Thibaq (Balaghah)



Thibaq (Balaghah)

Artikel Thibaq (Balaghah) ini masuk dalam Kategori Balaghah

Pengertian Thibaq dan Pembagiannya

Thibaq merupakan bagian dari pembahasan al muhassinat al ma’nawiyyah. Al muhassinat al ma’nawiyyah adalah gaya bahasa yang memperindah makna dalam suatu ungkapan bahasa Arab.

Pengertian Thibaq

Dalam balaghah wadhihah disebutkan bahwa thibaq adalah

الطِّبَاقُ هُوَ الْجَمْعُ بَيْنَ الشَّيْءِ وَضِدِّهِ فِي الْكَلَامَ

Thibaq adalah berkumpulnya suatu perkara dengan lawannya dalam suatu kalimat.

Demikian juga dalam Mu’jam Al Mufasshal, dikatakan:

الطِّبَاقُ هُوَ الْجَمْعُ بَيْنَ الْمَعْنَيْنِ الْمُتَقَابَلَيْنِ فِى الْجُمْلَةِ

Thibaq adalah berkumpulnya dua makna yang berlawanan dalam satu kalimat.

Dari beberapa pengertian di atas, bisa disimpulkan bahwa thibaq adalah apabila dalam satu kalimat terdapat suatu kata/kalimat dan antonimnya. Hanya saja kata yang berantonim itu tidak boleh lebih dari satu kata, apabila lebih akan dikategorikan muqabalah.

Contoh Thibaq :

وَتَحْسَبُهُمْ أَيْقَاظًا وَهُمْ رُقُودٌ

 “Dan kamu mengira  mereka itu bangun padahal mereka tidur….” (Surah al Kahfi ayat 18)

أحبُّ الصدقَ ولا أحبُّ الكذبَ

Aku suka kebenaran dan aku tidak suka kebohongan

وَالسَّمَاءَ رَفَعَهَاو وَضَعَ المِيْزانَ

”Dan Allah telah meninggalkan langit dan Dia meletakkan neraca (timbangan).” (Surah ar Rahman ayat 7).

يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآَخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ

Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” (Surah ar Ruum ayat 7)

Jenis-Jenis Al Muthobaqoh

Dilihat dari bentuk katanya, thibaq bisa terdiri dari dua isi, dua fi’il, dua huruf, atau campuran.

  1. al Muthbaqah yang terdiri dari dua isim

خَيْرُ الْمَالِ عَيْنٌ سَاهِرَةٌ لِعَيْنٍ نَائِمَةٍ

“Sebaik-baik harta benda adalah mata air yang mengalir bagi mata yang tertidur .”

Kata (سَاهِرَةٌ) dan (نَائِمَةٍ) dalam contoh berupa isim.

  1. al Muthbaqah yang terdiri  dua fi’il

وَالسَّمَاءَ رَفَعَهَاو وَضَعَ المِيْزانَ

”Dan Allah telah meninggalkan langit dan Dia meletakkan neraca (timbangan).” (Surah ar Rahman ayat 7).

قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ

“Apakah sama orang yang punya ilmu dengan orang yang tidak punya ilmu?” (Surah Az Zumar ayay 9)

Pada contoh pertama kata (رَفَعَ) dan (وَضَعَ) keduanya berupa fi’il. Begitu pula contoh yang kedua yaitu (يَعْلَمُونَ) dan (لَايَعْلَمُونَ) juga berupa fi’il.

  1. al Muthbaqah yang terdiri dari dua huruf

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ

“Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya, ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.” (Surah Al Baqarah ayat 186).

Kata (لَهَا) dan (عَلَيْهَا) keduanya berupa huruf.

  1. al Muthbaqah yang terdiri dari campuran kata

أَوَمَنْ كَانَ مَيْتًا فَأَحْيَيْنَاهُ

“Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan” (Surah al An’aam ayat 122).

Kata (مَيْتًا) berupa isim sedangkan kata (فَأَحْيَيْنَا) berupa fi’il.

Pembagian Thibaq

Thibaq terbagi menjadi dua macam, yakni:

Thibaq al-Ijab

طباقُ الإيْجابِ هُوَ مَا لَمْ يَخْتَلِفُ فِيْهِ الضِدَّانِ إِيْجَابًا وَسَلَبًا

Thibaq al-ijab (thibaq positif) adalah thibaq yang kedua katanya berlawanan itu tidak berbeda positif dan negatifnya.

Dalam thibaq al ijab kedua kata yang berlawanan yang tidak didahului nafi atau nahi sehingga tidak memberikan makna positif maupun negatif.

Contoh :

وَتَحْسَبُهُمْ أَيْقَاظًا وَهُمْ رُقُوْدٌ

وَالسَّمَاءَ رَفَعَهَاو وَضَعَ المِيْزانَ

Kata (أَيْقَاظًا) yang berarti bangun dan (رُقُوْدٌ) yang berarti tidur menggunakan bentuk positif. Pada contoh yang kedua juga menggunakan makna positif karena tidak didahului nafi.

Thibaq as-Salab

طِبَاقُ السَّلَبِ هُوَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ الضِدَّانِ إِيْجَابًا وَسَلَبًا

Thibaq as salab adalah thibaq yang kedua kata yang berlawanannya itu berbeda positif dan negatifnya.

Apabila kata yang berlawanan itu menggunakan bentuk positif dan negatif maka disebut thibaq as salab. Dalam hal ini, thibaq salab bisa terdiri dari nafi dengan isbat, atau nahi dengan amar.

Contoh :

قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ

“Apakah sama orang yang punya ilmu dengan orang yang tidak punya ilmu?” (Surah Az Zumar ayat 9)

يَسْتَخْفُونَ مِنَ النَّاسِ وَلَا يَسْتَخْفُونَ مِنَ اللَّهِ

“Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah.” (Surah an Nisa ayat 108)

Pada contoh tersebut terdapat penggunaan dua kata yang masing-masing berlawanan dan bentuknya positif dan negatif. Kata (يَعْلَمُونَ) dan (يَسْتَخْفُونَ) berbentuk positif serta kata (لَايَعْلَمُونَ) dan (لَايَسْتَخْفُونَ) berbentuk negatif karena didahului oleh nafi. Karena keduanya berupa positif dan negatif maka kedua contoh di atas termasuk thibaq as salab.

Allahu Ta’ala A’lam



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.