Hukum Menjadi Pegawai Pajak



حكم العمل في الجباية (الضرائب) 

Hukum Menjadi Pegawai Pajak

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Hukum Menjadi Pegawai Pajak masuk dalam Kategori Tanya Jawab

السؤال

Pertanyaan

هل يجوز العمل في إدارات الضرائب هناك حديث لا أحفظ نصه ينهى المسلم أن يعمل جابيا أو عريفا في الوقت الذي لا يعمل فيه بالشرع.أرجو شرح هذا الحديث و جزاكم الله خيرا

Apakah boleh bekerja di lembaga pajak? Ada sebuah hadits yang tidak saya hafal lafaznya, yang melarang seorang Muslim untuk bekerja sebagai pemungut pajak atau sebagai kepala keamanan pada masa ketika hukum syariat tidak diterapkan. Mohon penjelasan tentang hadits tersebut, dan semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan.

الإجابــة

Jawaban

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه وبعد:

فإنه يجوز للدولة أن تفرض ضرائب على المواطنين لتوفر بما تجنيه من الضرائب الخدمات اللازمة كتعبيد الطرق وبناء المستشفيات والمدارس، لكن بشرط أن تستنفد كل ما في بيت المال (الخزينة العامة)،

Boleh bagi negara untuk mengenakan pajak kepada warganya untuk menyediakan layanan yang diperlukan, seperti pembangunan jalan, rumah sakit, dan sekolah, dengan syarat bahwa pajak yang dikumpulkan digunakan untuk kepentingan tersebut setelah menghabiskan semua dana dari Baitul Mal (kas negara).

أما إذا جعلت ضرائب على المواطنين بدون مقابل، أو جعلتها عليهم وفي بيت المال ما يكفي للقيام بالخدمات اللازمة والمصلحة العامة فإن ذلك محرم شرعاً،

Namun, jika pajak dikenakan tanpa adanya manfaat yang jelas atau jika dana di Baitul Mal mencukupi untuk melaksanakan layanan dan kepentingan umum, maka itu haram menurut syariat.

وآخذها لا يدخل الجنة كما ثبت في المسند من حديث عقبة بن عامر أن النبي صلى الله عليه وسلم قال :

Orang yang memungut pajak seperti ini tidak akan masuk surga, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Uqbah bin Amir f bahwa Rasulullah e bersabda:

“لا يدخل الجنة صاحب مكس” 

“Tidak akan masuk surga pemungut pajak,”

يعني: العشار. والمكوس: هي الضرائب ونحوها مما يؤخذ بغير حق شرعي.

al ‘Asysyaru : yang berarti orang yang memungut pajak yang tidak sah. Al Mukuus : Pajak dan  semua bentuk pungutan yang diambil tanpa dasar syar’i.

كما أن جواز الأخذ للحاجة الضريبية مقيد كذلك بما إذا لم يكن هنالك تسيب أو سوء استخدام في المال العام.

Adapun kebolehan memungut pajak karena kebutuhan tertentu juga dibatasi dengan syarat tidak adanya kelalaian atau penyalahgunaan dalam pengelolaan dana publik.

والعمل في إدارات الضرائب ينبني حكمه على نوعية الجباية، وعلى ذلك ففيه تفصيل:

Hukum bekerja di lembaga pajak tergantung pada jenis pajak yang dipungut, dan dalam hal ini terdapat rincian hukum sebagai berikut :

1- فإن كانت مصلحة الضرائب تراعي الشرع ولا ترهق الناس بالضرائب الباهظة، وتنفق هذه الأموال في مصالح المسلمين.. مع خلو الخزينة العامة للدولة من الأموال، فعندئذ يجوز للمرء العمل في إداراتها، لكن يجب على العامل أن يلتزم العدل، وأن يبتعد عن الظلم، وليحذر من الرشاوى التي تعرض عليه، ليخفف مقدار الضريبة أو ليتجاوز عنها.

1. Jika lembaga pajak menjalankan tugasnya sesuai dengan syariat, tidak membebani rakyat dengan pajak yang berlebihan, dan menggunakan dana tersebut untuk kepentingan umat Islam, sementara kas negara dalam keadaan kosong, maka dalam kondisi ini diperbolehkan seseorang untuk bekerja di lembaga tersebut. Namun, pekerja wajib menegakkan keadilan, menghindari segala bentuk ketidakadilan, dan berhati-hati terhadap suap yang mungkin ditawarkan kepadanya, baik untuk mengurangi jumlah pajak maupun untuk membebaskannya.

2- وإن كانت الدولة تفرض الضرائب على المواطنين بدون مقابل، أو كان العمل في مصلحة الضرائب يخضع لقوانين مخالفة للشرع، فلا يجوز جباية هذه الضرائب ولا العمل فيها في هذه الحالة، لقوله تعالى: (ولا تعاونوا على الإثم والعدوان) [المائدة: 2].

2. Namun, jika negara mengenakan pajak kepada warganya tanpa memberikan manfaat yang jelas, atau jika pekerjaan di lembaga pajak mengikuti aturan yang bertentangan dengan syariat, maka tidak diperbolehkan memungut pajak tersebut atau bekerja di lembaga tersebut. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala: “Dan janganlah kamu tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.” (Surah Al Ma’idah ayat 2).

وأما الحديث المسؤول عنه فقد ورد بعدة روايات منها: ما رواه أحمد، وأبو داود عن المقدام بن معديكرب أن رسول الله صلى الله عليه وسلم ضرب على منكبه ثم قال له:

Adapun hadits yang ditanyakan, terdapat dalam beberapa riwayat, di antaranya adalah riwayat Ahmad dan Abu Dawud dari al-Miqdam bin Ma’di Karib, bahwa Rasulullah ﷺ menepuk pundaknya lalu bersabda kepadanya :

“أفلحت يا قُُدَيْم إن مت ولم تكن أميراً ولا كاتباً ولا عريفاً”

“Beruntunglah engkau, wahai Qudaim, jika engkau mati tanpa menjadi seorang pemimpin, penulis, atau penyuluh.”

وقديم: تصغير مقدام وهو تصغير ترخيم.

Nama “Qudaim” adalah bentuk kecil (tasghir) dari nama “Miqdam” yang digunakan untuk kelembutan dan kasih sayang.

وعند الطبراني وابن حبان عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :

Dalam riwayat lain yang diriwayatkan oleh ath Thabrani dan Ibn Hibban dari Abu Hurairah f, Rasulullah ﷺ bersabda :

“ليأتين عليكم أمراء يقرّبون شرار الناس، ويؤخرون الصلاة عن مواقيتها، فمن أدرك ذلك منكم، فلا يكونن عريفاً، ولا شرطياً، ولا جابياً” 

“Akan datang kepada kalian para pemimpin yang mendekatkan orang-orang jahat dan menunda shalat dari waktunya. Barang siapa di antara kalian menjumpai masa itu, janganlah menjadi seorang penyuluh, polisi, atau pemungut pajak.”

صححه ابن حبان، وضعفه غيره.

Ibn Hibban menilai hadits ini shahih, sementara sebagian ulama lain menilainya lemah.

وعند أبي داود قوله صلى الله عليه وسلم: 

Dan dalam riwayat Abu Dawud disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda :

“إن العرافة حق، ولابد للناس من العرفاء، ولكن العرفاء في النار”. 

“Sesungguhnya jabatan sebagai penyuluh itu benar adanya, dan manusia pasti membutuhkan penyuluh, tetapi para penyuluh itu berada di neraka.”

قال في عون المعبود: وهذا قاله تحذيراً من التعرض للرياسة والحرص عليها لما في ذلك من الفتنة، وأنه إذا لم يقم بحقها أثم واستحق العقوبة العاجلة والآجلة. 

Dalam kitab ‘Aun al Ma’bud dijelaskan: Sabda ini diucapkan sebagai peringatan dari keinginan untuk mendapatkan jabatan dan berambisi terhadapnya, karena jabatan tersebut dapat menimbulkan fitnah. Jika seseorang tidak menjalankan hak-hak jabatan itu dengan benar, maka dia berdosa dan berhak mendapatkan hukuman di dunia maupun di akhirat.

كذا في السراج المنير. وفي اللغات: العرفاء في النار، أي: على خطر وفي ورطة الهلاك والعذاب، لتعذر القيام بشرائط ذلك، فعليهم أن يراعوا الحق والصواب. (عون المعبود، شرح سنن أبي داود، كتاب الخراج والفيئ والإمارة، باب في العرافة).

Hal ini juga disebutkan dalam kitab as Siraj al Munir. Dalam penjelasan bahasa, frasa “para penyuluh berada di neraka” bermakna bahwa mereka berada dalam bahaya dan terancam kehancuran serta siksa, karena sulitnya memenuhi syarat-syarat jabatan tersebut. Oleh karena itu, mereka harus menjaga kebenaran dan keadilan (‘Aun al Ma’bud, syarah Sunan Abu Dawud, Kitab al Kharaj wa al Fay’ wa al Imarah, Bab Fi al ‘Arifah).

وبناءً على ما تقدم نقول: إن المسلم مطلوب منه أن يتحرى الحلال، وأن يبتعد عن الحرام ومواطن الشبهات، وقد قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: 

Berdasarkan hal di atas, kami mengatakan: Seorang Muslim diwajibkan untuk mencari yang halal dan menjauhi yang haram serta perkara-perkara yang meragukan. Rasulullah ﷺ bersabda :

“الحلال بيّن، والحرام بيّن، وبينهما أمور مشتبهات لا يعلمها كثير من الناس، فمن اتقى الشبهات فقد استبرأ لدينه وعرضه، ومن وقع في الشبهات وقع في الحرام” رواه البخاري ومسلم. 

“Yang halal itu jelas, dan yang haram itu juga jelas, tetapi di antara keduanya ada perkara-perkara yang samar yang tidak diketahui oleh banyak orang. Barang siapa yang menjauhi perkara-perkara yang samar itu, maka dia telah membersihkan agama dan kehormatannya, tetapi barang siapa yang terjerumus ke dalam perkara-perkara yang samar itu, maka dia telah terjerumus ke dalam perkara yang haram.” (Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Muslim).

فلا تعمل في هذه الإدارات حتى تطلع على أنظمتها وقوانينها، وتعرف مدى موافقتها للشرع من عدمه. 

Oleh karena itu, jangan bekerja di lembaga-lembaga tersebut sebelum mempelajari aturan dan peraturannya, serta mengetahui sejauh mana kesesuaiannya dengan syariat.

والله أعلم.

Sumber : IslamWeb



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.