مخططات “التنظيم” الإسرائيلية: الأداة الكامنة لدمج الأراضي الفلسطينية المحتلة في إسرائيل
Rencana “Tanzhim” Israel: Alat Tersembunyi untuk Mengintegrasikan Tanah Palestina yang Diduduki ke dalam Israel (Bagian Kesembilanbelas)
Penulis: Ali al-Jarbawi dan Rami Abdul Hadi
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Rencana “Tanzhim” Israel ini masuk dalam Kategori Sejarah Palestina
وإضافة إلى الزيادة في عدد المباني المهدومة، فإن نمط عملية الهدم يختلف خلال فترة الانتفاضة عن سابقتها؛ فبينما كانت العملية تتركز قبل اندلاع الانتفاضة الفلسطينية في المواقع التي تم تخصيصها أو تخطيطها للمستعمرات أو للطرق الإقليمية المزمع فتحها في الضفة المحتلة، أصبحت هذه العملية واسعة الانتشار مناطقياً، ووصلت نتيجة استعمالها – كعقاب للفلسطينيين على الانتفاضة – إلى داخل القرى الفلسطينية. فعلى مدار السنتين الماضيتين، دخلت دائرة التنظيم المركزية طرفاً رئيسياً في الحرب الإسرائيلية ضد الانتفاضة، إذ وجهت عمليات الهدم التي تقوم بها تنفيذاً لمخططات “التنظيم” الاستيعابية للضفة المحتلة إلى المناطق الفلسطينية الساخنة انتفاضياً. وأصبح النمط السائد أن يدخل مسؤولو التفتيش والتنظيم الإسرائيليون، بحماية قوات جيش الاحتلال، القرى الفلسطينية النشيطة في تنفيذ فعاليات الانتفاضة، ليقوموا بإصدار الإخطارات وتنفيذ عمليات الهدم في ظل فرض منع التجول على المواطنين الفلسطينيين. وقد اتبع هذا النمط في العديد من القرى الفلسطينية، مثل بيتا وسيلة الحارثية وصور باهر وبيت فوريك، والتي دخلها الجيش بعد وقوع العديد من المصادمات مع أهلها للقيام بنسف المنازل بتهم أمنية، ورافقته مجموعات التفتيش والتنظيم للهدم بحجة “عدم الترخيص” أو “مخالفة الترخيص”.
Selain meningkatnya jumlah bangunan yang dihancurkan, pola penghancuran juga berbeda selama periode Intifada dibandingkan sebelumnya. Sebelum pecahnya Intifada Palestina, operasi penghancuran biasanya berfokus pada lokasi yang telah dialokasikan atau direncanakan untuk permukiman atau jalan regional yang akan dibuka di Tepi Barat. Namun, selama Intifada, operasi ini menjadi meluas secara geografis, bahkan digunakan sebagai bentuk hukuman terhadap rakyat Palestina, hingga masuk ke dalam desa-desa Palestina. Selama dua tahun terakhir, Departemen Perencanaan Pusat telah menjadi pihak utama dalam perang Israel melawan Intifada. Mereka mengarahkan operasi penghancuran—yang dilakukan sebagai bagian dari rencana “penataan” untuk menyerap Tepi Barat—ke daerah-daerah Palestina yang aktif dalam perlawanan. Pola yang berlaku adalah para pejabat inspeksi dan perencanaan Israel, dengan pengawalan pasukan pendudukan, masuk ke desa-desa Palestina yang aktif dalam kegiatan Intifada untuk mengeluarkan peringatan serta melaksanakan penghancuran, sambil memberlakukan jam malam terhadap warga Palestina. Pola ini telah diterapkan di banyak desa Palestina seperti Beita, Silat al-Harithiya, Sur Baher, dan Beit Furik, di mana pasukan pendudukan masuk setelah terjadi bentrokan dengan penduduk untuk meledakkan rumah-rumah dengan tuduhan keamanan, sementara tim inspeksi dan perencanaan mendampinginya untuk menghancurkan rumah dengan dalih “tidak berizin” atau “melanggar izin”.
أما الإجراء الثاني، فكان استغلال جهاز التنظيم الإسرائيلي لوضع الانهماك الفلسطيني والدولي العام في أحداث الانتفاضة، من أجل الشروع في عملية تصديق جماعية لعدد من المخططات الهيكلية لقرى فلسطينية، تم إعدادها وفقاً للأسس التي استعملها شمشوني في مسوحاته ما بين سنة 1982 وسنة 1985. فقد بدأت تظهر في الصحف المحلية، ابتداء من أواخر أيار/ مايو 1989، إعلانات رسمية متتالية بإيداع مخططات هيكلية لعدد من القرى للاعتراض، وفقاً لما ينص القانون عليه، وبناء على قرار اتخذه مجلس التنظيم الأعلى في جلسته بتاريخ 5/2/1989 (يجب الانتباه إلى أن الفوج الأول من الإعلانات الرسمية ظهر بعد نحو أربعة أشهر من تاريخ عقد تلك الجلسة، وأن إجمالي عدد القرى التي اتخذت في شأنها قرارات إيداع للمخططات الهيكلية غير معروف، مع أننا نقدر بأن عددها وصل في تلك الجلسة إلى 60 قرية تقريباً). وتعقيداً لآلية الاعتراض، تضمنت هذه الإعلانات ضرورة أن يقدم المعترض عدداً من الوثائق والمستندات المحددة لإثبات ملكيته للعقار، وخريطة للموقع المعترض بشأنه.
Langkah kedua adalah memanfaatkan kondisi keterlibatan rakyat Palestina dan dunia internasional dalam peristiwa Intifada oleh aparat perencanaan Israel untuk memulai proses pengesahan kolektif sejumlah rencana tata ruang desa Palestina. Rencana-rencana ini disusun berdasarkan prinsip-prinsip yang digunakan Shimsoni dalam surveinya antara tahun 1982–1985.1 Mulai akhir Mei 1989, di surat kabar lokal mulai muncul pengumuman resmi beruntun tentang penyimpanan rencana tata ruang sejumlah desa untuk tujuan keberatan, sesuai prosedur hukum, berdasarkan keputusan Dewan Perencanaan Tertinggi pada sidangnya tanggal 5 Februari 1989. (Perlu dicatat bahwa gelombang pertama pengumuman resmi itu baru muncul sekitar empat bulan setelah sidang, dan jumlah total desa yang diputuskan untuk penyimpanan rencana tata ruangnya tidak diketahui, meski diperkirakan mencapai sekitar 60 desa). Untuk mempersulit mekanisme keberatan, pengumuman itu juga mewajibkan pihak yang menentang menyerahkan dokumen dan bukti kepemilikan properti, beserta peta lokasi yang disengketakan.
كانت القرى التي ظهرت إعلانات إيداع بشأن مخططاتها الهيكلية هي: الكفير وتلفيت وعرانة والعرقة وكفر قود وعربونة ورابا (منطقة جنين)، وطلوزة (منطقة نابلس)، وشبتين وحزما (منطقة رام الله)، ونحالين (منطقة بيت لحم). وفي 25 تشرين الأول/ أكتوبر 1989، تم فعلاً التصديق النهائي على المخططات الهيكلية لقرى عرانة والعرقة وكفر قود وعربونة ورابا وطلوزة وحزما وشبتين. أما بالنسبة إلى قرى الكفير وتلفيت ونحالين، فقد تم النجاح في إيقاف التصديق على مخططاتها الهيكلية نتيجة قيام أهاليها بحملة اعتراضات واسعة على هذه المخططات.
Desa-desa yang diumumkan rencana tata ruangnya adalah: al-Kafayr, Talfit, ‘Arrana, al-‘Araqa, Kafr Qud, ‘Arbuna, Raba (wilayah Jenin), Taluzah (wilayah Nablus), Shibtin dan Hizma (wilayah Ramallah), serta Nahalin (wilayah Bethlehem). Pada 25 Oktober 1989, rencana tata ruang untuk desa ‘Arrana, al-‘Araqa, Kafr Qud, ‘Arbuna, Raba, Taluzah, Hizma, dan Shibtin telah disahkan secara final. Adapun untuk desa al-Kafayr, Talfit, dan Nahalin, warga berhasil menggagalkan pengesahan rencana tersebut melalui kampanye keberatan yang luas.
علاوة على النمط “التمريري” للمخططات الهيكلية للقرى الفلسطينية، من اللافت للانتباه أن مساحة مجموعة المخططات التي صادق مجلس التنظيم الأعلى عليها للتنفيذ النهائي، تقل عن المساحة التي كان قد خصصها شمشوني لقراها في مخططاته. وإذا أخذنا بعين الاعتبار أن مخططات شمشوني ذاتها تخنق القرى الفلسطينية ولا تتجاوب مع أدنى متطلبات نموها المستقبلي، نستطيع القول إن المخططات التي تم فعلاً التصديق على تنفيذها في الآونة الأخيرة، هي بمثابة إصدار “صكوك الموت” للقرى الفلسطينية في الضفة المحتلة على المدى البعيد.
Selain pola “meloloskan” rencana tata ruang desa Palestina tersebut, hal yang menarik dicatat adalah bahwa luas wilayah dalam rencana yang akhirnya disahkan Dewan Perencanaan Tertinggi justru lebih kecil daripada yang pernah dialokasikan oleh Shimsoni dalam rencananya. Padahal, rencana Shimsoni sendiri sudah membatasi desa Palestina dan tidak sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan masa depan yang paling minimal sekalipun. Karena itu, dapat dikatakan bahwa rencana-rencana yang baru-baru ini disahkan untuk dilaksanakan, pada hakikatnya merupakan “surat kematian” bagi desa-desa Palestina di Tepi Barat dalam jangka panjang.
Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah
Sumber: Majalah ad Dirasaat Al Filisthiniyyah Edisi Musim Semi Tahun 1990
Catatan Kaki
- Catatan kaki (46): Sejak 1985, Pusat Teknik dan Perencanaan, atas mandat dewan kota dan desa, telah menyiapkan rencana tata ruang untuk sekitar 50 desa dan kota Palestina, lengkap dengan foto udara, peta detail, studi lapangan mengenai kondisi tanah, demografi, ekonomi, dan kebutuhan masa depan, lalu diajukan ke Dewan Perencanaan Tertinggi untuk disahkan.
Leave a Reply