Hikmah dari Ujian Musibah



بعض الحكم من الابتلاء بالمصائب

Sebagian Hikmah dari Ujian Musibah

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Hikmah dari Ujian Musibah ini masuk dalam Kategori Tanya Jawab

السؤال

Pertanyaan

والدي تاجر يملك بعض العقارات ويعمل عنده عمال مسلمون وبعضهم غير مسلم وتعود علينا هذه العقارات بالنفع الكثير والحمد لله.. وكان الحال طيبا منذ أكثر من سنتين تقريباً… 

Ayah saya adalah seorang pedagang yang memiliki beberapa properti, dan beliau mempekerjakan para pekerja, sebagian dari mereka muslim dan sebagian lainnya non-muslim. Dari properti-properti ini, kami memperoleh banyak manfaat, alhamdulillah. Keadaan kami baik-baik saja selama lebih dari dua tahun terakhir.

ولكن قبل حوالي خمسه أشهر بدأت بعض الأمور تسوء وتخترب الكثير من المعدات إلى أن أتى صباح يوم وجاءت الأخبار أن أحد سائقي الشاحنات توفي وهذا السائق باكستاني مسلم وتم عمل الإجراءات وتسفير جثمانه… وكذلك كان سائق شاحنة آخر مسلم أيضاً ذاهباً بالمواد إلى مدينة أخرى وحصل له حادث مع سيارة صغيرة (وكـــان الخطأ على السيارة الصغيرة) وتوفي رجل من هذه السيارة.. ولكن حدث ضرر كبير في الشاحنة… 

Namun sekitar lima bulan yang lalu, beberapa masalah mulai muncul, banyak peralatan yang rusak, hingga pada suatu pagi datang kabar bahwa salah satu sopir truk kami telah meninggal dunia. Sopir itu adalah seorang muslim asal Pakistan. Proses pemulangan jenazahnya pun telah dilakukan. Lalu, sopir truk kami yang lain—juga seorang muslim—dalam perjalanan mengantarkan barang ke kota lain, mengalami kecelakaan dengan sebuah mobil kecil (dan kesalahan ada pada pihak mobil kecil itu), dan salah seorang dari penumpang mobil tersebut meninggal dunia. Akan tetapi, truk kami mengalami kerusakan yang parah …

وإلى هذه اللحظة تحصل الكثير من المشاكل في هذه العقارات.. مع العلم بأن والدي ووالدتي يحافظون على الفرائض والسنن ويتصدقون ويعملون الخير دائما.. والحمد لله، لكن بالنسبة لوالدي فرغم أنه يعمل الخير إلا أنه في بعض الأحيان يشرب الخمر… 

Hingga saat ini, masih banyak masalah yang terjadi pada properti-properti kami. Padahal, ayah dan ibu saya selalu menjaga shalat wajib dan sunnah, rajin bersedekah, dan senantiasa melakukan berbagai kebaikan, alhamdulillah. Namun, ayah saya, meskipun suka melakukan kebaikan, kadang-kadang masih meminum khamr (minuman keras)…

أما في شهر رمضان فهو لم يقرب الخمر أبدا.. حتى هذا اليوم الذي كتبت فيه هذه الرسالة… ادعو له بالهداية… أثابكم الله أفتوني في هذا جزاكم الله خيراً، 

Akan tetapi, di bulan Ramadan, beliau sama sekali tidak menyentuh khamr, dan hingga hari ini saat saya menulis surat ini pun demikian keadaannya… Mohon doakan beliau agar mendapat hidayah… Semoga Allah membalas kalian dengan kebaikan. Berikanlah fatwa kepada kami, semoga Allah membalas kalian dengan segala kebaikan, karena kami sangat bingung…

لأننا تحيرنا كثيراً فلا نعرف أهذه عين أم حسد أم ابتلاء من الله سبحانه وتعالى أم ماذا؟ أجيبوني جزاكم الله كل الخير… ودلوني على الحل الأمثل, بارك الله فيكم وأحسن إليكم.

Kami tidak tahu apakah ini akibat dari *‘ain*, atau hasad, ataukah ujian dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, atau apa sebenarnya… Tolong jawab pertanyaan kami, semoga Allah memberikan kebaikan kepada kalian semua… Dan tunjukkan kepada kami solusi yang terbaik. Semoga Allah memberkahi kalian dan memberikan kebaikan kepada kalian.

الإجابــة

Jawaban

الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه، أما بعد:

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, keluarga, dan para sahabat beliau. Amma ba’du:

فالمصائب التي تصيب الناس في الدنيا لها حالات:

Sesungguhnya musibah yang menimpa manusia di dunia ini memiliki berbagai keadaan (hikmah dan sebab).

فإن كان العبد قائماً بأمر الله، متمسكا بشرعه، مستقيما على دينه، فيرجى أن يكون ما أصابه من مصائب رفعة له في الدرجات، ومثقلا لموازين حسناته، ففي الحديث الشريف: 

Jika seorang hamba senantiasa menegakkan perintah Allah, berpegang teguh pada syariat-Nya, dan istiqamah dalam agamanya, maka diharapkan musibah yang menimpanya itu menjadi sebab pengangkat derajatnya di sisi Allah dan memberatkan timbangan kebaikannya. Dalam hadits yang mulia disebutkan :

أشد الناس بلاء الأنبياء، ثم الأمثل فالأمثل…. فما يبرح البلاء بالعبد حتى يتركه يمشي على الأرض وما عليه خطيئة. رواه البخاري.

“Orang yang paling berat ujiannya adalah para Nabi, kemudian orang yang paling utama setelah mereka, lalu yang setelahnya lagi… Seorang hamba akan terus diuji hingga ia berjalan di muka bumi tanpa membawa dosa sedikit pun.” (Hadits Riwayat Imam Al-Bukhari).

وإن كان العبد مقيما على معصية الله، مفرطا في دينه، لاهيا عابثاً، فقد تكون المصائب والآفات التي يبتلى بها تنبيها له من الله ليتوب ويرجع قبل فوات الأوان، وقد تكون عقوبة له في الدنيا نظير ظلمه لنفسه، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: 

Namun, jika seorang hamba tetap tinggal dalam kemaksiatan kepada Allah, melalaikan agamanya, serta bermain-main dalam kehidupannya, maka musibah dan bencana yang menimpanya itu bisa jadi merupakan peringatan dari Allah agar ia bertaubat dan kembali kepada-Nya sebelum terlambat. Bisa jadi pula, itu adalah hukuman baginya di dunia ini atas kezaliman yang ia lakukan terhadap dirinya sendiri. Rasulullah ﷺ bersabda :

إن الرجل ليحرم الرزق بالذنب يصيبه…. رواه أحمد والنسائي وابن ماجه وابن حبان والحاكم وحسنه السيوطي.

“Sesungguhnya seorang hamba akan terhalang dari rezekinya karena dosa yang dilakukannya…” (Hadits Riwayat Imam Ahmad, an-Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim; dinyatakan hasan oleh as-Suyuthi).

وعليه.. فلا يبعد أن تكون تلك الابتلاءات التي لحقت بكم، والمشاكل التي تصيب عقاراتكم وأملاككم هي من جراء ما ذكرته عن أبيك من شرب الخمر، فإن الخمر أم الخبائث وشربها من كبائر الذنوب والآثام، قال الله تعالى: 

Dengan demikian, tidak jauh kemungkinan bahwa ujian-ujian dan berbagai masalah yang menimpa kalian, serta gangguan yang terjadi pada properti dan harta benda kalian itu adalah akibat dari apa yang Anda sebutkan tentang kebiasaan ayah Anda yang meminum khamr. Sesungguhnya khamr itu adalah induk segala keburukan (*ummul khaba’its*), dan meminumnya termasuk dosa besar dan maksiat yang berat. Allah Ta’ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالأَنصَابُ وَالأَزْلاَمُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ {المائدة:٩٠}.

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kalian beruntung.” (Surah Al-Maidah ayat 90).

وفي معجم الطبراني الأوسط عن ابن عمرو أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: 

Dan dalam “Mu’jam Al-Ausath” karya At-Thabrani, dari Ibnu Amr disebutkan bahwa Nabi ﷺ bersabda :

الخمر أم الخبائث، فمن شربها لم تقبل صلاته أربعين يوماً، فإن مات وهي في بطنه مات ميتة جاهلية. والحديث حسن.

“Khamr adalah induk segala keburukan. Barang siapa meminumnya, tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh hari. Jika ia mati dalam keadaan khamr masih di dalam perutnya, maka ia mati dalam keadaan jahiliyah.” Hadits ini dinyatakan hasan.

فعليك أن تنصحي أباك بالابتعاد عما حرمه الله، فإن ما ذكرت أنكم فيه من النعم يستوجب عليكم الشكر لله بصرف نعمه فيما يرضيه، لا أن يستعان بها في معصية الله، فإن ذلك كفران للنعم، 

Maka wajib atasmu untuk menasihati ayahmu agar menjauhi apa yang telah Allah haramkan. Sesungguhnya segala nikmat yang telah kalian sebutkan itu semestinya disyukuri dengan cara menggunakan nikmat tersebut dalam hal-hal yang diridhai oleh Allah, bukan justru digunakan untuk bermaksiat kepada-Nya. Itu adalah bentuk pengingkaran terhadap nikmat Allah.

وإن كنت تظنين أن الذي ألمَّ بكم هو من الحسد والعين، فلك أن تراجعي في علاج ذلك فتوانا أخرى هنا :

Dan jika engkau menduga bahwa apa yang menimpa kalian adalah karena *‘ain* (pengaruh pandangan mata) atau hasad (iri dengki), maka silakan merujuk pada fatwa kami yang lain disini :

ونسأل الله الهداية لأبيك ولعامة المسلمين.

Kami memohon kepada Allah agar memberikan hidayah kepada ayahmu dan kepada seluruh kaum muslimin.

والله أعلم

Dan Allah Maha Mengetahui.

Sumber : IslamWeb



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.