Mabadi Ilmu Tajwid
Terjemah dan Kompilasi : Reza Ervani
Artikel Mabadi Ilmu Tajwid ini masuk dalam Kategori Ilmu Tajwid dan Syarh al Manzhumah al Jazariyah
1. Al Haad aw Ta’rif
Tajwid secara Lughah
Mashdar dari جَوَّدَ yakni حَسَّنَ yang bermakna التَحْسين (Tahsin) : Memperbaiki
Tajwid secara Istilah
إخراجُ كلِّ حرف من مخرَجِه، مع إعطائه حقَّه ومستحقَّه
Mengeluarkan seluruh huruf dari makhrajnya dengan memenuhi haq dan mustahaqnya.
Haq Huruf : Sifat lazimah huruf yang tidak terpisah darinya dalam kondisi apapun, seperti syiddah, jahr, dan lainnya.
Mustahaq Huruf : Sifat ‘aridhah huruf yang muncul karena sebab tertentu, seperti tafkhim yang muncul karena sifat isti’la.
2. Al Maudhu’ (Pokok Pembahasan)
Pokok pembahasan ilmu tajwid adalah: Al Kalimatul Quran.
3. Ats Tsamratu (Manfaatnya)
- Menjaga lisan dari al khata’ (kesalahan) atau al lahn (kekeliruan) saat membaca Al Quran.
- Menjaga keaslian Al Quran, dan ushul Al Quran adalah riwayah.
- ابتغاء الثواب من الله (Mengharap balasan dari Allah Ta’ala).
4. Fadhilahnya
من أشرف العلوم وأفضلها عند المسلمين لتعلقة بكتاب الله القرآن الكريم
Merupakan ilmu yang agung dan afdhal di kalangan kaum muslimin karena terkait dengan Kitabullah Al Quranul Kariim.
5. An Nishbah (Keterkaitan)
أحد العلم الشرعية المتعلقة بالقرآن
Salah satu ilmu syari’ah yang terkait dengan Al Quran.
6. Al Waadhi (Pencetus)
Dalam Hal Ilmu dan Nazhariyah
Ada khilaf pendapat, ada yang menyebutkan Al Khalil ibnu Ahmad Al Faraahidi (w. 173 H), ada yang menyebutkan Abu Ubaid Al Qasim ibnu Salam (w. 224 H), ada yang mengatakan Abul Aswad Ad Duwali, ada juga yang mengatakan peletak dasar ilmu tajwid adalah Abu Muzahim Musa bin Ubaidilah al Khaqani (w. 325 H).
Dalam Hal Amaliyah
Yang pertama kali mengamalkannya adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bertalaqqi kepada malaikat Jibril ‘alaihis salam dari Rabb ‘Azza wa Jalla Subhanahu wa Ta’ala. Dilanjutkan oleh para sahabat, lalu tabi’in, dan seterusnya secara mutawatir.
7. Al Ismu (Penamaan)
Ilmu tentang tata cara membaca Al Quran dikenal dengan nama: Ilmu Tajwid, Fannut Tartil, atau Haqqut Tilawah.
8. Al Istimdad (Sumber Pengambilan Ilmu)
Qiraah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Jibril ‘alaihis salam yang dilanjutkan oleh para sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in, para imam qiraah hingga sampai kepada kita saat ini dengan mutawatir.
9. Al Hukmus Syari’ (Hukumnya)
Hukum Mengamalkannya
Fardhu ‘ain bagi seluruh pembaca Al Quran.
Dalil Al Quran
وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا
Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. (Surah Al Muzammil ayat 4)
Dalil Sunnah
إ ِقْرَؤُوْا الْقُرْآَنَ بِلُحُوْنِ الْعَرَبِ وَ أَصْوَاتِهَا
“Bacalah Al Quran dengan cara dan suara orang Arab yang fasih.” (HR. Thabrani)
نَعَتَتْ قِرَاءَةَ الرَّسُولِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَإِذَا هِيَ تَنْعَتُ قِرَاءَةً مُفَسَّرَةً حَرْفًا حَرْفًا
Kemudian dia (Ummu Salamah) mencontohkan cara bacaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan menunjukkan bacaan yang menjelaskan huruf-hurufnya satu persatu.
Dalil Ijma’
فقد انعقد إجماع الأمة من عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم …
Telah terlahir ijma’ umat dari masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hingga zaman kita kini tentang kewajiban membaca Al Quran sebagaimana dicontohkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karenanya tidak boleh membaca Al Quran tanpa tajwid agar tidak terkena ancaman keras bagi yang menyelisihinya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:
﴿ وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ … ﴾ (النساء: 115)
Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, … (Surah An Nisa ayat 115)
Hukum Mempelajarinya
كان تعلم تجويد القرآن وأحكام التلاوة فرض كفاية، إذا قام به البعض من خاصة الناس سقَط عن الآخرين
Mempelajari tajwid Al Quran dan hukum-hukum tilawah adalah fardhu kifayah, sehingga jika sudah ada sebagian orang yang mempelajarinya, gugurlah kewajiban bagi yang lain.
10. Al Masaa’il (Materi-materinya)
يبحث علم التَّجويد … نحو: أحكام المدِّ والقصر، والنون الساكنة، والتَّنوين
Pembahasan ilmu tajwid mencakup permasalahan dan kaidah-kaidah yang disusun oleh para pakar dan ulama qiraah, seperti hukum mad dan qashr, nun sakinah, dan tanwin.
Bagian kesepuluh ini in sya Allah akan dipaparkan lebih banyak saat pembahasan Muqaddimah Manzhumah Jazariyah.
Baca lebih nyaman di aplikasi rezandroid : https://play.google.com/store/apps/details?id=com.rezaervani.rezandroid
Leave a Reply