Jenis-jenis Suami (1)



من أنواع الأزواج

Jenis-jenis Suami (Bagian Pertama)

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Jenis-jenis Suami ini bagian dari Kategori Keluarga

1. زوج مثالي 

1. Suami Ideal

: يتشبه بالنبي صلى الله عليه وسلم الذي كان يرفق بالنساء ويقول :

Suami yang meniru Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, yang lembut terhadap wanita dan bersabda :

استوصوا بالنساء خيرًا ، فإن المرأة خُلقت من ضِلعٍ ، وإن أعوج ما في الضلع أعلاه : فإن ذهبت تقيمه كسرته ، وإن تركته لم يزل أعوج فاستوصوا بالنساء

“Perlakukan wanita dengan baik, karena wanita diciptakan dari tulang rusuk, dan yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah bagian atasnya: jika kamu berusaha meluruskannya, kamu akan mematahkannya, tetapi jika kamu membiarkannya, ia akan tetap bengkok. Maka perlakukanlah wanita dengan baik.” (Shahih Bukhari)

فيرحم ضعفها ، ويكرمها فإن في إكرامها إكرام لنفسه ، ويصبر على أذاها

Suami ini mengasihi kelemahan istrinya, memuliakannya karena memuliakan istri berarti memuliakan dirinya sendiri, dan bersabar atas gangguan yang ditimbulkan istrinya.

وإن كره منها خُلقًا رضي منها آخر ” رواه مسلم، ويعاملها بالإيثار .

“Dan jika ia tidak menyukai salah satu sifat istrinya, maka ia akan meridhai sifat lainnya.” (Hadits Riwayat Imam Muslim). Ia memperlakukan istrinya dengan sikap mengutamakan kepentingan istrinya di atas dirinya (itsar).

ويقول صلى الله عليه وسلم : أكمل المؤمنين إيمانًا أحسنهم خلقًا ، وخياركم خيارك لنسائهم  “رواه الترمذي” ، 

Nabi SAW bersabda: “Orang yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kamu adalah yang terbaik terhadap istrinya.” (Hadits Riwayat Imam at Tirmidzi).

وهو يعلم أن الدنيا متاع وخير متاعها الزوجة الصالحة فيعينها على طاعة الله ويطلب قبل ذلك التزوج من المؤمنة الصادقة فإذا تزوجها وظفر بها عاملها بما يليق بها ، وهو مع ذلك يوجه ويرشد ، يأمر وينهى ، يربي ويعلم كمثل حال النبي صلى الله عليه وسلم ، وهو صاحب القوامة التي اكتسبها عن جدارة من استناده للشرع ، كما أنه صاحب الغيرة المحمودة الذي يبعد الفتنة وأسبابها من غير تخوين ولا اساءة ظن .

Suami ini menyadari bahwa dunia adalah perhiasan, dan perhiasan terbaik di dunia adalah istri yang shalihah. Ia membantunya dalam ketaatan kepada Allah dan memilih untuk menikahi wanita yang beriman dan jujur. Setelah menikah, ia memperlakukan istrinya dengan baik dan pantas, sambil memberi arahan, mengajarkan, dan mendidik, seperti Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam. Ia juga memiliki kewibawaan yang diperoleh dari hukum syariat, serta memiliki rasa cemburu yang terpuji yang menjaga agar tidak terjadi fitnah tanpa kecurigaan atau prasangka buruk.

2. زوج واقعي

2. Suami Realistis

يعطي زوجة حقها ويطلب حقه ونهذا لا لوم عليه لكن الأول أفضل وأكرم وعن معاوية ابن حيده رضي الله عنه قال : 

Suami yang memberikan hak istrinya dan meminta haknya. Dalam hal ini, tidak ada cela baginya, tetapi suami ideal lebih baik dan lebih mulia. Dari Mu’awiyah bin Haidah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:

قلت يا رسول الله : ما حق زوجة احدانا عليه ؟ قال : أن تطعمها إذا طعمت ، وتكسوها إذا اكتسيت ولا تضرب الوجه ولا تقبح ولا تهجر إلا في البيت .

“Aku bertanya: Wahai Rasulullah, apa hak istri kami atas kami?” Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam menjawab: “Engkau memberinya makan ketika engkau makan, memberinya pakaian ketika engkau berpakaian, tidak memukul wajah, tidak mencela, dan tidak meninggalkannya kecuali di dalam rumah.”

فهذا قد يضرب مثلا – بضوابط الشرع ولكنه لا يضرب الوجه ، والأول يصبر ويستوحي خيرًا ويظهر الفرق في الحديث عن إياس بن عبد الله بن أبي ذياب رضي الله عنه قال : 

Jadi, Suami jenis ini mungki sajan memukul istri dengan syarat mengikuti batasan-batasan syariat, tetapi ia tidak memukul wajah. Sementara itu, suami ideal bersabar, mencari kebaikan, dan menunjukkan perbedaannya (dengan tipe suami ideal ini) dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Iyasy bin Abdullah bin Abi Dzibab radhiyallahu ‘anhu, yang berkata:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : [لا تضربون إماء الله] 

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian memukul hamba-hamba perempuan Allah.”

فجاء عمر رضي الله عنه إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم ، فقال : ذئرنَ النساءُ على أزواجهن ، فرخص في ضربهن ، فأطاف بآل رسول الله صلى الله عليه وسلم نساء كثير يشكون أزواجهن 

Kemudian Umar radhiyllahu ‘anhu datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallah dan berkata, “Para wanita telah berani melawan suami-suami mereka.” Maka Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallah memberikan izin untuk memukul mereka. Namun, setelah itu, banyak wanita datang ke keluarga Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam mengadukan suami-suami mereka.

فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : 

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam kemudian bersabda,

ولقد أطاف بآل بيت محمدٍ نساءٌ يشكون أزواجهن ليس أولئك بخياركم ، رواه أبو داود باسناد صحيح وذئرن : اجترئن . وفرق النبي صلى الله عليه وسلم بين خيار الناس وغيرهم في هذا الأمر.

“Telah datang banyak wanita kepada keluarga Muhammad, mereka mengadukan suami-suami mereka. Orang-orang seperti itu bukanlah pilihan terbaik di antara kalian.” (Hadits Riwayat Abu Dawud dengan sanad yang sahih). Kata “dzairna” dalam hadits ini berarti “berani melawan.” Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam membedakan antara orang-orang terbaik dan selainnya dalam hal ini.

3. زوج ذو ريبة :

3. Suami Penuh Kecurigaan

ولا نقصد بها الغيرة المحمودة المنضبطة بضابط الشرع وانما نشير إلى ذلك الزوج الذي يخونن من غير بأس ويضيق على أهله من غير سبب حتى صار اسمه كذلك فيلهب جو المنزل بما لا ينبغي فالغيور الذي نذمه هو ذلك الأناني الذي لا يريد من المرأة أن تهتم إلا به فهو يغار حتى من أبنائه ، إذا دخل بيته فليسكت الجميع ولتتوجه الأنظار إليه .

Yang dimaksud di sini bukanlah rasa cemburu yang terpuji dan sesuai dengan aturan syariat, tetapi rasa cemburu yang melampaui batas. Ini adalah sifat suami yang curiga tanpa alasan, mempersempit ruang gerak keluarganya tanpa sebab yang jelas, hingga ia mendapatkan reputasi buruk seperti itu. Ia menciptakan suasana rumah yang panas dan tidak layak. Suami yang demikian adalah sosok egois yang hanya ingin perhatian istrinya terpusat kepadanya saja. Bahkan, ia cemburu kepada anak-anaknya sendiri. Ketika ia masuk ke rumah, ia menginginkan semua orang diam, dan semua perhatian tertuju kepadanya.”

وهو لا يتورع عن تتبع عورة امرأته وإساءة الظن بها وتجسس بواطنها وقد نهى رسول الله صلى الله عليه وسلم أن تتبع عورات النساء في رواية أن تبغت النساء ولما قدم رسول الله صلى الله عليه وسلم من سفره قبل دخول المدينة قال : لا تطرقوا النساء ليلاً .

Ia tidak segan-segan untuk mencari-cari aib istrinya, berprasangka buruk kepadanya, dan memata-matai hal-hal yang tersembunyi darinya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam melarang tindakan mencari-cari aib para wanita, sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa beliau melarang orang untuk mendadak mengejutkan para wanita. Ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam tiba dari sebuah perjalanan sebelum memasuki Madinah, beliau bersabda, ‘Janganlah kalian datang kepada para wanita di malam hari. (datang tiba-tiba tanpa pemberitahuan)

وفي رواية حتى تستمد المغيبة وتمتشط الشعثة – 

Dalam riwayat lain disebutkan, ‘Hingga wanita yang ditinggal suami dapat bersiap-siap (memperbaiki diri) dan yang berantakan dapat merapikan dirinya.’

مخالفة رجلان مسبقًا فرأى كل واحد في منزله ما يكره .

Diriwayatkan ada dua orang lelaki yang mengabaikan nasihat ini sebelumnya, dan masing-masing melihat sesuatu yang tidak mereka sukai di rumahnya.

وضابط الأمر حديث رسول الله صلى الله عليه وسلم :

Aturan terkait hal ini dijelaskan oleh sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam :

إن من الغيرة غيرةً يبغضها الله عز وجل وهي غيرة الرجل على أهله من غير ريبة “رواه مسلم” 

‘Di antara rasa cemburu, ada yang dibenci oleh Allah, yaitu rasa cemburu seorang suami terhadap istrinya tanpa alasan.’ (Hadits Riwayat Imam Muslim).

أما الغيرة المحمودة ، فتكون في البعد عن مواطن الريبة وتكون في عدم رضا الزوج عن التبرج والاختلاط والتكشف ومنع أهله من ذلك وتكون في حراسة بيته من المنكرات التي تعج بها وسائل الاعلام .

Adapun rasa cemburu yang terpuji adalah menjauhi situasi yang menimbulkan syubhat, ketidakpuasan seorang suami terhadap perilaku tabarruj, pergaulan bebas, atau penyingkapan aurat. Rasa cemburu yang terpuji juga mencakup menjaga keluarganya dari hal-hal tercela yang banyak tersebar, diberitakan melalui media massa.

Bersambung ke Bagian Berikutnya In sya Allah

Sumber : IslamWeb



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.