Fathul Qarib Al Mujib : Muqaddimah Matn Abi Syuja (2)



binary comment

Fathul Qarib Al Mujib : Muqaddimah Matn Abi Syuja (2)

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

w

وصلى الله على سيدنا محمد النبي وآله الطاهرين وصحابته أجمعين


(وصلَّى الله) وسلَّم 

Wa shallaLalhu : Semoga Allah Ta’ala memberikan sholawat dan salam

(على سيدنا محمد النبي) هو – بالهمز وتركه: إنسان أوحي إليه بشرع يعمل به وإن لم يُؤمَر بتبليغه؛  فإن أُمر بتبليغه فنبيٌّ ورسول أيضا. والمعنى ينشئ الصلاة والسلام عليه.

‘Ala Sayiddina Muhammadin Nabiyyi : Kepada junjungan kita, Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa salam. Lafazh An Nabi dengan Hamzah maupun tanpa Hamzah bermkana : Al Insan (Manusia) 3 yang diberikan wahyu kepadanya berupa syariat untuk diamalkan dan tidak diperintah untuk menyampaikannya. Sementara jika diperintahkan untuk menyampaikan maka disebut sebagai Nabi juga sebagai Rasul. Maknanya adalah semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Beliau.

 ومحمَّدٌ عَلَم منقول من اسم مفعول المضعف العين، والنبيُّ بدل منه أو عطف بيان عليه.

Lafazh “Muhammad” adalah ‘alam manquul (nama yang dipindahkan) 4 dari isim maf’ul yang mudho’af ‘ain-nya. Sedangkan lafazh Nabiy merupakan badal darinya atau athaf bayan atasnya.

(و) على (آله الطاهرين) هم كما قال الشافعي: أقاربه المؤمنون من بني هاشم وبني المطلب. وقيل – واختاره النووي: أنهم كل مسلم.

Dan atas keluarganya yang suci, mereka sebagaimana perkataan Imam Asy Syaafi’i : adalah para kerabat mu’min Nabi dari Bani Haasyim dan Bani Muthalib. Sementara Imam Nawawi berpendapat : bahwa mereka adalah seluruh muslim

ولعل قوله: «الطاهرين» منتزع من قوله تعالى: {وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا} [الأحزاب:٣٣]،

Kemungkinan ungkapan “Ath Thaahiriin” diambil oleh penulis dari Firman Allah Ta’ala Surah Al Ahzaab ayat 33

(و) على (صحابته)، جمع صاحب النبي. وقوله (أجمعين) تأكيد لصحابته.

Dan atas shahaabatihi : yakni seluruh shahabat Nabi, dan perkataan Ajma’iin adalah penguat bagi para shahabat beliau

Catatan Kaki

  1. Disebutkan di dalam Hasyiah Al Bajuri, jika menggunakan Hamzah menjadi النبأ (An Naba-a) yang bermakna Khabar (Berita), karena Nabi adalah pemberi kabar berita. Jika tanpa hamzah karena berasal dari النبوة (An Nabwah) yang berarti Mulia/Tinggi, karena beliau diangkat kedudukannya, atau kedudukannya lebih tinggi daripada pengikutnya
  2. Lihat Hasyiah Al Bajuri
  3. Disebutkan di dalam Hasyiah Al Bajuri, jika menggunakan Hamzah menjadi النبأ (An Naba-a) yang bermakna Khabar (Berita), karena Nabi adalah pemberi kabar berita. Jika tanpa hamzah karena berasal dari النبوة (An Nabwah) yang berarti Mulia/Tinggi, karena beliau diangkat kedudukannya, atau kedudukannya lebih tinggi daripada pengikutnya
  4. Lihat Hasyiah Al Bajuri


Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.