Derajat Hadits Larangan Makan Dua Kali dalam Satu Hari



Derajat Hadits Larangan Makan Dua Kali dalam Satu Hari

Alih Bahasa dan Kompilasi oleh Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Derajat Hadits Larangan Makan Dua Kali dalam Satu Hari ini masuk dalam Kategori Ilmu Jarh wa Ta’dil

الحديث

Hadits

قالت عائشة رضي الله عنها : ( رآني رسول الله صلى الله عليه وسلم وقد أكلت في اليوم مرتين فقال : يا عائشة ! أما تحبين أن يكون لك شغل إلا جوفك ، الأكل في اليوم مرتين من الإسراف ، والله لا يحب المسرفين )

Aisyah radhiallahu ‘anha berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihatku makan dua kali dalam sehari, lalu beliau bersabda: ‘Wahai Aisyah! Apakah kamu tidak suka jika tidak ada kesibukan lain selain perutmu? Makan dua kali sehari adalah berlebihan, dan Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.'”

البحث

Pembahasan :

أولا :

Pertama :

هذا الحديث رواه البيهقي في ” شعب الإيمان ” (٧/٤٤١) قال : أخبرناه أبو عبد الرحمن السلمي ، أنا محمد بن أحمد بن حمدان ، ثنا أحمد بن محمد بن عبيدة ، ثنا يحيى بن عثمان المصري ، حدثني أبي ، عن ابن لهيعة ، عن أبي الأسود ، عن عروة ، عن عائشة فذكره .

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam kitab “Syu’abul Iman” (7/441) dengan sanad : Abu Abdurrahman As Sulami berkata: Muhammad bin Ahmad bin Hamdan mengabarkan kepada kami, Ahmad bin Muhammad bin Ubaidah meriwayatkan kepada kami, Yahya bin Utsman Al Mishri berkata : Ayahku meriwayatkan kepadaku dari Ibnu Lahi’ah, dari Abu Al Aswad, dari Urwah, dari Aisyah, lalu ia menyebutkan hadits tersebut.

وهذا الإسناد ضعيف .

Sanad tersebut dha’if (lemah)

أبو عبد الرحمن السلمي اسمه محمد بن الحسين ، صاحب كتاب ” طبقات الصوفية ” (ت٤١٢هـ) قال فيه الحافظ الذهبي: تكلموا فيه ، ليس بعمدة . كما في ” ميزان الاعتدال ” (٣/٥٢٣).

Abu Abdurrahman As Sulami dalam sanad ini namanya adalah Muhammad bin Al Husain, adalah penulis kitab “Thabaqatush Shufiyah” (w. 412 H). Al Hafizh Adz Dzahabi mengatakan tentangnya: “Ia dikritik dan tidak dapat dijadikan sandaran,” sebagaimana dalam kitab “Mizan ul I’tidal” (3/523).

وعبد الله بن لهيعة ضعيف من قبل حفظه أيضا .

Abdullah bin Lahi’ah juga dianggap lemah karena hafalannya yang buruk.

لذلك قال الإمام البيهقي بعد روايته له : “فيه ضعف” انتهى .

Oleh karena itu, Imam Al Baihaqi berkata setelah meriwayatkannya: “Dalam sanadnya terdapat kelemahan.”

— Selesai seluruh kutipan —

وقال المنذري رحمه الله : “فيه ابن لهيعة”  “الترغيب والترهيب” (٣/١٠١) . انتهى .

Imam Al Mundziri juga berkata: “Dalam sanadnya ada Ibnu Lahi’ah,” sebagaimana dalam kitab “At Targhib wat Tarhib” (3/101).

وقال الشيخ الألباني رحمه الله : “موضوع” “السلسلة الضعيفة” (٢٥٧) . انتهى .

Syaikh Al Albani menilai hadits ini sebagai hadits palsu, sebagaimana dalam kitab “Silsilah Ahadits Dha’ifah” (257).

وقد سبق ذكر مجموعة من الأحاديث الصحيحة الواردة في ذم الإسراف في الطعام، يمكنكم الاطلاع في جواب السؤال الأخر : أحاديث نبوية في ذم الإسراف في الطعام

Telah disebutkan sebelumnya beberapa hadits sahih yang mencela berlebihan dalam makan, yang bisa Anda lihat dalam jawaban pertanyaan di artikel lain : Larangan Berlebihan Saat Makan

وليس في شيء منها ذم الأكل مرتين في اليوم الواحد .

Tetapi tidak ada satu pun dari hadits tersebut yang mencela makan dua kali dalam sehari.

والحاصل : أن تناول الطعام مرتين في اليوم الواحد من الأمور المباحة الجائزة ، وهو من عادات العرب المعروفة ، كانوا يأكلون في اليوم أكلتين ، أكلة الغداء ، وأكلة العشاء ، ومن لم يكن شأنه ذلك إنما كان ذلك بسبب قلة ذات اليد ، وليس من أجل أن الأكل مرتين في اليوم من الإسراف .

Kesimpulannya: Makan dua kali dalam sehari adalah perkara yang diperbolehkan dan merupakan kebiasaan umum di kalangan bangsa Arab. Mereka biasa makan dua kali sehari, yakni makan siang dan makan malam. Mereka yang tidak melakukannya, biasanya karena keterbatasan ekonomi, bukan karena makan dua kali sehari dianggap sebagai tindakan berlebihan.

فعَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ :

Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, beliau mengatakan :

مَا أَكَلَ آلُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم أَكْلَتَيْنِ فِي يَوْمٍ إِلاَّ إِحْدَاهُمَا تَمْرٌ (رواه البخاري  ٦٤٥٥) .

“Keluarga Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam tidak pernah makan dua kali dalam sehari kecuali salah satunya berupa kurma.” (Hadits Riwayat Imam Bukhari No. 6455).

قال الحافظ ابن حجر رحمه الله :

Al Hafizh Ibnu Hajar berkata :

فيه إشارة إلى أنهم ربما لم يجدوا في اليوم إلا أكلة واحدة ، فإن وجدوا أكلتين فإحداهما تمر (فتح الباري : ١١/٢٩٢) انتهى 

“Hadits ini menunjukkan bahwa mungkin mereka hanya menemukan satu kali makan dalam sehari. Jika mereka mendapatkan dua kali makan, salah satunya adalah kurma.” (Fathul Baari 11/292)

— Selesai Kutipan dari Fathul Baari —

والله أعلم .

Sumber : https://islamqa.info/



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.