Polisi dalam Sistem Islam (4)



الشرطة في النظام الإسلامي

Polisi dalam Sistem Islam (Bagian Keempat)

Penulis: Dr. Raghib as-Sirjani

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Polisi dalam Sistem Islam ini termasuk dalam Kategori Tsaqafah Islamiyah

الشرطة في الأندلس:

Polisi di Andalusia:

وابتكر الأندلسيون لمنصب صاحب الشرطة قسمين مهمين
فأما القسم الأول: فسُمِّيت بالشرطة الكبرى، وكان هدفها الضرب على أيدي أقارب السلطان ومواليه وأهل الجاه، ولصاحب الشرطة الكبرى كرسي بباب السلطان، وكان من المرشحين دائمًا للوزارة أو الحجابة، ولا شكَّ أن ابتكار هذا المنصب ليُدلل على أن الحضارة الإسلامية كانت حضارة تحترم القوانين التشريعية، والأعراف المجتمعية، لا فرق فيها بين غني أو فقير، أو بين رئيس ومرؤوس.

Orang-orang Andalusia membagi jabatan kepala kepolisian ke dalam dua bagian penting. Bagian pertama disebut al-Syurthah al-Kubra (Kepolisian Besar). Tugasnya adalah menindak kerabat sultan, para mawali, dan orang-orang berpangkat tinggi. Kepala kepolisian besar ini memiliki kursi di pintu istana sultan dan selalu menjadi kandidat kuat untuk jabatan wazir atau hajib. Tidak diragukan bahwa penetapan jabatan ini menunjukkan bahwa peradaban Islam adalah peradaban yang menghormati hukum syariat dan adat sosial, tanpa membedakan antara kaya dan miskin, atau antara pemimpin dan rakyat biasa.

وكان القسم الثاني: الشرطة الصغرى، وهي مخصَّصَة للعامَّة وسواد الناس، وكان صاحب الشرطة في الأندلس يُلَقَّب بصاحب المدينةِ.

Bagian kedua disebut al-Syurthah al-Sughra (Kepolisian Kecil), yang diperuntukkan bagi urusan rakyat jelata dan masyarakat umum. Kepala kepolisian di Andalusia juga dikenal dengan sebutan Sahib al-Madinah (Penguasa Kota).

إن الحضارة الإسلامية حضارة بَنَّاءة مبتكرة، ولا شكَّ أن منصب صاحب الشرطة كان موجودًا بالفعل في الأمم السابقة؛ إذ أحوال المجتمعات وتشابك الأفراد يجعل مثل هذا المنصب ملحًّا في أي وقت وأي مكان، لكنه في الحضارة الإسلامية كان مغايرًا كل المغايرة عما كان عليه عند الفرس أو الرومان؛ فقد أضاف المسلمون – كما رأينا – لهذا المنصب كل جديد، وجعلوه متقيدًا بآداب الإسلام وتشريعاته.

Peradaban Islam adalah peradaban yang membangun dan penuh inovasi. Tidak diragukan bahwa jabatan kepala kepolisian juga telah dikenal dalam bangsa-bangsa terdahulu, sebab kondisi masyarakat dan kompleksitas hubungan antarmanusia menuntut adanya jabatan semacam itu di setiap waktu dan tempat. Akan tetapi, dalam peradaban Islam, jabatan ini sangat berbeda dibandingkan dengan apa yang ada pada bangsa Persia atau Romawi. Kaum Muslimin menambahkan berbagai inovasi, menjadikan jabatan ini terikat dengan akhlak Islam dan hukum syariatnya.

Alhamdulillah selesai rangkaian artikel 4 (Empat) Seri

Sumber : IslamWeb

 

Polisi Islam | Polisi Nabi | Khilafah Umayyah | Polisi dalam Sejarah Islam | Raghib Sirjani | Polisi Abbasiyah



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.