungkaran.

ثم هي مدعاة للتشبه فإن الطباع سراقة والجبلة تحمل على الاقتداء والتأسي، وهذا شيء معلوم بالضرورة .. حتى قال بعضهم: 

Kemudian hal tersebut mendorong kita untuk meniru. Karena sifat buruk itu menular dan fitrah manusia cenderung untuk meniru. Ini adalah sesuatu yang diketahui dengan pasti. Sampai ada yang mengatakan:

ما شيء أسرع من فساد رجل وصلاحه من صاحبه، ويظن بالمرء ما يظن بقرينه

“Tidak ada sesuatu yang lebih cepat merusak seseorang atau memperbaikinya daripada sahabatnya. Seseorang akan dipandang seperti halnya temannya dipandang.”

وقال الشاعر:

Seorang penyair berkata:

عن المرء لا تسأل وسل عن قرينه .. .. فكل قرين بالمقارن يقتدي

 “Janganlah kamu bertanya tentang seseorang, tetapi tanyakanlah tentang temannya. Setiap teman mengikuti temannya.

إذا كنت في قوم فصاحب خيارهم .. .. ولا تصحب الأردى فتردى مع الردي

Jika kamu berada di tengah-tengah suatu kaum, maka bertemanlah dengan orang-orang pilihan mereka, dan jangan berteman dengan orang yang rendah akhlaqnya, sehingga kamu jatuh bersama mereka.”

والمؤمن يزينك ولا يشينك، وينصحك ولا يخدعك، ويصارحك ولا يداهنك، وينصرك ولا يخذلك، ويخشى على دينك كما يخشى على دين نفسه، ويحب لك ما يحب لنفسه، فصاحب الدين عدة عند البلاء، وزينة عند الرخاء، قال تعالى:

Orang beriman akan menghiasimu, tidak mempermalukanmu; akan menasihatimu, tidak menipumu; akan jujur padamu, tidak menyanjungmu; akan menolongmu, tidak mengecewakanmu; dan dia akan khawatir pada agamamu sebagaimana ia khawatir terhadap agamanya sendiri. Teman yang beriman adalah pegangan saat kesulitan, dan perhiasan saat kemudahan. Allah Ta’ala berfirman :

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا

“Dan bersabarlah kamu bersama orang-orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan petang hari dengan mengharap wajah-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia, dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta mengikuti hawa nafsunya, dan keadaannya sudah melampaui batas.” (Surah al Kahfi ayat 28)

2- العقل:

Yang kedua : Memiliki Akal

فإن العقل الموفور يهدي إلى مراشد الأمور، ومعاداة العاقل خير من مصادقة الأحمق، فإنه من حمقه .. ربما أراد نفعا فأضر.. قال علي:

Akal yang matang akan membimbing ke arah yang benar. Perselisihan dengan orang yang berakal lebih baik daripada persahabatan dengan orang bodoh. Karena kebodohannya, mungkin ia bermaksud baik namun malah mendatangkan bahaya. Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata :

لا تصحب الأحمق فإنه يجهد نفسه لك ولا ينفعك، وربما ضرك من حيث أراد نفعك، سكوته خير من نطقه، وبعده خير من قربه، وموته خير من حياته.

“Jangan berteman dengan orang bodoh karena ia akan berusaha keras untukmu namun tidak akan memberi manfaat. Mungkin ia akan mencelakaimu ketika ia bermaksud untuk menolongmu. Diamnya lebih baik daripada bicaranya, jauhnya lebih baik daripada dekatnya, dan kematiannya lebih baik daripada hidupnya.”

وفي النهاية لا تثبت مع الحمق مودة، ولا تدوم لصاحبه معه صحبة.

Pada akhirnya, tidak ada kasih sayang yang bertahan dengan kebodohan, dan tidak ada persahabatan yang kekal dengan orang bodoh.

قال بعض الشعراء:

Sebagian penyair berkata :

المرء يجمع والزمان يفرق .. .. ويظل يرقع والخطوب تمزق

Seseorang mengumpulkan, sementara waktu memisahkan … seseorang terus memperbaiki sementara masalah-masalah mengoyaknya.

ولأن يعادي عاقلا خير له .. .. من أن يكون له صديق أحمق

 Lebih baik ia bermusuhan dengan orang yang berakal daripada memiliki teman yang bodoh

فاربأ بنفسك أن تصاحب أحمقا ..إن الصديق على الصديق مصدق.

Jauhilah dirimu dari berteman dengan orang bodoh. Teman adalah cermin bagi temannya. 

وفي قصة الدب الذي قتل صاحبه ما ينهى عن طلب الصداقة، عند أولي الحماقة، إذ كان فعل الدب هذا لفرط حب.

Kisah tentang beruang yang membunuh tuannya mengajarkan kita untuk tidak mencari persahabatan dengan orang yang bodoh, karena perbuatan beruang itu disebabkan oleh cintanya yang berlebihan.

وإن العقل ليس له إذا ما .. .. تفاضلت الفضائل من كفاء.

 Akal adalah hal yang paling unggul ketika segala keutamaan dibanding-bandingkan

Bersambung in sya Allah

Sumber Utama : IslamWeb



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.