Sanad Imam Ibnul Jazariy ke Kitab Asy Syathibiyah (2)




Membership Program

Anda mesti login untuk dapat melihat konten ini.

Konten ini hanya tersedia untuk membership berbayar atau donatur yang membantu website ini tetap tayang.

Silahkan hubungi kami di:

Biaya Keanggotaan (Per Rangkaian Serial Artikel)

Durasi Mata Uang Besaran
6 bulan Indonesia Rupiah 350.000,-
6 bulan Malaysia Ringgit 100,-
6 bulan Dollar Amerika 25,-

Baarakallahu fiikum

Catatan Kaki

  1. Seorang qari’, termasuk guru-guru adz-Dzahabī dan al-Barzalī, seorang hafiz asy-Syāṭibiyyah, namun pelupa dalam qirā’āt. Ia wafat pada tahun 720 H. Lihat: Ghāyatu an-Nihāyah 2/281–283; al-Ma‘rifah 3/1453.
  2. Seorang Hāsyimī ‘Abbāsī; penulis menisbatkan nasabnya sampai kepada ‘Abdullāh bin ‘Abbās ra. Ia adalah Syaikh para qari’, dan menantu asy-Syāṭibī. Ia wafat pada tahun 661 H. Lihat: Ghāyatu an-Nihāyah 1/545–546; al-Ma‘rifah 3/1307–1309.
  3. Abul-Qāsim, seorang Syafi‘i, imam Jāmi‘ al-Ḥākim. Ia wafat pada tahun 649 H. Lihat: Ghāyatu an-Nihāyah 1/614; Ḥusnu al-Muḥāḍarah 1/501.
  4. Abū ‘Abdillāh, putra Imām asy-Syāṭibī, wafat pada tahun 655 H. Lihat: Ghāyatu an-Nihāyah 2/230.
  5. Penulis berkata: “Inilah yang kami dapati tercatat pada para huffāẓ, meskipun dalam sebagian ijāzah terdapat penyebutan secara mutlak bahwa ia meriwayatkannya dari ayahnya.” Lihat: Ghāyatu an-Nihāyah 2/230.
  6. Muhaddits besar pada masanya, tokoh perjalanan ilmiah pada zamannya, seorang Syafi‘i; ia menguasai fikih, qirā’āt, dan sebagian ilmu bahasa Arab. Ia adalah orang terakhir yang membaca kepada al-Kamāl al-Dharīr. Dari gurunya itu pula, Muḥammad bin Aḥmad al-‘Asqalānī membaca, dan ia adalah orang terakhir yang meriwayatkan qirā’āt darinya secara lengkap. Ia wafat pada tahun 725 H. Lihat: Ghāyatu an-Nihāyah 2/65–67; al-Ma‘rifah 3/1442–1443; Ḥusnu al-Muḥāḍarah 1/508.
  7. al-Ḥasab: disebutkan bahwa ia adalah sesuatu yang dihitung sebagai kemuliaan para leluhur. Adapun an-Nasab adalah hubungan kekerabatan melalui jalur ayah secara khusus. Ada makna-makna lain yang disebutkan oleh para ahli bahasa. Lihat: Lisān al-‘Arab dan at-Tāj pada entri (حسب) dan (نسب)
  8. Dalam edisi cetak tertulis: “al-‘Abbās”, dan itu adalah kesalahan baca (taṣḥīf)
  9. Lihat: hlm. 254 pada kitab ini.


Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.