Mata Perempuan
Catatan Belajar Oleh : Reza Ervani bin Asmanu
w
Tulisan ini terinspirasi dari pertanyaan seorang ibu tentang apa Bahasa Arab-nya (atau saya bahasakan ulang menjadi : Apa Bahasa Al Quran-nya) “Bidadari” ?
Di Al Quran kita akan menemukan penggunaan kalimat Huurin ‘iin di Surah Al Waaqi’ah ayat 22
Tafsirnya Menurut Imam As Sa’di :
والحوراء : التي في عينها كحل وملاحة ، وحسن وبهاء ،
والعِين : حسان الأعين وضخامها ، وحسن العين في الأنثى من أعظم الأدلة على حسنها وجمالها
Jika kita lihat makna tiap kosakata dalam tafsir As Sa’di ini, kita dapatkan :
كَحَلَ : garis hitam seperti celak
ملاحة : Daya tarik fisik atau daya tarik yang memikat
بهاء : Kecantikan khusus wanita
ضخام : Belo (Mata yang besar)
Jadi bisa diartikan
Al Hauraa’ : Yang pada matanya ada seperti celak, menunjukkan daya tarik yang memikat, keindahan dan kecantikan
Al ‘In : Matanya bagus dan belo. Mata yang bagus untuk wanita merupakan salah satu tanda utama keindahan dan kecantikan
— selesai kutipan Tafsir As Sa’di —
Yang menarik adalah Al Quran menunjukkan mata sebagai tanda kecantikan. Sebagaimana pula sabda Rasulullah shalallahu alaihi wa salam, saat menganjurkan shahabat yang akan menikahi seorang wanita anshar untuk melihat terlebih dahulu calon pasangannya :
فَإِنَّ فِي أَعْيُنِ الْأَنْصَارِ شَيْئًا
“Pada mata (wanita) Al Anshar ada sesuatu” (Hadits Riwayat Muslim)
Inilah mengapa daya tarik perempuan walaupun dia bercadar akan tetap kuat, karena indikasi Al Quran dan Sunnah ini benar adanya. Bahkan bisa jadi justru setelah bercadar daya tarik ini menjadi semakin kuat, karena orang hanya bisa melihat matanya saja.
Untuk itulah, ada baiknya walaupun sudah bercadar/niqab, seorang wanita tetap menjaga iffah-nya dengan tidak melakukan foto selfie dan menyebarkannya di media sosial, karena mudharatnya bisa jadi tidak kalah dengan wanita yang tidak mengenakan cadar.
Semoga Allah Ta’ala menjaga semua muslimah dimanapun berada
Allahu Ta’ala ‘A’lam
Masjid Ash Shalihin, Tugu, Tanjung Priok, 28 Jumadil Awwal 1444 H
Leave a Reply