Terjemah Al Adzkar wal Adab : 8. Adzan



الأذان

Seluruh Serial dapat Anda Lihat Pada Serial Terjemah al Adzkar wal Adab

Terjemah Al Adzkar wal Adab Nomor 8

Adzan

١. قال النّبيّ H

Nabi ﷺ bersabda:

إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ، فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ، ثُمَّ صَلُّوا عَلَيَّ

“Apabila kalian mendengar muadzin (azan), maka ucapkanlah seperti apa yang ia ucapkan, kemudian bershalawatlah kepadaku.” (Riwayat Imam Muslim)

٢. قال النّبيّ H

Nabi ﷺ bersabda:

مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ الْمُؤَذِّنَ : أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا، وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا، وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا، غُفِرَ لَهُ ذَنْبُهُ

Barangsiapa yang ketika mendengarkan Muadzin berkata : Asyhadu Alla ilaaha illaLlah wahdahu Laa Syarikalahu, wa anna Muhammadan ‘Abduhu wa Rasuuluhu, Rodhitu billahi Robba, wa Muhammadin Rasuula, wa bil Islami diina, (Aku bersaksi bahwa tiada ilah selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah hambaNya dan RasulNya, ridho Allah sebagai Robbnya, dan Muhammad sebagai Rasul, dan Islam sebagai agama) Maka Allah Ta’ala mengampuni dosanya (Riwayat Muslim)

٣ . قال النّبيّ H

Nabi ﷺ bersabda:

ثُمَّ قَالَ: حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ، قَالَ: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ,  ثُمَّ قَالَ:  حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ، قَالَ: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

“Kemudian (muadzin) mengucapkan: ‘Hayya ‘alaṣh-ṣhalāh’ (marilah mendirikan shalat), maka ucapkanlah: ‘Lā ḥaula wa lā quwwata illā billāh’ (Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).”

٤. قال النّبيّ H

Nabi ﷺ bersabda:

مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ: اللَّهُمَّ رَبَّ هٰذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ، وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ، آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ، حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Barang siapa yang mengucapkan ketika mendengar seruan adzan : ‘Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, dan shalat yang akan didirikan, berikanlah kepada Muhammad al-Wasilah (kedudukan tertinggi di surga) dan al-Fadhilah (kelebihan), dan bangkitkanlah dia pada maqam mahmud (kedudukan terpuji) yang telah Engkau janjikan,’ maka ia akan mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat.”

[Kompilasi Terjemahan oleh : Reza Ervani]

Sumber Buku : https://a-alqasim.com/



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.