[Ensiklopedi Al Quran] Al Baqarah ayat 9 (1) : yukhaadi’unaLlaha wa alladzina aamanu



البقرة  ٩

[Ensiklopedi Al Quran] Al Baqarah ayat 9 (1) : yukhaadi’unaLlaha wa alladzina aamanu

Alih Bahasa dan Kompilasi : Reza Ervani bin Asmanu

بسم الله الرحمن الرحيم

Al Baqarah ayat 9 adalah lanjutan serial Ensiklopedi Al Quran

يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّا أَنفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ

يُخَادِعُونَ اللَّهَ : ولم يقل: يخدعون, بل يخادعون؛ أي: بقصد, ونية, وتكرار, وجهد.

yukhadi’uunaLlaha (mereka hendak menipu Allah). Tidak dikatakan yakhda’una tapi yukhaadi’uuna, yakni mereka melakukan penipuan tersebut dengan sengaja, dengan niatan tertentu, terus-menerus dan sungguh-sungguh

والمخادعة: مفاعلة, لابدّ من طرفين, يخدع أحدهما الآخر.

al Mukhada’atu : Mufa’alatun – pekerjaan yang melibatkan dua belah pihak, pihak yang satu menipu pihak yang lainnya.

والخداع : هو أن يظهر الطرف الأول للثاني خلاف ما هي الحقيقة, أو يستر عنه وجه الصواب, كي يجلب لنفسه منفعة, أو يدفع عنها مضرة,

al Khadda’ : suatu interaksi di mana pihak pertama menampilkan sesuatu yang bertentangan dengan kenyataan kepada pihak kedua atau menyembunyikan kebenaran dari pihak kedua, dengan tujuan memperoleh keuntungan atau menghindari kerugian

والخداع نوع من الحيلة والمكر, ويعتمد على الذكاء فقد يفشل أحياناً. وسمّيت خديعة؛ لأنها تدبير في الخفاء, واشتقت من خدع الضب؛ أي: توارى في جحره.

Istilah Khadda’ termasuk jenis tipu muslihat, yang bergantung pada kecerdikan sang penipu sehingga kadang-kadang bisa gagal. Dinamakan Khadi’atun karena tindakan tersebut dilakukan secara diam-diam. Berasal dari khada’a ad Dhabb, yakni kadal yang bersembunyi di dalam lubangnya.

يُخَادِعُونَ : جاءت بصيغة المضارع؛ لتدل على تجدد؛ وتكرار خداعهم ولم يتوقف, ومستمر.

Yukhaadi’una : ada dalam bentuk Mudhari’ (Present), untuk menunjukkan penipuan yang mereka lakukan senantiasa ada bentuk yang baru, dilakukan berulang, terus menerus, tidak berhenti dan berlanjut.

يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا: كيف يخادعون الله تعالى, وهو خالقهم ؟!

Yukhaadi’unaLlaha walladziina aamanu (Mereka [hendak] menipu Allah dan orang-orang yang beriman) : Bagaimana mereka hendak menipu Allah Ta’ala, sementara Allah Ta’ala adalah Pencipta mereka ?

نقول: هم في الحقيقة, يخادعون الرسول صلى الله عليه و سلم والذين آمنواء. فقسب خداع المنافقين للرسول صلى الله عليه و سلم كأنه خداع لله سبحانه للتنبيه؛ أولا؛ على علو منزلة رسول الله صلى الله عليه وسلم ومن يخادع التي صلى الله عليه وسلم كأنه يخادع الله سبحانه, إضافة إلى كونهم يخادعون الذين آمنوا.

Kita katakan : Mereka pada hakikatnya hendak menipu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam dan orang-orang yang beriman. Tipu muslihat orang-orang munafik kepada Rasulullah shalallahu ‘alahi wa salam seakan-akan mereka hendak menipu Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ayat ini adalah suatu peringatan.

Pertama : Tentang ketinggian martabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam. Barang siapa yang hendak menipu Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam seakan-akan mereka hendak menipu Allah Subhanahu wa Ta’ala. Selain itu mereka juga menipu orang-orang yang beriman.

Sebagaimana Firman Allah Ta’ala :

إِذَا جَاءَكَ الْمُنَافِقُونَ قَالُوا نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَكَاذِبُونَ

Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: “Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah”. Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta. (Surah al Munafiqun ayat 1)

الثاني : ونظرا لقصور عقولهم تصوّروا أنهم يخدعون الله تعالى، وهو منزّه عن ذلك، فإنه لا يخفى عليه شيء، وهذا دليل على أنهم لم يعرفوه، ولو عرفوه لعرفوا أنه لا يخدع، وليس خداعهم إلا وبالا عليهم، والله قادر على كشف أمرهم للمسلمين.

Kedua, karena dangkalnya akal mereka, mereka menyangka bahwa mereka dapat menipu Allah Ta’ala. Padahal Allah Ta’ala tidak mungkin ditipu, tiada sesuatupun yang tersembunyi dari pengetahuanNya. Ini membuktikan bahwa orang-orang munafik tersebut tidak mengenal Allah Ta’ala. Seandainya mereka mengenal Allah Ta’ala, tentu mereka akan tahu bahwa Allah Ta’ala tidak dapat ditipu. Tipu daya mereka justru menjadi bahaya dan bencana bagi diri mereka sendiri, karena Allah Ta’ala mampu menyingkap keadaan mereka kepada kaum Muslimin.

Allahu Ta’ala ‘A’lam

Bersambung in sya Allah

 



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.