[TADABBUR HARIAN] Al Isti’aadzah – Penggunaannya di dalam Al Quran dan Kata Lain yang Terkait (Bagian 1 dari 2 Tulisan)



[TADABBUR HARIAN] Al Isti’aadzah – Penggunaannya di dalam Al Quran dan Kata Lain yang Terkait (Bagian 1 dari 2 Tulisan)

Kompilasi dan Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

w

Penggunaan Bentuk Al Isti’aadzah di Al Quranul Karim

وردت مادة (عوذ) في القرآن (١٧) مرة

Disebutkan bentuk عوذ di dalam Al Quran sebanyak 17 kali (Kitab Al Mu’jam Al Mufahrosh As Syaamil – Abdulllah Julghuum)

والصيغ التي وردت هي:

Shighat yang menggunakannya adalah :

Al Fi’lul Maadhi (Past Tense) sebanyak 2 kali. Misalnya

وَقَالَ مُوسَىٰ إِنِّي عُذْتُ بِرَبِّي وَرَبِّكُم مِّن كُلِّ مُتَكَبِّرٍ لَّا يُؤْمِنُ بِيَوْمِ الْحِسَابِ

Dan Musa berkata: “Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu dari setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada hari berhisab”. (Surah Al Ghaafir ayat 27)

Al Fi’lul Mudhari (Present and Future Tense) sebanyak 9 kali. Misalnya :

 قَالَ أَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ

Musa menjawab: “Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil”. (Surah Al Baqarah ayat 67)

Fi’lul Amri (Perintah/Permintaan) sebanyak 4 kali. Misalnya :

وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۚ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah kepada Allah (Surah Al A’raaf ayat 200)

Mashdar Mimi sebanyak 2 kali. Misalnya :

قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ ۖ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ ۖ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ

Yusuf berkata: “Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik”. Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. (Surah Yuusuf ayat 23)

Penggunaan Al Isti’aadzah di dalam Al Quran adalah dengan makna Lughawi. Yakni : Meminta perlindungan kepada pihak lain dan bergantung padanya (Kitab Al Mufrodaat – Ar Raghib Al Ashfahaaniy)

Lafazh-Lafazh yang Berkaitan

الدعاء:

Ad Du’aa

الدعاء لغة:

مأخوذ من مادة (د ع و) التي تدل في الأصل على إمالة الشيء إليك بصوت وكلام يكون منك، ومن هذا الأصل: الدعاء في معنى الرغبة إلى الله عز وجل ، وهو واحد الأدعية، والفعل من ذلك: دعا يدعو، والمصدر: الدعاء والدعوى

Ad Du’aa secara Lughah :

Diambil dari bentu د ع و yang menunjukkan asalnya kepada makna menyondongkan sesuatu kepadamu dengan suara atau perkataanmu.  Dari bentuk asal tersebut makna Ad Du’aa bermakna berharap/mendamba kepada Allah Azza wa Jalla. Dia adalah salah satu bentuk Al Ad’iyah (Pengharapan/Doa). Bentuk Fi’il darinya adalah : Da’aa – Yad’uu. Mashdarnya adalah Ad Du’aa wa Ad Da’waa (Kitab Maqayisul Lughah)

الدعاء اصطلاحًا:

هو سؤال العبد ربَه حاجتَه.

Ad Du’aa secara Ishthilah

Permintaan hamba terkait kebutuhan dirnya kepada Rabb-Nya

الصلة بين الاستعاذة والدعاء:

بالتأمل نجد أن الدعاء أعم من الاستعاذة، فهو لجلب الخير أو دفع الشر، والاستعاذة دعاء لدفع الشر.

Hubungan antara Al Isti’aadzah dengan Ad Du’aa

Dari penggunaannya kita mendapati bahwa Ad Du’aa lebih umum daripada Al Isti’aadzah, yakni untuk meminta kebaikan atau menghindari keburukan. Sementara Al Isti’aadzah adalah doa agar terhindar dari keburukan

Bersambung in sya Allah

المفردات

إِمالة: (اسم)

  • إِمالة : مصدر أَمالَ

 ( فعل ): حَنَى

cant
– to lean or make something lean
– make skew
– slope; diverge from a line
– have or take a slope
– outstretch, outspread
– cant ; slope ; skew ;
– bend ; curve or cause to bend .
– tilt ; lean ; slant or make sloping .

 ( اسم ):

affection ; aim ; ambition ; appetency ; appetite ; aspiration ; bent ; craving ; craving after ; design ; desire ; desiring ; disposition ; drift ; end ; goal ; hankering ; hope ; hunger ; inclination ; intent(ion) ; interest ; leaning ; liking ; longing ; object(ive) ; predilection ; preference ; propensity ; purpose ; taste ; tendency ; trend ; turn ; volition ; wanting ; will ; wish ; wishing ; yearning



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.