Fiqh Hadits ke-2 Riyadhus Shalihin
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Sumber : Kitab Kunuuz Riyaadhus Shalihin
Artikel Fiqh Hadits ke-2 Riyadhus Shalihin masuk dalam Kategori Kunuuz Riyaadhus Shalihin
w
وعن أم المؤمنين أم عبد الله عائشة رضي الله عنها قالت: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
Dari Ummul mu’minin yaitu ibunya (sebenarnya adalah bibinya) Abdullah yakni Aisyah radhiyallahu ‘anha, berkata: Saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
”يغزو جيش الكعبة فإذا كانوا ببيداء من الأرض يخسف بأولهم وآخرهم”
“Ada sepasukan tentera yang hendak memerangi – menghancurkan – Ka’bah, kemudian setelah mereka berada di suatu padang dari tanah lapang lalu dibenamkan – dalam tanah tadi – mulai yang pertama sampai yang terakhir dari mereka semuanya.”
قالت: قلت: يارسول الله، كيف يخسف بأولهم وآخرهم وفيهم أسواقهم ومن ليس منهم !؟
Aisyah bertanya: “Saya berkata, wahai Rasulullah, bagaimanakah semuanya dibenamkan dari yang pertama sampai yang terakhir, sedang di antara mereka itu ada para pedagang – serta ada pula orang yang tidak termasuk golongan mereka tadi (yakni tidak berniat ikut menggempur Ka’bah) ?”
قال: ”يخسف بأولهم وآخرهم، ثم يبعثون على نياتهم” ((متفق عليه. هذا لفظ البخاري)).
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam menjawab: “Ya, semuanya dibenamkan dari yang pertama sampai yang terakhir, kemudian nantinya mereka itu akan dibangkitkan dari masing-masing kuburnya sesuai niat-niatnya sendiri (untuk ditetapkan dosa atau tidaknya)
Hadits Muttafaq ‘alaih. Lafaz di atas adalah lafazh Imam Bukhari.
قال ابن حجر : قال المهلب : في هذا الحديث إن من كثّر سواد قوم في المعصية مختارا, أن العقوبة تلزمه معهم,
Imam Ibnu Hajar mengatakan : Al Muhallab mengatakan : Dalam hadits ini disampaikan bahwa barangsiapa ikut memperbanyak pelaku maksiat secara sadar, maka balasan akan maksiat itu akan ditimpakan pula padanya sebagaimana ditimpakan kepada pelaku maksiat.
قال : واستنبط منه مالك عقوبة من يجالس شربة الخمر و إن لم يشرب.
Beliau juga mengatakan : Imam Malik menyimpulkan bahwa boleh menghukum mereka yang duduk di majelis minuman keras walau mereka tidak meminumnya.
و تعقبه ابن المنزيل بأن العقوبة التي في الحديث هي الهجمة السماوية فلا يقاس عليها العقوبات الشرعية
Ibnu Al Munzil menanggapi bahwa hukuman yang dimaksud dalam hadits ini adalah hukuman samawiyah, tidak dapat dianalogikan dengan hukum syari’ah
Leave a Reply