Ikhtilat saat Kuliah



الاختلاط أثناء الدراسة لا يجوز إذا لم توجد ضرورة قاهرة

Ikhtilat saat Kuliah Tidak Diperbolehkan Jika Tidak Ada Kebutuhan Mendesak

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Ikhtilat saat Kuliah ini termasuk dalam Kategori Tanya Jawab

السؤال

Pertanyaan:

أنا طالب أدرس في الأردن وقد كنت مقيما بالسعودية وكما تعلمون فليس هناك اختلاط في السعودية ولكن في الأردن يوجد اختلاط، فأحيانا أضطر للتعامل مع طالبات في الجامعة وذلك لكوننا في مجموعة عمل واحدة علما بأنني لا أتعامل معهن إلا بشكل رسمي جدا ولا أتعمد التعامل معهن خارج حدود العمل أبدا.

Saya seorang mahasiswa yang belajar di Yordania. Sebelumnya saya tinggal di Arab Saudi, seperti yang Anda ketahui di sana tidak ada percampuran (ikhtilat), tetapi di Yordania terdapat ikhtilat. Terkadang saya terpaksa berinteraksi dengan mahasiswi karena kami berada dalam satu kelompok kerja. Saya hanya berinteraksi secara sangat formal dan tidak pernah berusaha berhubungan di luar urusan kerja sama sekali.

الإجابــة

Jawaban:

الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه، أما بعد:

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, keluarga, dan para sahabat beliau, amma ba’du:

فالاختلاط بين الرجال والنساء من الأعمال والعوائد المخالفة للشريعة الإسلامية، ولما ينبغي أن يكون عليه المسلمون، وهو من أسباب الشر والفتنة والفساد.

Percampuran antara laki-laki dan perempuan adalah termasuk kebiasaan dan perilaku yang bertentangan dengan syariat Islam serta menyelisihi bagaimana seharusnya kaum Muslimin bersikap. Ini merupakan sebab munculnya keburukan, fitnah, dan kerusakan.

ونحن ننصحك إذا كنت تريد النجاة أن تبتعد عن أسباب الشر والفتنة، ولا شك أن الاختلاط مع الشابات في المدارس من أسباب وقوع الفساد وانتشار الزنى، ولو حاول الشخص أن يحفظ نفسه فلا بد أن يجد صعوبة بالغة في مثل هذه الأجواء.

Kami menasihatkan kepadamu—jika engkau menginginkan keselamatan—untuk menjauhi sebab-sebab keburukan dan fitnah. Tidak diragukan lagi bahwa ikhtilat (bercampur) dengan para wanita muda di lingkungan kampus termasuk faktor penyebab kerusakan dan menyebarnya perzinahan. Meskipun seseorang berusaha menjaga dirinya, tetap saja ia akan mengalami kesulitan besar dalam suasana seperti itu.

والشخص مهما كان من النزاهة والبراءة إذا كان إلى جانبه في الكرسي الذي هو فيه امرأة، ولا سيما إذا كانت جميلة ومتبرجة لا يكاد يسلم من الفتنة والشر، فكل ما أدى إلى الفتنة والشر فإنه حرام ولا يجوز، لأنه ذريعة إليه.

Seseorang, seberapapun bersih dan polosnya, jika duduk di sebelah wanita—terlebih jika wanita itu cantik dan berpakaian tabarruj (berhias mencolok)—nyaris tidak bisa selamat dari fitnah dan godaan. Segala hal yang mengarah kepada fitnah dan keburukan adalah haram dan tidak diperbolehkan karena merupakan sarana yang mengantarkan kepadanya.

وعلى المرء أن يحاول الدراسة في مكان غير مختلط ولو أداه ذلك إلى السفر إلى بلد آخر، فإن لم يستطع ذلك فعليه بالتحفظ والاعتزال وغض البصر وحفظ الفرج وعدم القرب من النساء قدر المستطاع.

Seorang Muslim hendaknya berusaha untuk menempuh pendidikan di tempat yang tidak bercampur antara laki-laki dan perempuan, meskipun harus melakukan perjalanan ke negeri lain. Jika tidak mampu, maka ia wajib menjaga diri, menghindar, menundukkan pandangan, menjaga kemaluan, dan menjauh dari para wanita sebisa mungkin.

وعليه أن يسعى في تقليل المنكر ما وجد إلى ذلك سبيلاً، وأن يختار رفقة صالحة تعينه على غض البصر، وحفظ الفرج.

Ia juga harus berupaya mengurangi kemungkaran semampunya, serta memilih teman yang saleh yang bisa membantunya dalam menjaga pandangan dan kehormatan diri.

والله أعلم.

Wallahu a‘lam.

Sumber: IslamWeb



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.