Jenis Karya Klasifikasi Hadits Nabi (4)



أنواع المصنفات في الحديث النبوي

Jenis-Jenis Karya Klasifikasi dalam Hadits Nabi (Bagian Keempat)

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Jenis Karya Klasifikasi Hadits Nabi ini termasuk dalam Kategori Ilmu Hadits

خامسـًا : المصنفات الجامعة ” المجامع “

Kelima: Kitab-Kitab Hadits Kompilatif “Al-Majami’”

وهي كتب تجمع أحاديث عدة كتب من مصادر الحديث ، وهي مرتبة على طريقتين :

Yaitu kitab-kitab yang menghimpun hadits-hadits dari berbagai kitab sumber hadits. Kitab-kitab ini disusun dengan dua metode:

Metode Pertama: Penyusunan Berdasarkan Bab

Dan referensi terpentingnya adalah:

1- جامع الأصول من أحاديث الرسول لابن الأثير المبارك ابن محمد الجزري (ت 606هـ) ، جمع فيه أحاديث الصحيحين ، والموطأ ، والسنن الثلاثة ، وجردها من الأسانيد ، وأردفها بكلام موجز على غريب الألفاظ ، لكنه أغفل بيان درجة أحاديث السنن ، حتى أنه لم يذكر كلام الترمذي على أحاديثه ، فأعوز القارئ البحث عن هذا الجانب ، وقد ذيلت طبعة الكتاب بتخريج مفصل للأحاديث ، يعزو كل حديث إلى الكتب مع بيان الباب ، والجزء والصفحة ، فسهل بعض فائدته بذلك .

1- Jami’ul Ushul min Ahaditsir Rasul karya Ibnul Atsir al-Mubarak bin Muhammad al-Jazari (w. 606 H). Ia menghimpun hadits dari Shahih Bukhari, Muslim, Muwaththa’, dan tiga Sunan, dengan menghilangkan sanadnya, serta menambahkan penjelasan singkat terhadap lafaz-lafaz gharib. Namun ia tidak menjelaskan derajat hadits-hadits dalam kitab Sunan, bahkan tidak menyebutkan komentar Imam at-Tirmidzi terhadap hadits-haditsnya, sehingga pembaca harus mencari aspek tersebut secara mandiri. Dalam cetakan kitab tersebut, ditambahkan takhrij (penelusuran sumber) secara rinci untuk setiap hadits, lengkap dengan penunjukan kitab, bab, jilid, dan halaman, sehingga mempermudah pengambilan manfaat darinya.

2- كنز العمال في سنن الأقوال والأفعال للشيخ المحدث علي بن حسام المتقي الهندي ( ت975هـ) ، وهو أجمع كتب هذا الفن ، جمع أحاديث كتب كثيرة ، بلغت ٩٣ كتابـًا في إحصائنا ، فجاء كتابه حافلاً لا مثيل له في الجمع ، إلا أنه أغفل بيان حال الأحاديث ، كما لحظنا عليه إعوازًا في التخريج حتى إنه ربما عزى الحديث لمرجع من المراجع البعيدة عن التناول وعن الاعتماد ، وهو موجود في الصحاح ، بل في أصحها .

2- Kanzul ‘Ummal fi Sunanil Aqwal wal Af’al karya Syaikh al-Muhaddits ‘Ali bin Husam al-Muttaqi al-Hindi (w. 975 H). Ini adalah kitab paling komprehensif dalam bidangnya. Ia menghimpun hadits dari banyak kitab, yang menurut perhitungan kami mencapai 93 kitab. Kitab ini sangat padat dan tidak tertandingi dalam hal pengumpulan hadits. Namun, ia tidak menjelaskan status (derajat) hadits-haditsnya, dan juga kami temukan adanya kekurangan dalam penelusuran sumbernya. Bahkan, terkadang ia menyandarkan hadits pada referensi yang sulit diakses dan tidak populer, padahal hadits tersebut ada dalam kitab-kitab shahih, bahkan dalam yang paling shahih sekalipun.

Metode Kedua: Penyusunan Berdasarkan Kata Pertama Hadits Sesuai Urutan Huruf Hijaiyah

Dan referensi terpentingnya dalam metode ini adalah:

1- الجامع الكبير أو جمع الجوامع للإمام الحافظ جلال الدين السيوطي (ت 911هـ) ، وهو أصل كتاب كنز العمال الذي عرَّفنا به .

1- Al-Jami’ al-Kabir atau Jama’ul Jawami’ karya Imam al-Hafizh Jalaluddin as-Suyuthi (w. 911 H). Kitab ini adalah sumber utama dari kitab Kanzul ‘Ummal yang telah kami perkenalkan di atas.

2- الجامع الصغير لأحاديث البشير النذير للإمام السيوطي أيضًا ، اقتضبه من الجامع الكبير ، وحذف منه التكرار ، وزاد فيه أحاديث ، فبلغ عدد أحاديثه ١٠٠٣١ عشرة آلاف وواحدًا وثلاثين حديثـًا ، وقد نال الحظوة عند العلماء ، وكثرت حوله الشروح .

2- Al-Jami’ ash-Shaghir li Ahadits al-Basyir an-Nadzir karya Imam as-Suyuthi juga. Kitab ini merupakan ringkasan dari al-Jami’ al-Kabir, dengan menghilangkan pengulangan dan menambahkan hadits-hadits baru. Jumlah haditsnya mencapai 10.031 hadits. Kitab ini mendapat tempat khusus di kalangan ulama dan banyak ditulis syarah (penjelasan)-nya.

ولكن بعض الرموز هنا تخالف الرموز في الجامع الكبير فالرمز (ق) في الجامع الصغير لما اتفق عليه الشيخان ، وفي الجامع الكبير لما أخرجه البيهقي ، فلتنتبه ، وليكن أول اهتمام طالب الحديث دراسة مقدمة كل مصنف حديثي ، لمعرفة رموز الكتاب وطريقته وأهدافه .

Namun perlu diperhatikan bahwa sebagian simbol dalam kitab ini berbeda dengan yang terdapat dalam al-Jami’ al-Kabir. Misalnya, simbol (ق) dalam al-Jami’ ash-Shaghir merujuk pada hadits yang disepakati oleh Bukhari dan Muslim, sedangkan dalam al-Jami’ al-Kabir menunjuk pada hadits yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi. Oleh karena itu, penting bagi penuntut ilmu hadits untuk memulai dengan mempelajari mukadimah setiap kitab hadits agar memahami simbol-simbol, metode penyusunan, dan tujuan penulisannya.

Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah

Sumber : IslamWeb



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.