Makna “Al Quran diturunkan dengan Tujuh Huruf” menurut Abu Al Fadhl Ar Raazi



SERIAL ULUMUL QURAN GRUP MAKTABAH RUMAH ILMU INDONESIA

Makna “Al Quran diturunkan dengan Tujuh Huruf” menurut Abu Al Fadhl Ar Raazi

Bismilahirrahmanirrahiim

Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda :

إِنّ هَذَا الْقُرْآنَ أُنْزِلَ عَلَى سَبْعَةِ أَحْرُفٍ. فَاقْرَأُوا مَا تَيَسّرَ مِنْهُ

“Sesungguhnya al-Quran diturunkan dengan 7 huruf. Karena itu, bacalah dengan cara yang paling mudah bagi kalian.” (Hadits Riwayat Bukhari Nomor 4992 dan Riwayat Muslim No 1936).

Ada banyak tafsiran para ulama tentang makna “tujuh huruf” dalam hadits tersebut. Imam Suyuthi menyebutkan setidaknya ada 40 (empat puluh) pendapat para ulama tentang maksud dari tujuh huruf.

Salah satu yang menarik menurut kami adalah pendapat dari Imam Abu Al Fadhl Ar Raazi yang menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan itu adalah bahwa Al Quran dari awal hingga akhir tidaklah terlepas dari perbedaan-perbedaan dalam hal :

– الأول: اختلاف الأسماء من الإفراد والتثنية والجمع والتذكير والتأنيث والمبالغة وغيرها.
– الثاني : اختلاف تصريف الأفعال وما يسند إليه من نحو الماضي والمضارع والأمر، والإسناد إلى المذكر والمؤنث والمتكلم والمخاطب والفاعل والمفعول به.
– الثالث : وجوه الإعراب.
– الرابع : الزيادة والنقص.
– الخامس : التقديم والتأخير.
– السادس : القلب والإبدال في كلمة بأخرى وفي حرف بآخر.
– السابع : اختلاف اللغات من فتح وإمالة وترقيق وتفخيم وتحقيق وتسهيل وإدغام وإظهار ونحو ذلك

  1. Perbedaan dalam isim semisal mufrod, mutsana, jamak mudzakar dan jamak muanats, mubalaghah dan lain-lain
  2. Perbedaan dalam hal tashrif fi’il dan sandarannya semisal fi’il madhi, fi’il mudhari, fi’il amr, sandarannya kepada mudzakar, muanats, mutakalim, mukhatab, faa’il, maf’ul bih dan semacamnya
  3. Perbedaan dalam hal wajah I’rab semisal rafa’, nashab, jar dan jazm
  4. Perbedaan dalam hal ziyadah dan naqish, semisal penambahan dan penghilangan huruf wawu
  5. Perbedaan dalam hal taqdim dan ta’khir, semisal mendahulukan nama Allah daripada nama Rasul, mendahulukan menyebut kehidupan daripada kematian dan lain-lain
  6. Perbedaan dalam hal qalb dan ibdal semisal mengganti alif dengan hamzah, alif dengan ya dan semisalnya
  7. Perbedaan dalam dialek bahasa semisal fathah imalah, tarqiq, tafkhim, tahqiq, tashil, idgham, idzhar dan yang semacamnya

Definisi ini menjadi menarik karena kemudian bisa digali dengan berbagai ilmu, seperti ilmu Lughah dan Ilmu Qiroaat, serta membuktikan bahwa Al Quran memiliki keserasian yang luar biasa. Selain itu pendefinisian ini membawa kita pada kekaguman bagaimana Tim Penulisan Mushaf yang dipimpin oleh Sahabat Zaid bin Tsabit radhiyallahu anhu, dibawah mandat dari Khalifah Utsman bin Affan radhiyallahu anhu, begitu jeli memperhatikan hal-hal diatas, sehingga kemudian perbedaan-perbedaan tersebut terakomodasi dalam Rasm yang kini kenal dengan nama “Rasm Utsmani”

Semoga kita dapat terus mempelajari Al Quran, menggali dan menemukan mu’jizat-mu’jizat hebat di dalamnya, melembutkan hati dengannya, serta mengamalkannya dalam kehidupan nyata.

Semoga Allah Ta’ala merahmati kita semua dengan Al Quran. Aamiin.

 



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.