[I’rab dan Tafsir] Kenapa dibaca Min Qoblu, bukan Min Qobli (Al Baqarah ayat 25)



[I’rab dan Tafsir] Kenapa dibaca Min Qoblu, bukan Min Qobli (Al Baqarah ayat 25)

Kompilasi dan Alih Bahasa Oleh : Reza Ervani bin Asmanu untuk Grup Maktabah Rumah Ilmu 1 dan 2 – http://bit.ly/maktabatihttp://bit.ly/maktabati2

w

Pada sesi talaqqi bil hifzhi beberapa orang peserta ketika sampai ke surah Al Baqarah ayat 25 pernah kami dapati membaca Qablu pada ayat tersebut dengan kasrah, padahal seharusnya adalah dengan dhommah.

قَالُوا هَٰذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِن قَبْلُ

Mungkin karena peserta bersangkutan pernah belajar Bahasa Arab dan mengetahui bahwa isim jika berada setelah huruf jar maka isim tersebut dimajrurkan, sehingga mereka membacanya dengan kasroh, yang merupakan tanda asal jar.

Bagaimana i’rab dan penjelasan ayat tersebut di Teori Nahwu dan Tafsir Al Quran ?

Untuk membahas hal tersebut kami membagi tulisan ini menjadi 3 (Tiga) Bagian :

  1. Lafazh Qoblu yang Mu’rab
  2. Lafazh Qoblu yang Mabni
  3. Faidah dari Tafsir Al Quranul Kariim

Jawaban terkait kaidah I’rab penggalan ayat ini membawa kita ke bait Alfiyyah Ibnu Malik sebagai berikut :

٤١٠ – وَاضْمُمْ بِنَاءً غَيْراً إنْ عَدِمْتَ ◊ مَا لَهُ أُضِيفَ نَاوِياً مَا عُدِمَا

Dan dhommahkanlah isim mabni “ghairu” jika lafazh yang dimudhofkan kepadanya ditiadakan, dengan mengira-ngira lafazh yang dibuang

Dari bait itu, secara singkat kita dapat simpulkan bahwa lafazh Qablu pada ayat tersebut adalah Isim Mabni, dikarenakan ada mudhof ilaihi yang dihilangkan.

Dari sini pula kita mendapati bahwa Qablu adalah salah satu zharaf yang dapat merupakan Isim Mu’rob di suatu kondisi, tapi juga dapat merupakan Isim Mabni di kondisi yang lain. Disebutkan di bait 411 Matan Alfiyyah Ibnu Maalik :

٤١١ – قَبْلُ كَغَيْرُ بَعْدُ حَسْبُ أوَّلُ  ◊ وَدُونَ وَالْجِهَاتُ أيْضاً وَعَلُ

_Lafazh Qablu, Awwalu, Hasbu, ‘Alu, Al Jihaatu, Duuna hukumnya sama dengan lafazh Ghayru_

Untuk lebih lengkapnya mari kita lihat syarah untuk bait Alfiyyah Ibnu Maalik tadi dan dua bait setelahnya

٤١٢ – وَأعْرَبُوا نَصْباً إذَا مَا نُكِّرَا ◊ قَبْلاً وَمَا مِنْ بَعْدِهِ قَدْ ذُكِرَا

Kita akan gunakan Kitab Daliilus Saalik ila Alfiyah Ibnu Maalik yang disusun oleh Syaikh Abdullah Ibnu Shalih Al Fauzan pada syarah bab ini bagian Qablu wa Ba’da sebagai berikut :

  1. https://rezaervani.com/2020/01/13/daliilus-saalik-410-412-idhofah-yang-dihilangkan-mudhof-ilaihi-nya-3-qabla-dan-bada-1-murab/
  2. https://rezaervani.com/2020/01/13/daliilus-saalik-410-412-idhofah-yang-dihilangkan-mudhof-ilaihi-nya-4-qabla-dan-bada-2-mabni/

Dari dua bahasan diatas kita sudah temukan bahwa Qoblu : zhorof mabni atas dhommah disebabkan terpotongnya idhofah secara lafazh, bukan secara makna, menempati posisi jar karena didahului min. Sebagaimana ditulis dalam Kitab I’rabul Quran wa bayanuhu :

ظرف مبني على الضم لانقطاعه عن الإضافة لفظا لا معنى في محل جر ب من

Jadi kita ketahui juga bahwa ada makna yang tidak ditampakkan. Apakah itu ?

Silahkan baca [TAFSIR AL QURTHUBI] Al Baqarah ayat 25 : Min Qoblu : https://rezaervani.com/2020/01/16/tafsir-al-qurthubi-al-baqarah-ayat-25-min-qoblu/

Betapa indahnya Bahasa Al Quran.

Semoga Allah Ta’ala menganugerahi kita kemampuan untuk mentadabburinya, dan Allah Ta’ala turunkan rahmat bagi kita semua karenanya. Aamiin.

Allahu Ta’ala ‘A’lam

 



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.