Kualifikasi Seorang Mufti



صفات المفتي

Kualifikasi Seorang Mufti

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

بسم الله الرحمن الرحيم

Kualifikasi Seorang Mufti, apa saja itu ? Silahkan simak artikel berikut ini

قال ابن القيم :

Imam Ibnu Qoyyim mengatakan

ذكر أبو عبد الله بن بطة في كتابه في ” الخلع ” عن الإمام أحمد أنه قال : ” لا ينبغي للرجل أن ينصِّب نفسه للفتيا حتى يكون فيه خمس خصال :

Abu Abdillah ibn Bathah menyebutkan dalam kitab beliau “Al Khala’” bahwa Imam Ahmad mengatakan : Tidak seharusnya seseorang memberikan fatwa sebelum ada 5 (lima) hal berikut ini pada dirinya :

أولها : أن تكون له نيَّة ، فإن لم يكن له نيَّة لم يكن عليه نورٌ ولا على كلامه نور .

Yang pertama : Hendaklah ia mempunyai niat (yang baik), jika tidak terdapat padanya niat yang baik, maka tidak akan ada pada dirinya cahaya (keberkahan), dan juga tidak ada pada kata-kata yang ia keluarkan cahaya keberkahan.

والثانية : أن يكون له علمٌ وحلمٌ ووقارٌ وسكينةٌ .

Yang kedua : Hendaklah ada pada dirinya Ilmu, Kesabaran, Kewibawaan dan Ketenangan.

الثالثة : أن يكون قويّاً على ما هو فيه وعلى معرفته .

Yang Ketiga : Hendaklah dia kuat dalam hal yang menjadi bidangnya dan kuat pula ma’rifahnya (ilmu pengetahuannya)

الرابعة : الكفاية وإلا مضغه النَّاس .

Yang Keempat : Hendaklah ia memilki kepribadian yang kuat dan tidak terpengaruh oleh manusia

الخامسة : معرفة النَّاس 

Yang Kelima : Hendaklah dia mengenal kondisi manusia / masyarakatnya

وهذا مما يدل على جلالة أحمد ومحله من العلم والمعرفة ؛ فإن هذه الخمسة هي دعائم الفتوى ، وأي شيءٍ نقص منها ظهر الخلل في المفتي بحسبه .

Kualifikasi seorang Mufti yang disampaikan oleh Imam Ahmad ini menunjukkan posisi beliau dalam keilmuan dan ma’rifah. Kelima hal ini adalah yang mesti ada (rukun) pada fatwa, kekurangan pada salah satunya, maka akan nampak kecacatan pada seorang pemberi fatwa (mufti).

Allahu Ta’ala ‘A’lam



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.