Menghadirkan Hati Saat Tilawah Al Quran



Menghadirkan Hati Saat Tilawah Al Quran

Kompilasi dan Alih Bahasa Oleh : Reza Ervani bin Asmanu

w

Said Hawwa – rahimahullahu Ta’ala – menuliskan dalam kitab Mustakhlash fii Tazkiyatil Anfus bahwa amalan ketiga yang hendaknya dilakukan saat tilawah Al Quran adalah

حضور القلب و ترك حديث النفس

Menghadirkan Qalbu dan Meninggalkan Bisikan Jiwa

قيل في تفسير قوله تعالى :

Dikatakan dalam Tafsir Firman Allah Ta’ala :

يَا يَحْيَىٰ خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ

Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. (Surah Maryam ayat 12)

اي بجد واجتهاد, و أخذه بالجد أن يكون متجردا له عند قراءته, منصرف الهمة إليه عن غيره, 

Yakni dengan serius dan bersungguh-sungguh. Mengambilnya (Al Quran) dengan serius, yakni berkonsentrasi penuh saat membacanya, mengarahkan perhatian kepadanya dengan tidak berpaling kepada selainnya.

و قيل لبعضهم : إذا قرىت القرآن تحدّث نفسك بشيء ؟ فقال : أو شيء أحب إلي من القرآن حتى أجدّث به نفسي !

Dikatakan oleh kepada sebagian dari mereka : “Jikalau engkau membaca Al Quran, apakah jiwamu berbisik tentang sesuatu ?” Maka dia menjawab : “Apakah ada sesuatu yang lebih dicintai olehku selain Al Quran sehingga jiwaku berbisik tentang itu ?”

و كان بعض السلف إذا قرأ آية لم يكن قلبه فيها أعادها ثانية 

Sebagian generasi salaf jika membaca ayat dan qalbunya tidak bersamanya, maka mereka mengulang bacaannya.

و هذه الصفة تتولد عما قبلها من التعظيم, فإن المعظم للكلام الذي يتلوه يستبشر به و يستأنس ولا يغفل عنه. 

Sifat ini lahir di dalam qalbu dari sifat At Ta’zhim (Pengagungan), karena orang yang mengagungkan Kalam yang dibacanya, dia akan merasa bahagia dengannya dan “ketagihan”, serta tidak melalaikannya.

ففي القرآن ما يستأنس به القلب إن كان التالي أهلا له فكيف يطلب الأنس بالفكر في غيره ؟ و هو في متنزه و متفرج و الذي يتفرّج في المتنزهات لا يتفكر في غيرها

Maka di dalam Al Quran ada (banyak) yang membuat qalbu menjadi “ketagihan”. Jika keadaan yang demikian sudah mencukupi untuk pembacanya, bagaimana dia mencari kepuasan dengan berpikir tentang selain Al Quran ? Dia berada di dalam taman indah nan mempesona. Dan orang yang terpesona dengan keindahan tidak akan berpikir tentang selainnya.



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.