تعريف موجز بديانة الهندوس
Pengantar Ringkas Tentang Hindu (Bagian Ketiga)
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Pengantar Ringkas Tentang Hindu ini masuk dalam Kategori Tanya Jawab (Aqidah)
ج- الطبقات في المجتمع الهندوسي:
C- Kelas-kelas dalam Masyarakat Hindu:
– منذ أن وصل الآريون إلى الهند شكَّلوا طبقات ما تزال قائمة إلى الآن ، ولا طريق لإزالتها ؛ لأنها تقسيمات أبدية من خلق الله كما يعتقدون .
Sejak kedatangan bangsa Arya di India, mereka membentuk kelas-kelas sosial yang masih ada hingga sekarang, dan tidak ada cara untuk menghapusnya; karena pembagian ini dianggap sebagai sesuatu yang kekal dari ciptaan Tuhan menurut kepercayaan mereka.
– وردت الطبقات في قوانين منو على النحو التالي :
Pembagian kelas-kelas ini disebutkan dalam Hukum Manu sebagai berikut:
– 1- البراهمة : وهم الذين خلقهم الإله براهما من فمه : منهم المعلم ، والكاهن ، والقاضي ، ولهم يلجأ الجميع في حالات الزواج والوفاة ، ولا يجوز تقديم القرابين إلا في حضرتهم.
Brahmana: Mereka yang diciptakan oleh Tuhan Brahma dari mulut-Nya. Mereka terdiri dari para guru, pendeta, dan hakim. Semua orang mengunjungi mereka untuk urusan pernikahan dan kematian, dan persembahan hanya boleh dilakukan di hadapan mereka.
2- الكاشتر : وهم الذين خلقهم الإله من ذراعيه : يتعلمون ويقدمون القرابين ويحملون السلاح للدفاع .
Ksyatria: Mereka yang diciptakan oleh Tuhan dari lengan-Nya. Mereka belajar, memberi persembahan, dan memegang senjata untuk membela diri.
3- الويش : وهم الذين خلقهم الإله من فخذه : يزرعون ويتاجرون ويجمعون المال وينفقون على المعاهد الدينية .
Vaishya: Mereka yang diciptakan oleh Tuhan dari paha-Nya. Mereka bekerja di bidang pertanian, perdagangan, mengumpulkan kekayaan, dan membiayai lembaga-lembaga keagamaan.
4- الشودر : وهم الذين خلقهم الإله من رجليه ، وهم مع الزنوج الأصليين يشكلون طبقة ” المنبوذين ” ، وعملهم مقصور على خدمة الطوائف الثلاث السابقة الشريفة ، ويمتهنون المهن الحقيرة والقذرة .
Shudra: Mereka yang diciptakan oleh Tuhan dari kaki-Nya. Bersama dengan orang-orang asli dari ras Negro, mereka membentuk kelas “terbuang”. Pekerjaan mereka terbatas untuk melayani tiga kelas sebelumnya yang dianggap lebih mulia, dan mereka mengerjakan pekerjaan yang dianggap hina dan kotor.
– يلتقي الجميع على الخضوع لهذا النظام الطبقي بدافع ديني .
Semua orang tunduk pada sistem kelas ini dengan alasan agama.
– يجوز للرجل أن يتزوج من طبقة أعلى من طبقته ، ويجوز أن يتزوج من طبقة أدنى ، على أن لا تكون الزوجة من طبقة الشودر الرابعة ، ولا يجوز للرجل من طبقة الشودر أن يتزوج من طبقة أعلى من طبقته بحال من الأحوال .
Seorang pria boleh menikahi wanita dari kelas yang lebih tinggi dari kelasnya, dan juga boleh menikahi wanita dari kelas yang lebih rendah, asalkan tidak dari kelas Shudra. Seorang pria dari kelas Shudra tidak boleh menikahi wanita dari kelas yang lebih tinggi dalam keadaan apapun.
– البراهمة هم صفوة الخلق ، وقد ألحقوا بالآلهة ، ولهم أن يأخذوا من أموال عبيدهم ” شودر ” ما يشاؤون .
Brahmana adalah golongan yang paling mulia, dan mereka dianggap dekat dengan para dewa. Mereka berhak mengambil harta dari para “Shudra” sesuai keinginan mereka.
– البرهمي الذي يكتب الكتاب المقدس هو رجل مغفور له ولو أباد العوالم الثلاثة بذنوبه .
Brahmana yang menulis kitab suci adalah seorang pria yang telah diampuni, meskipun ia membinasakan ketiga dunia dengan dosa-dosanya.
– لا يجوز للملك – مهما اشتدت الظروف – أن يأخذ جباية أو إتاوة من البرهمي .
Raja, tak peduli seberapa sulit situasinya, tidak diperbolehkan memungut pajak atau jizyah dari seorang Brahmana.
– إن استحق البرهمي القتل لم يجز للحاكم إلا أن يحلق رأسه ، أما غيره فيقتل .
Jika seorang Brahmana pantas dihukum mati, penguasa hanya diperbolehkan untuk mencukur kepalanya, sementara orang lain dapat dibunuh.
– البرهمي الذي هو في العاشرة من عمره يفوق الشودري الذي ناهز المائة ، كما يفوق الوالد ولده .
Seorang Brahmana yang berusia sepuluh tahun dianggap lebih mulia dibandingkan seorang Shudra yang telah berusia seratus tahun, seperti halnya seorang ayah lebih mulia daripada anaknya.
– لا يصحُّ لبرهمي أن يموت جوعاً في بلاده .
Tidak pantas bagi seorang Brahmana untuk mati kelaparan di tanah airnya.
– المنبوذون أحط من البهائم وأذل من الكلاب بحسب قانون منو .
“Paria” (kelas terbuang) lebih hina dari binatang dan lebih rendah dari anjing menurut Hukum Manu.
– من سعادة المنبوذين أن يخدموا البراهمة وليس لهم أجر أو ثواب .
Kebahagiaan bagi para “Paria” adalah melayani para Brahmana tanpa mendapatkan imbalan atau pahala.
– إذا مدّ أحد المنبوذين إلى برهمي يداً أو عصاً ليبطش به قطعت يده ، وإذا رفسه فُدِعت رجله .
Jika seorang “Paria” mengangkat tangan atau tongkat untuk menyerang seorang Brahmana, tangannya akan dipotong, dan jika ia menendang, kakinya akan dipotong.
– إذا هَمَّ أحد من المنبوذين بمجالسة برهمي فعلى الملك أن يكوي استه وينفيه من البلاد .
Jika seorang “Paria” berniat untuk duduk bersama seorang Brahmana, maka raja harus membakar telapak kakinya dan mengusirnya dari negeri tersebut.
– إذا ادّعى أحد المنبوذين أنه يعلِّم برهمياً فإنه يسقى زيتاً مغليًّا .
Jika seorang “Paria” mengklaim mengajar seorang Brahmana, maka ia akan diberi minyak mendidih.
– كفارة قتل الكلب والقطة والضفدعة والوزغ والغراب والبومة ورجل من الطبقة المنبوذة سواء .
Denda untuk membunuh seekor anjing, kucing, kodok, cicak, burung gagak, burung hantu, atau seorang dari kelas “Paria” adalah sama.
– ظهر مؤخراً بعض التحسن البسيط في أحوال المنبوذين خوفاً من استغلال أوضاعهم ودخولهم في أديان أخرى لا سيما النصرانية التي تغزوهم أو الشيوعية التي تدعوهم من خلال فكرة صراع الطبقات ، ولكن كثيراً من المنبوذين وجدوا العزة والمساواة في الإسلام فاعتنقوه.
Baru-baru ini, terdapat sedikit perbaikan dalam kondisi para “paria” (kelas terbuang) karena kekhawatiran akan eksploitasi terhadap keadaan mereka dan kemungkinan mereka masuk ke dalam agama-agama lain, khususnya Kristen yang sedang mencoba mempengaruhi mereka, atau komunisme yang mengajak mereka melalui gagasan perjuangan kelas. Namun, banyak dari mereka yang menemukan martabat dan kesetaraan dalam Islam, sehingga mereka memeluk agama ini.
Bersambung ke Bagian Berikutnya in sya Allah
Sumber : IslamQA
Leave a Reply