
الطمأنينة من أركان الصلاة
Thuma’ninah Termasuk Rukun Shalat
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Thuma’ninah Termasuk Rukun Shalat ini masuk dalam Kategori Tanya Jawab
السؤال
Pertanyaan:
ماحكم الصلاة بسرعة؟
Apa hukum shalat dengan cepat ?
الإجابــة
Jawaban
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه، أما بعد:
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, keluarga, dan para sahabatnya. Amma ba’du:
فإن الطمأنينة في الصلاة ركن لا تصح الصلاة إلا به،
Sesungguhnya thuma’ninah (diam sejenak hingga tenang) dalam shalat adalah rukun yang tanpanya shalat tidak sah.
ودليل ذلك حديث المسيء في صلاته، وهو ما رواه البخاري ومسلم عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول صلى الله عليه وسلم دخل المسجد، فدخل رجل فصلى، فسلم على النبي صلى الله عليه وسلم، فرد وقال :
Dalilnya adalah hadits tentang seseorang yang shalatnya buruk (hadits al musii’ shalatahu), yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah ﷺ masuk ke dalam masjid. Lalu masuklah seorang laki-laki dan ia pun melaksanakan shalat. Setelah selesai, ia mengucapkan salam kepada Nabi ﷺ, maka beliau pun menjawab salamnya dan berkata:
“ارجع فصل فإنك لم تصل” ثلاثاً
“Kembalilah dan ulangi shalatmu, karena sesungguhnya engkau belum shalat.” Beliau mengulanginya tiga kali.
فقال: والذي بعثك بالحق ما أحسن غيره، فعلمني،
Laki-laki itu pun berkata : “Demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak bisa melakukan yang lebih baik dari ini, maka ajarkanlah kepadaku.”
فقال :
Maka Rasulullah ﷺ bersabda :
“إذا قمت إلى الصلاة فكبر، ثم اقرأ ما تيسر معك من القرآن، ثم اركع حتى تطمئن راكعاً، ثم ارفع حتى تطمئن قائماً، ثم اسجد حتى تطمئن ساجداً، ثم ارفع حتى تطمئن جالساً، وافعل ذلك في صلاتك كلها”
“Jika engkau berdiri untuk shalat, maka bertakbirlah, lalu bacalah ayat Al-Qur’an yang mudah bagimu. Kemudian rukuklah hingga engkau thuma’ninah dalam rukuk. Lalu bangkitlah hingga engkau thuma’ninah dalam keadaan berdiri. Kemudian sujudlah hingga engkau thuma’ninah dalam sujud. Lalu bangkitlah hingga engkau thuma’ninah dalam keadaan duduk. Lakukanlah hal tersebut dalam seluruh shalatmu.”
وهذا هو مذهب جمهور العلماء،
Pendapat mayoritas ulama (jumhur ulama) menetapkan bahwa thuma’ninah adalah rukun shalat yang wajib dipenuhi.
وقال الحنفية: الطمأنينة مستحبة، وليست ركناً، وهم محجوجون بالحديث المذكور،
Sedangkan madzhab Hanafi berpendapat bahwa thuma’ninah hanya sunnah dan bukan rukun, namun pendapat mereka terbantahkan dengan hadits di atas.
وعليه، فإذا كانت السرعة تخل بالطمأنينة فإن الصلاة باطلة، وإن كانت لا تخل بالطمأنينة فالصلاة صحيحة،
Berdasarkan hal ini, jika shalat dilakukan dengan kecepatan yang menghilangkan thuma’ninah, maka shalat tersebut batal. Namun, jika kecepatan tersebut tetap menjaga thuma’ninah, maka shalatnya sah.
وحدُّ الطمأنينة أن تستقر الأعضاء على هيئة الركن قياماً وقعوداً وركوعاً وسجوداً.
Batasan minimal thuma’ninah adalah stabilnya anggota tubuh dalam posisi rukun yang sesuai, baik saat berdiri, duduk, rukuk, maupun sujud.
والله أعلم.
Sumber : IslamWeb
Leave a Reply