أنواع المصنفات في الحديث النبوي
Jenis-Jenis Karya Klasifikasi dalam Hadits Nabi (Bagian Keenam)
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Jenis Karya Klasifikasi Hadits Nabi ini termasuk dalam Kategori Ilmu Hadits
ثامنـًا : الأجزاء
Kedelapan: Al-Ajza’ (Bagian Hadits)
الجزء في اصطلاح المحدثين : هو تأليف يجمع الأحاديث المروية عن رجل واحد سواء كان الرجل من طبقة الصحابة أو مَن بعدهم : كجزء حديث أبي بكر ـ وجزء حديث مالك.
Al-Juz’ dalam istilah ulama hadits adalah karya yang menghimpun hadits-hadits yang diriwayatkan dari satu orang saja, baik orang tersebut berasal dari kalangan sahabat maupun generasi setelahnya. Misalnya: Juz’ Hadits Abu Bakar atau Juz’ Hadits Malik.
كما أنه يطلق الجزء على التأليف الذي يدرس أسانيد الحديث الواحد ، ويتلكم عليه مثل : اختيار الأولى في حديث اختصام الملأ الأعلى للحافظ ـ ابن رجب.
Istilah juz’ juga digunakan untuk menyebut karya yang secara khusus meneliti sanad sebuah hadits tunggal dan memberikan ulasan tentangnya. Contohnya adalah kitab Ikhtiyârul Ula fi Hadîts Ikhtisâm al-Mala’il A’la karya al-Hafizh Ibnu Rajab.
كما أن الأجزاء الحديثية قد توضع في بعض الموضوعات الجزئية ، مثل جزء القراءة خلف الإمام للبخاري ، والرحلة في طلب الحديث للخطيب البغدادي .
Sebagian ajza’ haditsiyah juga ditulis untuk membahas tema-tema parsial tertentu, seperti Juz’ al-Qirâ’ah Khalf al-Imâm karya al-Bukhari dan ar-Rihlah fi Thalab al-Hadits karya al-Khatib al-Baghdadi.
وقد يجمع في الجزء أحاديث اتنخبها المؤلف لما وقع لها في نفسه، كالعشاريات ، والعشرينات والأربعينات ، والخمسينات ، والثمانينات .
Ada pula juz’ yang menghimpun hadits-hadits pilihan penulis karena alasan pribadi atau pertimbangan tertentu, seperti kumpulan hadits berjumlah sepuluh, dua puluh, empat puluh, lima puluh, atau delapan puluh hadits.
ويتفاوت حجم الأجزاء من بضع أوراق إلى العشرات ، والغالب أن تكون صغيرة ، وتمتاز بأنها تبرز علم الأئمة ، لما أن إفراد الموضوع الجزئي بالبحث يتطلب استقصاءًا وعمقـًا .
Ukuran juz’ bervariasi, mulai dari beberapa lembar hingga puluhan halaman, namun kebanyakan berukuran kecil. Ciri khasnya adalah menampakkan keluasan ilmu para imam, karena membahas satu tema kecil secara khusus memerlukan ketelitian dan kedalaman riset yang luar biasa.
تاسعـًا : المشيخات
Kesembilan: Al-Musyakhkhat
وهي كتب يجمع فيها المحدثون أسماء شيوخهم ، وما تلقوه عليهم من الكتب أو الأحاديث مع إسنادهم إلى مؤلفي الكتب التي تلقوها .
Yaitu kitab-kitab yang menghimpun nama-nama guru para ahli hadits, serta apa saja yang mereka pelajari dari para guru tersebut, baik berupa kitab maupun hadits, lengkap dengan sanad yang bersambung kepada penulis kitab atau perawi aslinya.
ولهم فيها مسالك عديدة في ترتيبها ، ومنها ما يسمى فهرسـًا أو ثبتـًا ، ومن أشهرها برنامج الرعيني المسمى الإيراد لنبذة المستفاد من الرواية والإسناد وفهرست الإمام أبي بكر محمد بن خير ، وكلاهما نفيس ، مطبوع .
Para ulama memiliki berbagai metode dalam menyusun kitab-kitab musyakhkhat ini. Sebagian dinamai fihris atau tsabat. Di antara yang paling terkenal adalah Barnaamij ar-Ru’ayni berjudul al-Irâd li Nubdzatil Mustafâd min ar-Riwâyah wal Isnâd dan Fihrist karya Imam Abu Bakar Muhammad bin Khair. Keduanya adalah kitab yang sangat berharga dan telah dicetak.
عاشرًا : العلل
Kesepuluh: Al-‘Ilal (Kecacatan Hadits)
وهي الكتب التي يجمع فيها الأحاديث المُعلَّة ، مع بيان عللها ، والتصنيف على العلل يأتي في الذروة من أعمال المحدثين ، لما يحتاج إليه من الجهد الحثيث والصبر الطويل في تنبع الأسانيد ، وإمعان النظر ، وتكراره فيها لاستنباط خفيّ أمرها الذي يستره الطلاء الظاهري الموهم للصحة .
Yaitu kitab-kitab yang menghimpun hadits-hadits yang memiliki ‘illah (cacat tersembunyi) disertai penjelasan tentang sebab-sebab cacatnya. Menyusun kitab tentang ‘ilal merupakan puncak tertinggi dalam pekerjaan seorang ahli hadits. Hal itu karena membutuhkan usaha besar, ketekunan panjang dalam melacak sanad-sanad, ketelitian mendalam, serta pengulangan dan penelaahan terus-menerus untuk mengungkap cacat tersembunyi yang tertutupi oleh penampilan luar yang seolah-olah sahih.
هذا وقد عني العلماء بآداب الطالب والمحدث فتكلموا عنها في الكتب التي صنفوها في رواية الحديث ، وأفردها الخطيب البغدادي بتاليف جيد سماه الجامع لاخلاق الراوي وآداب السامع .
Para ulama juga sangat memperhatikan adab penuntut ilmu dan ahli hadits. Mereka membahasnya dalam kitab-kitab yang mereka tulis terkait periwayatan hadits. Di antara yang paling menonjol adalah karya al-Khatib al-Baghdadi yang khusus membahas tema ini dalam kitabnya yang berjudul al-Jâmi’ li Akhlâq ar-Râwi wa Âdâb as-Sâmi’.
Referensi: Manhaj an-Naqd fi ‘Ulûm al-Hadîts karya Dr. Nuruddin ‘Itr
Alhamdulillah selesai rangkaian artikel 6 (Enam) Seri
Sumber : IslamWeb
Leave a Reply