Fiqh Muyassar 010 : Thaharah 04 : Air jika Bercampur dengan Benda Suci



المسألة الرابعة: الماء إذا خالطه طاهر

Masalah Keempat : Air jika Bercampur dengan Benda Suci

w

الماء إذا خالطته مادة طاهرة، كأوراق الأشجار أو الصابون أو الأُشْنَان أو السدر أو غير ذلك من المواد الطاهرة، ولم يغلب ذلك المخالط عليه، فالصحيح أنه طهور يجوز التطهر به من الحدث والنجاسة،

Air jika bercampur materialnya dengan benda suci, seperti daun-daun tumbuhan atau sabun, atau Al Usynaan (sejenis tumbuhan), bidara atau benda suci lain seperti itu, dan benda pencampur itu tidak mendominasi air tersebut, maka pendapat yang shahih adalah air tersebut suci dan dapat digunakan untuk bersuci dari hadats dan najis.

لأن الله سبحانه وتعالى قال:

Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

(وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ) [النساء: 43].

Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. (Surah An Nisaa ayat 43)

فلفظ الماء في الآية نكرة في سياق النفي، فيعم كل ماء. لا فرق بين الماء الخالص والمخلوط.

Karena lafazh Al Maa-u (air) dalam ayat tersebut bersifat Nakirah (Undefinite/Tidak Spesifik) dalam konteks kalimat negatif, maka mencakup (ketiadaan) seluruh air. Tidak ada perbedaan antara air yang murni dengan air yang bercampur dengan benda suci.

ولقوله – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – للنسوة اللاتي قمن بتجهيز ابنته: 

Dalil lain adalah sabda Rasulullah shalallahu alaihi wa salam kepada para wanita yang memandikan jenazah putri beliau :

(اغسلنها ثلاثاً أو خمساً، أو أكثر من ذلك إن رأيتن، بماء وسدر، واجعلن في الآخرة كافوراً، أو شيئاً من كافور)

Mandikan dia tiga atau lima kali, atau lebih dari itu jika menurut kalian perlu seperti itu, dengan air dan daun bidara, dan gunakan pada basuhan terakhir kapur barus, atau sedikit kapur barus (Hadits Muttafaq ‘alaihi, diriwayatkan oleh Imam Bukhari hadits Nomor 1253, 1258, 1259, dan Imam Muslim hadits nomor 939)

Materi Pengayaan 

Bagaimana dengan benda suci yang umumnya berbentuk cairan seperti minyak, madu dll, atau air yang bercampur dengan benda suci yang merubah sifat air tersebut ?

Kami kutipkan dari At Tadzhiib fii Adilati Matnil Ghayati wat Taqriib

الطاهرات : الأشياء الطاهرة التي يستغني عنها الماء عادة، والتي لا يمكن فصلها عنه بعد المخالطة، كالمسك والملح ونحوهما. وكونه غير مطهر لأنه أصبح لا يسمى ماء في هذه الحالة.

Ath Thaahiraat : Jenis benda suci yang biasanya berupa larutan dengan air, dan yang tidak mungkin dipisahkan setelah bercampur, seperti minyak wangi, air garam dan semacamnya, maka tidak dapat mensucikan karena dia sudah berubah keadaannya, sehingga tidak bisa dinamakan air murni lagi.

Allahu Ta’ala ‘A’lam

المفردات

 ( اسم ):

material
– that of which something is or can be made or with which something is done
– substane of which a physical thing is made
– the essential material or the content
– article; item

اِستَغنى: (فعل)

  • استغنى استغنى بـ / استغنى عن يستغني ، استَغْنِ ، استغناءً ، فهو مُستغنٍ ، والمفعول مُستغنًى – للمتعدِّي

be in no need of ; dispense with ; do away with ; do without ; get along without ; manage without ; not to need ; spare



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.