معجزاتٌ نَبَوِيَّةٌ
Mu’jizat Kenabian (Bagian Pertama)
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Mu’jizat Kenabian ini masuk dalam Kategori Siroh Nabawiyah
نَبِيُّنَا مُحَمَّدٌ صَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ أَكْثَرُ الرُّسُلِ مُعْجِزَةً وَأَبْهَرُهُمْ آيَةً، فَلَهُ مِنَ الْمُعْجِزَاتِ الْحِسِّيَّةِ مَا لَا يُحَدُّ وَلَا يُعَدُّ، وَكَانَ أَعْظَمُ هَذِهِ الْمُعْجِزَاتِ عَلَى الْإِطْلَاقِ الْقُرْآنُ الْكَرِيمُ، إِلَّا أَنَّهُ لَا يُمْكِنُ تَجَاهُلُ بَاقِي الْمُعْجِزَاتِ الْحِسِّيَّةِ وَالْأُمُورِ الْخَارِقَةِ لِلْعَادَةِ الَّتِي وَقَعَتْ لَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Nabi kita Muhammad ﷺ adalah nabi yang memiliki mukjizat paling banyak dan paling menakjubkan. Beliau memiliki mukjizat-mukjizat indrawi yang tak terhitung jumlahnya. Mukjizat terbesar beliau adalah Al-Qur’an, tetapi mukjizat-mukjizat indrawi lainnya yang luar biasa tidak dapat diabaikan.
قَالَ ابْنُ تَيْمِيَةَ: “وَكَانَ يَأْتِيهِمْ بِالْآيَاتِ الدَّالَّةِ عَلَى نُبُوَّتِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَمُعْجِزَاتُهُ تَزِيدُ عَلَى أَلْفِ مُعْجِزَةٍ، مِثْلَ انْشِقَاقِ الْقَمَرِ وَغَيْرِهِ مِنَ الْآيَاتِ”. وَقَالَ الْبَيْهَقِيُّ: “بَلَغَتْ أَلْفًا”، وَقَالَ ابْنُ حَجَرٍ: “وَذَكَرَ النَّوَوِيُّ فِي مُقَدِّمَةِ شَرْحِ مُسْلِمٍ أَنَّ مُعْجِزَاتِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَزِيدُ عَلَى أَلْفٍ وَمَائَتَيْنِ”.
Ibnu Taimiyah berkata: “Beliau ﷺ mendatangkan ayat-ayat yang menunjukkan kenabiannya, dan mukjizat-mukjizatnya mencapai lebih dari seribu, seperti peristiwa terbelahnya bulan dan lainnya.” Imam Baihaqi menyebutkan: “Mukjizat beliau mencapai seribu.” Ibnu Hajar menambahkan: “Imam Nawawi dalam pengantar syarah Shahih Muslim menyebutkan bahwa mukjizat Nabi ﷺ melebihi seribu dua ratus.”
وَقَالَ ابْنُ الْقَيِّمِ بَعْدَ أَنْ عَدَّدَ مُعْجِزَاتِ مُوسَى وَعِيسَى عَلَيْهِمَا السَّلَامُ: “وَإِذَا كَانَ هَذَا شَأْنَ مُعْجِزَاتِ هَذَيْنِ الرَّسُولَيْنِ، مَعَ بُعْدِ الْعَهْدِ وَتَشَتُّتِ شَمْلِ أُمَّتَيْهِمَا فِي الْأَرْضِ، وَانْقِطَاعِ مُعْجِزَاتِهِمَا، فَمَا الظَّنُّ بِنُبُوَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَمُعْجِزَاتِهِ وَآيَاتِهِ تَزِيدُ عَلَى الْأَلْفِ وَالْعَهْدُ بِهَا قَرِيبٌ، وَنَاقِلُوهَا أَصْدَقُ الْخَلْقِ وَأَبَرُّهُمْ، وَنَقْلُهَا ثَابِتٌ بِالتَّوَاتُرِ قَرْنًا بَعْدَ قَرْنٍ”.
Ibnu Qayyim, setelah menyebutkan mukjizat Nabi Musa dan Isa ‘alaihimas salam, mengatakan: “Jika mukjizat dua nabi tersebut memiliki kedudukan yang tinggi, meskipun zaman mereka telah lama berlalu, umat mereka telah tersebar di muka bumi, dan mukjizat mereka telah terputus, maka bagaimana dengan kenabian Muhammad ﷺ? Mukjizat dan ayat-ayatnya melebihi seribu, masanya masih dekat, perawi-perawinya adalah manusia paling jujur dan terpercaya, dan penyampaiannya telah ditetapkan melalui riwayat mutawatir dari generasi ke generasi.”
وَكَانَ الصَّحَابَةُ الكِرَامُ قَدْ شَاهَدُوا الكَثِيرَ وَالكَثِيرَ مِنَ الْمُعْجِزَاتِ الْحِسِّيَّةِ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَقَدْ رَأَى الْمُشْرِكُونَ كَذَلِكَ بَعْضًا وَالْقَلِيلَ مِنْهَا، وَذَلِكَ لِأَنَّهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَعْتَمِدْ عَلَى أُسْلُوبِ الْمُعْجِزَاتِ الْحِسِّيَّةِ فِي هِدَايَةِ وَدَعْوَةِ النَّاسِ إِلَى الإِسْلَامِ، وَمَعَ ذَلِكَ فَالسِّيرَةُ النَّبَوِيَّةُ لَمْ تَخْلُ مِنَ الأَمْثِلَةِ الَّتِي تَدُلُّ عَلَى رُؤْيَةِ الْمُشْرِكِينَ بَعْضًا مِنْ هَذِهِ الآيَاتِ وَالْمُعْجِزَاتِ الْحِسِّيَّةِ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَمِنْ ذَلِكَ:
Para sahabat yang mulia telah menyaksikan banyak mukjizat indrawi Nabi ﷺ, begitu pula para musyrikin melihat sebagian kecil dari mukjizat tersebut. Hal ini karena Nabi ﷺ tidak bergantung pada metode mukjizat indrawi dalam membimbing dan menyeru manusia kepada Islam. Meskipun demikian, sirah nabawiyah tidak luput dari contoh-contoh yang menunjukkan bahwa para musyrik menyaksikan beberapa ayat dan mukjizat indrawi Nabi ﷺ, di antaranya adalah:
انْشِقَاقُ القَمَرِ :
Terbelahnya Bulan
مُعْجِزَةُ انْشِقَاقِ القَمَرِ مُعْجِزَةٌ عَامَّةٌ شَاهَدَهَا المُسْلِمُ وَالكَافِرُ، وَلَمْ يَنْشَقَّ القَمَرُ لِأَحَدٍ غَيْرِ نَبِيِّنَا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ الخَطَّابِيُّ: “انْشِقَاقُ القَمَرِ آيَةٌ عَظِيمَةٌ لَا يَكَادُ يَعْدِلُهَا شَيْءٌ مِنْ آيَاتِ الأَنْبِيَاءِ”.
Mukjizat terbelahnya bulan adalah mukjizat yang bersifat umum, disaksikan oleh kaum muslimin dan kaum kafir. Bulan tidak pernah terbelah untuk siapa pun selain Nabi kita Muhammad ﷺ. Al-Khattabi berkata: “Mukjizat terbelahnya bulan adalah salah satu ayat yang sangat agung, hampir tidak ada yang dapat menyamainya dari mukjizat para nabi.”
وَانْشِقَاقُ القَمَرِ مِنَ الأَحْدَاثِ النَّادِرَةِ الَّتِي اسْتَجَابَ اللهُ تَعَالَى فِيهَا لِطَلَبِ المُشْرِكِينَ رُؤْيَةَ آيَةٍ مِنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: (سَأَلَ أَهْلُ مَكَّةَ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آيَةً فَأَرَاهُمْ انْشِقَاقَ القَمَرِ، فَنَزَلَتْ: {اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ القَمَرُ * وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا وَيَقُولُوا سِحْرٌ مُسْتَمِرٌّ} (القمر 1-2)) رَوَاهُ البُخَارِيُّ.
Peristiwa terbelahnya bulan adalah salah satu kejadian langka di mana Allah Ta’ala mengabulkan permintaan kaum musyrikin untuk melihat sebuah mukjizat dari Nabi ﷺ. Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Penduduk Mekah meminta Rasulullah ﷺ menunjukkan sebuah mukjizat, maka beliau memperlihatkan kepada mereka terbelahnya bulan, lalu turunlah ayat: ‘Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka melihat suatu tanda, mereka berpaling dan berkata: Ini adalah sihir yang terus-menerus.’” (QS. Al-Qamar: 1-2). Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari.
وَعَنْ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: (انْشَقَّ القَمَرُ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى صَارَ فِرْقَتَيْنِ: فِرْقَةٌ عَلَى هَذَا الجَبَلِ، وَفِرْقَةٌ عَلَى هَذَا الجَبَلِ، فَقَالُوا: سَحَرَنَا مُحَمَّدٌ، فَقَالَ بَعْضُهُمْ: لَئِنْ كَانَ سَحَرَنَا فَمَا يَسْتَطِيعُ أَنْ يَسْحَرَ النَّاسَ كُلَّهُمْ) رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَصَحَّحَهُ الأَلْبَانِيُّ.
Dari Jubair bin Muth’im radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Bulan terbelah pada masa Nabi ﷺ hingga menjadi dua bagian, satu bagian di atas gunung ini dan bagian lainnya di atas gunung itu. Mereka berkata: ‘Muhammad telah menyihir kita.’ Sebagian dari mereka berkata: ‘Jika dia memang menyihir kita, dia tidak mungkin dapat menyihir seluruh manusia.’” Hadits ini diriwayatkan oleh Tirmidzi dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani.
وَفِي رِوَايَةٍ فِي صَحِيحِ مُسْلِمٍ: (فَأَرَاهُمْ انْشِقَاقَ القَمَرِ مَرَّتَيْنِ).
Dalam riwayat lain dari Shahih Muslim: “Beliau ﷺ memperlihatkan kepada mereka terbelahnya bulan sebanyak dua kali.”
Bersambung ke Bagian Berikutnya in sya Allah
Sumber : IslamWeb
Leave a Reply