الوسواس القهري : ماهيته – علاجه
Waswas : Hakikat dan Pengobatannya (Bagian Pertama)
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Waswas : Hakikat dan Pengobatannya ini masuk dalam Kategori Tanya Jawab
السؤال
Pertanyaan:
ماهو الوسواس القهري؟ وما علاجه؟ أقصد وسوسة الماء والنجاسة والوسوسة عند الصلاة وإعادة الصلاة والوضوء وتكرار الآيات في الصلاة؟
Apa itu waswas (obsessive compulsive disorder)? Dan bagaimana pengobatannya? Maksud saya waswas tentang air dan najis, waswas ketika shalat, mengulang-ulang shalat dan wudhu, serta mengulang ayat dalam shalat?
الإجابــة
Jawaban:
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه، أما بعد:
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabat beliau, amma ba’du:
فإن الوسواس القهري مرض يعتري الشخص ، يأتي له بصورة أفعال وأفكار تتسلط على المريض وتضطره لتكرارها ، وإذا لم يكرر الفعل أو يتسلسل مع الفكرة يشعر المريض بتوتر ، ولا يزول هذا التوتر إلا إذا كرر الفعل، وتسلسل مع الفكرة . وبعد أن يطاوع الوسواس يعاوده الدافع للفعل ثانية . ولا يزول المرض بهذا بل يتمكن منه .
Sesungguhnya waswas adalah penyakit yang menimpa seseorang, datang dalam bentuk perbuatan dan pikiran yang menguasai penderita dan memaksanya untuk mengulanginya. Jika tidak diulang atau tidak mengikuti lintasan pikirannya, maka penderita merasakan ketegangan yang tidak akan hilang kecuali setelah mengulang perbuatan itu atau mengikuti pikirannya. Setelah menuruti waswas, dorongan itu akan kembali lagi. Penyakit ini tidak hilang, justru semakin kuat menguasainya.
فهو إذاً المبالغة الخارجة عن الاعتدال ، فقد يفعل الأمر – مكرراً له – حتى يفوت المقصد منه ، مثل أن يعيد الوضوء مراراً حتى تفوته الصلاة، أو يكرر آية، أو نحو ذلك حتى يسبقه الإمام بركن أو أكثر، وقد يتمكن منه الوسواس فيترك العمل بالكلية، وهذا هو المقصد الأساس من تلك الوسوسة.
Maka waswas adalah bentuk berlebihan yang keluar dari batas kewajaran. Seseorang bisa melakukan suatu amalan dengan berulang-ulang hingga hilang tujuan dari amalan itu. Misalnya, mengulang wudhu berkali-kali hingga tertinggal shalat, atau mengulang ayat hingga imam sudah mendahuluinya beberapa rukun, atau bahkan waswas itu begitu menguasainya hingga ia meninggalkan ibadah sama sekali. Inilah tujuan utama dari godaan waswas itu.
والشيطان له الدور الأكبر في الوسوسة، فعن ابن عباس رضي الله عنهما” قال جاء رجل إلى النبي صلى الله عليه وسلم فقال : يا رسول الله إن أحدنا يجد في نفسه- يعرِّضُ بالشيء – لأن يكون حممة أحب من أن يتكلم به فقال :
Setan memiliki peran terbesar dalam waswas. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma ia berkata: Ada seorang laki-laki datang kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata: “Wahai Rasulullah, salah seorang dari kami mendapati dalam dirinya lintasan (pikiran buruk) yang lebih ia sukai menjadi arang daripada ia mengucapkannya.” Maka Nabi bersabda :
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ، الحمد لله الذي رد كيده إلى الوسوسة ” رواه أحمد وأبو داود.
“Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, segala puji bagi Allah yang telah menjadikan tipu dayanya hanya berupa waswas.” (Hadits Riwayat Ahmad dan Abu Dawud).
وقد يكون لعوامل أُخَر دور في إصابة المرء بالوسوسة كعامل نفسي أو تربوي أو شيء حدث أو موقف كان له أثر قوي في نفسه من أمر ما، وفي مثل هذه الحالة يعرض الشخص المريض على طبيب نفسي مسلم.
Terkadang ada faktor lain yang juga berperan dalam timbulnya waswas, seperti faktor psikologis, pendidikan, atau suatu kejadian/peristiwa yang memberi pengaruh kuat pada jiwa seseorang. Dalam kondisi seperti ini, penderita sebaiknya diperiksakan ke psikiater atau dokter jiwa muslim.
وليتغلب العبد على الوسواس الذي يصيبه في عبادته و أفكاره عليه أن يصدق في الالتجاء إلى الله تعالى ، ويلهج بالدعاء والذكر ليكشف عنه الضر ويدفع عنه البلاء ، وليطمن قلبه .
Agar seorang hamba mampu mengatasi waswas yang menimpanya dalam ibadah maupun pikirannya, hendaknya ia bersungguh-sungguh dalam berlindung kepada Allah Ta’ala, memperbanyak doa dan dzikir agar Allah mengangkat kesulitan darinya dan menolak bala, serta menenangkan hatinya.
﴿ أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ ﴾ (النمل: 62)
“Siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan, dan yang menjadikan kamu khalifah di bumi? Adakah tuhan (yang lain) bersama Allah? Amat sedikitlah kamu mengingat-Nya.” (Surah An-Naml: 62)
﴿ الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ ﴾ (الرعد: 28)
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Surah Ar-Ra’d: 28)
Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah
Sumber : IslamWeb
Leave a Reply