Istri yang Nusyuz dan Solusinya



خروج الزوجة عن الطاعة نشوز له علاج

Istri yang Tidak Taat kepada Suami Termasuk Nusyuz dan Ada Solusinya

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel tentang Istri yang Nusyuz dan Solusinya ini masuk dalam Kategori Tanya Jawab

السؤال

Pertanyaan:

حدث خلاف بيني وبين زوجتي وذلك عندما خرجنا وبصحبتنا الأطفال إلى حديقة عامة . فتركتهم في الحديقة وذهبت لشراء بعض الأشياء وأخبرتهم بأني سوف أعود بعد قليل ولكني عندما عدت وجدتها قد أخذت الاولاد ورجعت إلى المنزل دون إذني ؟ فحدث بيننا خلاف ومنذ حوالي اسبوعيين لا حديث بيننا على الإطلاق. ما حكم الشرع في الزوجة التي تتعمد عدم سماع أوامر زوجها علما بأنها كثيرا ما تخرج من المنزل بالرغم من منعي لها ؟

Telah terjadi perselisihan antara saya dan istri ketika kami keluar bersama anak-anak ke taman umum. Saya meninggalkan mereka di taman untuk membeli beberapa barang dan memberi tahu bahwa saya akan segera kembali. Namun, ketika saya kembali, saya mendapati istri saya telah membawa anak-anak pulang ke rumah tanpa izin saya. Terjadi pertengkaran di antara kami, dan selama kurang lebih dua minggu kami sama sekali tidak berbicara. Apa hukum syariat terhadap istri yang sengaja tidak mematuhi perintah suaminya, padahal dia sering keluar rumah meskipun saya telah melarangnya?

الإجابــة

Jawaban:

الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه، أما بعد:

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabat beliau, amma ba’du:

فالأصل في الحياة الزوجية أن تقوم على التفاهم، بمعرفة كل من الزوجين ما له من الحقوق وما عليه من الواجبات، ليتحقق استقرار الأسرة، الذي هو أساس الحياة الزوجية. وجماع هذا كله أن يكون الدين هو الأساس في معاملة الزوجين أحدهما للآخر، وإلا انفرط النظام، وتشتتت الأسرة، وضاع العيال. فلا بد إذن أن يكون منطلق التصرف مرضاة رب العالمين، فلا يفسَّر التصرف من أحد الطرفين بأنه فرض قرارات.

Hakikat kehidupan rumah tangga semestinya dibangun atas dasar saling memahami, dengan masing-masing pasangan mengetahui hak dan kewajibannya, agar terwujud ketenangan keluarga yang menjadi pondasi kehidupan pernikahan. Inti dari semua itu adalah bahwa agama harus menjadi dasar dalam hubungan antara suami istri. Jika tidak, tatanan rumah tangga akan berantakan, keluarga akan tercerai-berai, dan anak-anak menjadi korban. Oleh karena itu, setiap tindakan harus didasari pada keridhaan Allah Ta’ala, dan tidak boleh ditafsirkan sebagai pemaksaan keputusan dari salah satu pihak.

ولتعلم الزوجة أن الله تعالى جعل القوامة بيد الرجل، حيث قال:

Dan hendaklah seorang istri mengetahui bahwa Allah Ta’ala telah menetapkan kepemimpinan (qiwamah) berada di tangan suami. Allah berfirman:

﴿الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ﴾ [النساء: ٣٤]، 

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain, dan karena mereka telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (Surah an-Nisa ayat 34)

وقال النبي صلى الله عليه وسلم: 

Nabi Muhammad ﷺ juga bersabda :

«لو كنت آمراً أحداً أن يسجد لأحد لأمرت المرأة أن تسجد لزوجها». رواه أحمد عن معاذ بن جبل والترمذي عن أبي هريرة رضي الله عنهما بإسناد صحيح.

Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang sujud kepada orang lain, niscaya aku perintahkan wanita untuk sujud kepada suaminya. (Hadits Riwayat Imam Ahmad dan at-Tirmidzi, dari Mu’adz bin Jabal dan Abu Hurairah)

والمرأة إذا خرجت عن طاعة الزوج في المعروف فهي امرأة ناشز جاء الإسلام بآداب للتعامل معها، تتمثل هذه الآداب في:

أولاً: الوعظ والتذكير بالله تعالى.

ثانياً: الهجر في الفراش.

ثالثاً: الضرب غير المبرح الذي لا يكسر عظماً ولا يشين جارحة.

رابعاً: إذا لم تطع يبعث حكماً من أهله وحكماً من أهلها للإصلاح.

خامساً: الطلاق إذا تعين حلاً وهو آخر علاج، وآخر الدواء الكي.

Seorang wanita yang tidak taat kepada suaminya dalam hal yang ma’ruf (baik dan dibenarkan syariat) disebut wanita nasyiz. Islam telah mengatur adab untuk menangani kasus seperti ini:

  1. Menasehatinya dan mengingatkannya kepada Allah Ta’ala.
  2. Memisahkan tempat tidur darinya.
  3. Memukulnya dengan pukulan yang tidak menyakitkan (tidak mematahkan tulang atau melukai).
  4. Jika tetap tidak patuh, maka ditunjuk dua orang penengah dari keluarga masing-masing untuk menyelesaikan masalah.
  5. Jika tidak ada jalan lain, maka perceraian bisa dilakukan sebagai upaya terakhir.

قال الله تعالى:

Allah Ta’ala berfirman :

﴿وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا * وَإِنْ خِفْتُمْ شِقَاقَ بَيْنِهِمَا فَابْعَثُوا حَكَمًا مِنْ أَهْلِهِ وَحَكَمًا مِنْ أَهْلِهَا إِنْ يُرِيدَا إِصْلَاحًا يُوَفِّقِ اللَّهُ بَيْنَهُمَا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا خَبِيرًا﴾ [النساء: ٣٥].

Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya (pembangkangannya), maka nasehatilah mereka, pisahkan mereka di tempat tidur, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. Dan jika kamu khawatir terjadi persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang penengah dari keluarga laki-laki dan seorang dari keluarga perempuan. Jika kedua penengah itu berkehendak mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada keduanya. (Surah an-Nisa ayat 34-35)

وقد سبق الإجابة على حكم الناشز وعلاجها في الفتوى الأخرى هنا

Kami telah membahas hukum dan solusi terhadap istri nasyiz dalam Fatwa yang lain disini

والله أعلم.

Wallahu a’lam.

Sumber: IslamWeb



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.