عداوة أبي جهل للنبي ـ درس وعِبْرَة ـ
Permusuhan Abu Jahal Terhadap Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam : Pelajaran dan Hikmah (Bagian Ketiga)
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Permusuhan Abu Jahal ini masuk dalam Kategori Sirah Nabawiyah
قال ابن كثير في تفسيره لقول الله تعالى:
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan firman Allah:
{أَرَأَيْتَ الَّذِي يَنْهَى * عَبْدًا إِذَا صَلَّى * أَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ عَلَى الْهُدَى * أَوْ أَمَرَ بِالتَّقْوَى * أَرَأَيْتَ إِنْ كَذَّبَ وَتَوَلَّى * أَلَمْ يَعْلَمْ بِأَنَّ اللَّهَ يَرَى * كَلَّا لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِ لَنَسْفَعًا بِالنَّاصِيَةِ * نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍ * فَلْيَدْعُ نَادِيَهُ * سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَ} (العلق:٩ – ١٨)
Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang, seorang hamba ketika mengerjakan shalat, bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu berada di atas kebenaran, atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah) ? Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakan dan berpaling ? Tidaklah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya ? Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka. Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya), Kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah, (Surah al ‘Alaq ayat 9 – 18)
{أَرَأَيْتَ الَّذِي يَنْهَى * عَبْدًا إِذَا صَلَّى} (العلق:٩ – ١٠)
Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang, seorang hamba ketika mengerjakan shalat,
نزلت في أبي جهل -لعنه الله- توعَّد النبيَّ صلى الله عليه وسلم على الصلاة عند البيت، فوعظه الله تعالى بالتي هي أحسن أولاً، فقال :
Ayat ini turun berkaitan dengan Abu Jahal – semoga Allah melaknatnya – yang mengancam Nabi ﷺ karena salat di dekat Ka’bah. Allah menasihatinya terlebih dahulu dengan cara yang baik, sebagaimana firman-Nya:
{أَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ عَلَى الْهُدَى} (العلق:١١)
bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu berada di atas kebenaran,
أي: فما ظنك إن كان هذا الذي تنهاه على الطريق المستقيمة في فعله، {أَوْ أَمَرَ بِالتَّقْوَى} (العلق:12) بقوله، وأنت تزجره وتتوعده على صلاته، ولهذا قال:
Artinya: Apa pendapatmu jika orang yang engkau larang itu berada di jalan yang lurus dalam perbuatannya?
{أَوْ أَمَرَ بِالتَّقْوَى}
(atau menyuruh kepada takwa) (Surah Al ‘Alaq ayat 12)
melalui ucapannya. Namun, engkau malah menghardiknya dan mengancamnya karena salatnya. Oleh sebab itu, Allah berfirman :
{أَلَمْ يَعْلَمْ بِأَنَّ اللَّهَ يَرَى} (العلق : ١٤)
Tidaklah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya ?
أي: أما عَلِم هذا الناهي لهذا المهتدي أن الله يراه ويسمع كلامه، وسيجازيه على فعله أتم الجزاء. ثم قال تعالى متوعداً ومهدداً :
Artinya: Apakah orang yang melarang hamba yang mendapat petunjuk itu tidak mengetahui bahwa Allah melihatnya, mendengar ucapannya, dan akan membalas perbuatannya dengan balasan yang sempurna?
Kemudian Allah berfirman dengan nada ancaman dan peringatan:
{كَلَّا لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِ}
Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian)
أي: لئن لم يرجع عما هو فيه من الشقاق والعناد
Artinya: Jika ia tidak berhenti dari sikap permusuhan dan pembangkangannya,
{لَنَسْفَعاً بِالنَّاصِيَةِ}
niscaya Kami tarik ubun-ubunnya
أي: لنَسِمَنَّ ناصيته سواداً يوم القيامة. ثم قال :
Artinya: Kami akan menandai ubun-ubunnya dengan tanda hitam sebagai penghinaan pada Hari Kiamat. Kemudian Allah berfirman:
{نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍ}
(yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.
يعني: ناصية أبي جهل كاذبة في مقالها خاطئة في فعالها،
Artinya: Ubun-ubun Abu Jahal itu penuh dengan kedustaan dalam perkataannya dan kesalahan dalam perbuatannya.
{فَلْيَدْعُ نَادِيَهُ}
Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya),
أي: قومه وعشيرته، أي: ليدعهم يستنصر بهم،
Artinya: Biarkan dia memanggil kaum dan kerabatnya untuk meminta pertolongan.
{سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَ}
Kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah,
وهم ملائكة العذاب، حتى يعلم من يغلب: أحزبنا أو حزبه.. وقوله :
Mereka adalah malaikat penjaga neraka. Hal ini untuk menunjukkan siapa yang lebih kuat: golongan Kami atau golongannya.
Kemudian Allah berfirman:
{كَلَّا لَا تُطِعْهُ}
“Sekali-kali tidak! Janganlah kamu (Muhammad) patuhi dia”
يعني: يا محمد، لا تطعه فيما ينهاك عنه من المداومة على العبادة وكثرتها، وصلِّ حيث شئت ولا تباله، فإن الله حافظك وناصرك، وهو يعصمك من الناس”.
Artinya: Wahai Muhammad, jangan patuhi larangannya terkait ibadahmu. Tetaplah beribadah dengan tekun dan jangan pedulikan ancamannya. Salatlah di mana pun engkau kehendaki tanpa takut, karena Allah adalah Pelindungmu, Penolongmu, dan Dia akan melindungimu dari orang-orang yang bermaksud jahat kepadamu.
Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah
Sumber : IslamWeb
Leave a Reply