شهر رجب أحد الأشهر الحرم
Rajab termasuk salah satu bulan Haram – Apa Saja yang Harus Diwaspadai ?
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
بسم الله الرحمن الرحيم
Rajab Salah Satu Bulan Haram, apa saja yang harus kita waspadai di bulan ini. Silahkan simak artikel berikut ini
شهر رجب هو أحد الأشهر الحرم التي قال الله تعالى فيها
Rajab adalah salah satu bulan Haram dimana Allah berfirman terkait dengan bulan ini :
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ (سورة التوبة: ٣٦)
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (Surah At Taubah ayat 36)
والأشهر الحرم هي : رجب ، وذو القعدة ، وذو الحجة ، والمحرم .
Bulan-bulan Haram adalah; Rajab, Dzulqaidah, Dzulhijah dan Muharram
وروى البخاري (4662)، ومسلم (1679) عَنْ أَبِي بَكْرَةَ رضي الله عنه عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, (Klik untuk Melihat Haditsnya secara Lengkap) dari Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi sallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:
السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ: ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
“Setahun ada 12 bulan, di antaranya ada 4 bulan Haram, tiga bulan berurutan Dzulqaidah, Dzulhijah dan Muharram, serta Rajab Mudhor, antara Jumadal (Tsani) dan Sya’ban.”
وقد سميت هذه الأشهر حرمًا لأمرين
Dinamakan bulan-bulan tersebut sebagai bulan Haram karena dua hal :
١ – لتحريم القتال فيها إلا أن يبدأ العدو .
Diharamkan berperang di dalamnya kecuali jika musuh yang memulainya
٢ – لأن انتهاك المحارم فيها ، أشد منه في غيرها .
Kedua, Jika melakukan sesuatu yang haram di bulan ini, maka dosanya lebih berat dibandingkan bulan lainnya.
ولهذا نهانا الله تعالى عن ارتكاب المعاصي في هذه الأشهر فقال
Oleh karena itu, Allah Ta’ala melarang kita melakukan kemaksiatan di bulan-bulan tersebut. Sebagaimana FirmanNya :
فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ (سورة ألتوبة: ٣٦)
“maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (Surah At Taubah ayat 36)
مع أن ارتكاب المعصية محرم ومنهي عنه في هذه الأشهر وغيرها ، إلا أنه في هذه الأشهر أشد تحريمًا .
Melakukan kemaksiatan haram dan dilarang pada bulan-bulan tersebut dan bulan-bulan selainnya, hanya saja pada bulan haram tersebut keharamannya menjadi lebih kuat.
قال السعدي في “تفسيره” (٣٧٣) :
As Sa’di rahimahullahu Ta’ala mengatakan dalam Tafsirnya terkait ayat tersebut :
يحتمل أن الضمير يعود إلى الاثني عشر شهرا ، وأن اللّه تعالى بَيَّن أنه جعلها مقادير للعباد ، وأن تعمر بطاعته ، ويشكر اللّه تعالى على مِنَّتِهِ بها ، وتقييضها لمصالح العباد ، فلتحذروا من ظلم أنفسكم فيها .
Jika dhamir (kata ganti هن) yang ada di ayat tersebut merujuk kepada dua belas bulan, maka itu berarti Allah Ta’ala menjadikan bulan-bulan tersebut taksiran/kadar bagi para hamba, sehingga mereka bisa memakmurkannya dengan ketaatan, bersyukur kepada Allah atas kenikmatan yang didapat di dalamnya serta terkumpulnya kebaikan bagi para hamba di bulan-bulan tersebut. Maka berhati-hatilah jangan sampai menzhalimi dirimu pada seluruh bulan tersebut.
ويحتمل أن الضمير يعود إلى الأربعة الحرم ، وأن هذا نهي لهم عن الظلم فيها خصوصًا ، مع النهي عن الظلم كل وقت ، لزيادة تحريمها ، وكون الظلم فيها أشد منه في غيرها ” انتهى .
Jika dhamir (kata ganti هن) kembali pada keempat bulan haram, maka hal tersebut menunjukkan larangan berbuat zhalim pada bulan-bulan tersebut secara khusus., dengan tetap melarang kezhaliman pada setiap waktu. Keharaman pada bulan tersebut bertambah kadarnya, dan berbuat zhalim dalam bulan tersebut lebih berat balasannya daripada bulan-bulan selainnya.
— Selesai Kutipan Tafsir As Sa’di —
Itulah dua hal yang harus kita waspadai di bulan-bulan Haram, termasuk bulan Rajab.
Allahu Ta’ala ‘A’lam
Leave a Reply