شبهات المستشرقين حول السنة النبوية القائلين بها، أدلتهم، تفنيدها. دراسة نقدية
Syubhat Orientalis terhadap Sunnah Nabi : Argumen Pendukung Mereka, Dalil-Dalil Mereka, dan Penolakannya. (Sebuah Studi Kritis) [Bagian Kesepuluh]
Peneliti: Sami Manshur Muhammad Saif
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Makalah Syubhat Orientalis terhadap Sunnah Nabi masuk dalam Kategori Ilmu Hadits
وقصارى القول أن علماء الأمة بيّنوا أسباب اختلاف الحديث، فما كان سببه الوضع بينوه، وما كان سببه شيئاً آخر بينوه أيضاً، وقد صنفوا في ذلك كتباً قيمة ومراجع نفيسة
Kesimpulannya, para ulama umat ini telah menjelaskan sebab-sebab perbedaan dalam hadits. Jika perbedaannya disebabkan oleh hadits palsu (maudhu‘), mereka telah menjelaskannya. Jika disebabkan oleh faktor lain, mereka juga telah menjelaskannya. Mereka bahkan telah menulis kitab-kitab berharga dan referensi penting mengenai hal ini 1
وهذا بيان واضح لمعرفة أسباب الاختلاف والتعارض بين بعض الأحاديث ليعلم المستشرقون ذلك، ويكون حجة في وجوه المغرضين الذين يثيرون مسألة التعارض بوصفها مسألة أحاديث صحيحة وغير صحيحة.
Penjelasan ini sangat jelas untuk mengetahui sebab-sebab perbedaan dan kesan kontradiksi antara sebagian hadits, agar para orientalis pun mengetahuinya. Hal ini sekaligus menjadi bantahan terhadap para penyerang yang sengaja membesar-besarkan isu kontradiksi seakan-akan itu pertentangan antara hadits sahih dan tidak sahih.
وإذا وجد تعارض، بيّن أهل العلم حَلَّ هذا التعارض وفق قواعد معلومة لدى أئمة الحديث، عرفت بـ (تخلف الحديث). وخلاصتها أن ينظر في الأحاديث المتعارضة هل يمكن الجمع بينهما؟ فإن كان كذلك فُيحمل كل واحد منهما على عمل خاص،
Jika memang ditemukan kontradiksi, para ulama akan menjelaskan solusi untuk kontradiksi tersebut sesuai kaidah-kaidah yang dikenal di kalangan ahli hadits, yang disebut dengan istilah ikhtilāf al-hadīts. Intinya adalah: pertama, dilihat apakah kedua hadits tersebut bisa dikompromikan (digabung)? Jika bisa, maka masing-masing hadits diterapkan dalam konteks amal atau situasi tertentu.
فإن لم يمكن الجمع بينهما نظر في التاريخ، هل أحدهما متأخر والآخر متقدم، فيكون المتأخر ناسخاً، والمتقدم منسوخاً،
Jika kompromi tidak memungkinkan, maka dilihat dari sisi waktu: apakah salah satunya datang lebih akhir? Jika iya, maka yang datang terakhir dianggap sebagai nasakh (penghapus) dan yang lebih awal sebagai mansukh (yang dihapus).
وإن لم يعلم المتأخر من المتقدم عمل بترجيح أحدهما على الآخر وفق المرجحات المعروفة عند المحدثين، وإن لم يمكن الترجيح بحيث تساوت طرق الحديثين فيتوقف فيه –إن وجد– وهو الذي يُسمّى بالحديث المضطرب إلى حين يُبين الترجيح
Jika tidak diketahui mana yang lebih dahulu, maka dilakukan tarjih (penilaian lebih kuat) dengan menggunakan kaidah-kaidah tarjih yang telah dikenal di kalangan ahli hadits. Jika setelah itu semua masih tidak bisa ditentukan (dua hadits benar-benar setara), maka hadits tersebut dihukumi sebagai hadits mudhtharib (tidak bisa ditentukan mana yang lebih kuat) sampai ditemukan bukti yang menunjukkan mana yang lebih kuat. 2
توثيق السنة النبوية مر بأربع مراحل، وهي مرحلة الكتابة (من ١ – ٧٠ هـ) تقريبًا، ثم مرحلة التدوين (من ٧٠ – ١٢٠ هـ)، ثم مرحلة التصنيف (من ١٢٠ – ١٥٠ هـ)، ثم مرحلة ظهور الموسوعات الحديثية (من ١٥٠ – ٢٠٠ هـ).
Pendokumentasian sunnah nabawiyah melalui empat tahapan: tahap penulisan (sekitar tahun 1–70 H), kemudian tahap penulisan formal (70–120 H), lalu tahap penyusunan (120–150 H), dan kemudian tahap kemunculan ensiklopedi hadits (150–200 H).
عدم فهم عبارات ومصطلحات أئمة الحديث أدى إلى الخطأ في النتائج التي استنتجها المستشرقون حول تاريخ تدوين السنة؛ حيث فهموا من لفظ (التدوين) معنى (الكتابة).
Ketidakpahaman terhadap ungkapan dan istilah para imam hadits telah menyebabkan kekeliruan dalam kesimpulan yang ditarik oleh para orientalis tentang sejarah penulisan sunnah; mereka memahami istilah “tadwīn” sebagai sekadar “penulisan”.
أن قواعد علوم الحديث قواعد نقد شاملة تدرس جوانب الحديث كلها دراسة تامة دقيقة.
Bahwa kaidah-kaidah dalam ilmu hadits adalah kaidah kritik yang menyeluruh, yang menelaah seluruh sisi hadits secara lengkap dan teliti.
أن جهود المحدثين في تطبيق المنهج النقدي قد بلغت الغاية في الوصول إلى هدف صيانة الحديث النبوي، وهذه تصانيفهم الكثيرة في أنواع الحديث ما اختص منها بالصحيح، أو الضعيف، أو اختص بالموضوع، أو بنوع مستقل من علوم الحديث الأخرى كالسلسل والمدرج، وغيرها، وهذه التصانيف برهان عملي على مدى ما بذلوه من العناية في تطبيق هذا المنهج حتى آذوا إلينا تراث النبوة صافياً نقيًا.
Upaya para ahli hadits dalam menerapkan metode kritik telah mencapai tujuan menjaga keaslian hadits Nabi. Banyak karya mereka dalam berbagai jenis hadits: ada yang khusus membahas hadits shahih, hadits dha’if, hadits maudhu‘, atau jenis-jenis lain dari cabang ilmu hadits seperti musalsal, mudraj, dan lainnya. Karya-karya ini merupakan bukti praktis atas perhatian besar mereka dalam menerapkan metode ini, hingga mereka mewariskan kepada kita warisan kenabian yang murni dan bersih.
زالت شبهات المستشرقين حول السنة النبوية وتدوينها.
Syubhat-syubhat para orientalis tentang sunnah nabawiyah dan penulisannya telah sirna.
جهالات المستشرقين حول السند والمتن، تنطق بأنهم قد أعمَتهم أهواؤهم، وحاولوا جاهدين الطعن في السند والمتن، مع أنهم لا سند لهم فيما يعتقدون، ومن ثم خرجوا عن وقار العقل، ومنطق الفكر، وكان منطلقهم مثل من زعم أن الحق يؤخذ من الباطل، وأن العلم يستقى من الجهل، وأن الإنسان يتعلم من البهائم.
Kebodohan para orientalis tentang sanad dan matan menunjukkan bahwa hawa nafsu mereka telah membutakan mereka. Mereka berusaha keras untuk menyerang sanad dan matan, padahal mereka sendiri tidak memiliki sanad dalam apa yang mereka yakini. Akibatnya, mereka keluar dari kewibawaan akal dan logika berpikir. Landasan pemikiran mereka seperti orang yang mengklaim bahwa kebenaran dapat diambil dari kebatilan, ilmu digali dari kebodohan, dan manusia bisa belajar dari binatang.
أخيرًا: تخلصت آراء المستشرقين النقدية عن شبهات وافتراءات عديدة نحو السنة النبوية الشريفة كان من ضمنها اتهام المنهج النقدي عند المحدثين بالقصور، والبعد عن أسباب الجرح، والتعديل، وقيامه على أساس التناقض، والضباب في الحكم على الرواة توثيقًا وتجريحًا، وعلى الأحاديث تصحيحًا وتضعيفًا، وكان من ضمنها أيضًا دعوى تأخر تدوين السنة النبوية إلى بداية القرن الثاني الهجري، وأقام الصحابة -رضوان الله عليهم- بوضعها واختلاقها.
Akhirnya, pandangan-pandangan kritis orientalis telah terbebas dari banyak syubhat dan tuduhan terhadap sunnah nabawiyah yang mulia. Di antara tuduhan tersebut adalah bahwa metode kritik para ahli hadits dianggap lemah dan tidak mempertimbangkan sebab-sebab jarh dan ta‘dil, serta dibangun di atas dasar kontradiksi dan ketidakjelasan dalam menilai para perawi, baik dalam hal tsiqah maupun jarh, serta dalam menshahihkan dan mendhaifkan hadits. Termasuk juga di antaranya adalah klaim bahwa penulisan sunnah ditunda hingga awal abad kedua Hijriyah, dan bahwa para sahabat — semoga Allah meridhai mereka — telah merekayasanya dan membuatnya-buat.
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين.
Semoga shalawat tercurah kepada Nabi kita Muhammad, juga kepada keluarga dan para sahabat beliau seluruhnya. Dan akhir dari doa kami: Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.
Alhamdulillah selesai rangkaian artikel 10 (Sepuluh) Seri
Sumber : Alukah
Leave a Reply