Mengenal Surah Al Baqarah (3) : Keutamaan Surah Al Baqarah (3)
Kompilasi dan Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
w
تتنزل الملائكة لقراءتها
Keutamaan Ketujuh : Allah Ta’ala turunkan malaikat saat membacanya
قال البخاري : وقال الليث : حدثني يزيد بن الهاد ، عن محمد بن إبراهيم ، عن أسيد بن حضير قال : بينما هو يقرأ من الليل سورة البقرة ، وفرسه مربوطة عنده ، إذ جالت الفرس ، فسكت ، فسكنت ، فقرأ فجالت الفرس ، فسكت ، فسكنت ، ثم قرأ فجالت الفرس ، فانصرف ، وكان ابنه يحيى قريبا منها . فأشفق أن تصيبه ، فلما أخذه رفع رأسه إلى السماء حتى ما يراها ، فلما أصبح حدث النبي صلى الله عليه وسلم فقال : اقرأ يا ابن حضير . قال : فأشفقت يا رسول الله أن تطأ يحيى ، وكان منها قريبا ، فرفعت رأسي وانصرفت إليه ، فرفعت رأسي إلى السماء ، فإذا مثل الظلة فيها أمثال المصابيح ، فخرجت حتى لا أراها ، قال : وتدري ما ذاك ؟ . قال : لا . قال : تلك الملائكة دنت لصوتك ولو قرأت لأصبحت ينظر الناس إليها لا تتوارى منهم .
Imam Bukhari mengatakan : Al Laitsi mengatakan : Mengatakan kepadaku Yazin ibn Al Haad, dari Muhammad ibn Ibraahim, dari Usaid ibn Hadhiir radhiyallahu ‘anhu, dia berkata : “Ketika sedang membaca surah Al Baqarah di suatu malam, sedangkan kuda tunggangannya tertambat di dekatnya, tiba-tiba kudanya gelisah, lalu ia berhenti dari bacaannya, maka kudanya pun diam. Ia meneruskan bacaannya, ternyata kudanya tampak gelisah lagi. Maka ia berhenti dari bacaannya, dan ternyata kudanya tenang kembali. Kemudian ia meneruskan bacaannya ternyata kudanya tampak gelisah, akhirnya dia menghentikan bacaannya sama sekali, lalu bangkit ke arah anaknya Yahya, yang berada di dekat kuda tersebut. Ia merasa khawatir bila anaknya terdepak oleh kudanya. Ketika ia mengambil anaknya, ia mengarahkan pandangannya ke langit (ternyata ia melihat sesuatu yang tidak biasa) hingga sesuatu itu tidak tampak lagi.
Pada pagi harinya ia menceritakan hal tersebut kepada Nabi shalallahu alaihi wa salam. Beliau menjawab : “Mengapa engkau tidak meneruskan bacaanmu wahai Ibnu Hudhair ?” Ia menjawab : “Aku merasa khawatir terhadap Yahya, wahai Rasulullah, karena ia berada di dekat kuda itu. Ketika aku menghentikan bacaanku dan aku menuju kepada Yahya, lalu aku memandang ke langit, tiba-tiba kulihat sesuatu seperti naungan yang di dalamnya terdapat banyak cahaya seperti pelita-pelita yang gemerlapan. Lalu aku keluar ke tanah lapang dan terus memandangnya hingga hilang dari pandanganku”
Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam bertanya : “Tahukah engkau apa itu ?”
Usaid ibn Hudhair radhiyallahu ‘anhu menjawab : “Tidak”
Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda :
تلك الملائكة دنت لصوتك ولو قرأت لأصبحت ينظر الناس إليها لا تتوارى منهم .
Itu adalah para malaikat yang turun karena suaramu. Seandainya kamu membacanya hingga pagi hari, niscaya manusia akan dapat melihatnya dan mereka tidak dapat menyembunyikan dirinya dari pandangan mereka.
وهكذا رواه الإمام العالم أبو عبيد القاسم بن سلام ، في كتاب فضائل القرآن ، عن عبد الله بن صالح ، ويحيى بن بكير ، عن الليث به .
Begitu pula menurut riwayat Imam Abu Ubaid al Qasim ibn Salam di dalam Kitab Al Fadhoilil Quran, dari Abdullah ibn Shalih, dan Yahya ibn Bukair dari Laits seperti kisah diatas
وقد روي من وجه آخر عن أسيد بن حضير ، كما تقدم ، والله أعلم .
Diriwatkannya pula dari jalur lain dari Usaid ibn Hudhair seperti dipaparkan diatas. Wallahu ‘A’lam
وقد وقع نحو من هذا ثابت بن قيس بن شماس – رضي الله عنه – وذلك فيما رواه أبو عبيد [ القاسم ] : حدثنا عباد بن عباد ، عن جرير بن حازم ، عن جرير بن يزيد : أن أشياخ أهل المدينة حدثوه : أن رسول الله صلى الله عليه وسلم ، قيل له : ألم تر ثابت بن قيس بن شماس ؟ لم تزل داره البارحة تزهر مصابيح ، قال : فلعله قرأ سورة البقرة . قال : فسئل ثابت ، فقال : قرأت سورة البقرة .
Hal yang sama pernah dialami pula oleh Tsabit ibn Qais ibn Syimas radhiyallahu ‘anhu, yang kisahnya diriwayatkan oleh Abu Ubaid (Al Qaasim) : Berkata kepada kami Abbad ibnu Abbad dari Jarir ibn Haazim, dari Jarir ibn Yazid : bahwa para syaikh ahlul Madinah menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa salam pernah diberitakan : “Tidakkah engkau melihat rumah Tsabit ibn Qais ibn Syimas ? Tadi malam rumahnya terus-menerus diterangi oleh cahaya pelita yang gemerlapan.”
Nabi shalallahu alaihi wa salam menjawab : “Barangkali dia membaca surah Al Baqarah”
Lalu aku (perawi) bertanya kepada Tsaabit. Maka dia menjawab : “Aku memang membaca surah Al Baqarah”
وهذا إسناد جيد ، إلا أن فيه إبهاما ، ثم هو مرسل ، والله أعلم .
Isnad hadits ini bagus, kecuali di dalamnya masih terdapat perawi yang mubham (tidak disebutkan dengan jelas) sehingga derajatnya menjadi mursal. Wallahu ‘A’lam
[Kitab Tafsir Ibnu Katsir]
Leave a Reply