[CATATAN BELAJAR] Kalimat wa bi-isnadihi dalam Shahih Bukhari



[CATATAN BELAJAR] Kalimat wa bi-isnadihi dalam Shahih Bukhari

Oleh : Reza Ervani bin Asmanu

بسم الله الرحمن الرحيم

Diantara banyak hal menarik yang saya temukan dalam proses pemeriksaan rantai sanad Shahih Bukhari adalah pada Hadits Nomor 239 :

https://rezaervani.com/maktabah/tampilkansanadhadits.php?kitab=1&nomor=239

Program komputer mendeteksi data kosong pada database sanad, sehingga harus saya cek sanad hadits ini secara manual. Pemeriksaan ini kemudian membawa saya ke pembahasan cukup panjang di Kitab Fathul Baari tentang kalimat “wa bi-isnadihi” dalam hadits tersebut, yang secara umum melahirkan perbedaan pendapat apakah maksud Imam Bukhari memisahkan kedua hadits tersebut menunjukkan bahwa Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu mendengar hadits ini dalam satu sabda dengan hadits sebelumnya, ataukah dilakukan oleh seorang perawi bernama Hammam ?

Ibnu Hajar dan Ibnu at Tiin mendukung kemungkinan pendapat yang pertama, meski beliau mengatakan juga harus ditinjau ulang, karena jika demikian tentu Imam al Bukhari tidak memisahkan kedua hadits tersebut.

Yang menarik, hadits sebelumnya (No. 238) juga merupakan potongan dari hadits lain di Shahih Bukhari tentang Hari Jum’at

https://rezaervani.com/maktabah/tampilkansanadhadits.php?kitab=1&nomor=876

Kita bisa lihat pada program Maktabah Reza Ervani, bahwa sanad hadits nomor 876 ini hampir sama dengan sanad hadits 238, hanya saja tidak ada nama  Abu Dawud Abdurrahman bin Hurmuz al Madaniy al A’raj disana, melainkan langsung ke  Abu az Zinad 

Di Fathul Baari sendiri, Imam Ibnu Hajar menyebutkan bahwa hadits dengan redaksi serupa (Nomor 239) banyak diriwayatkan dalam kitab-kitab Sunnah, hanya tidak mencantumkan kalimat yang ada pada hadits nomor 238 yakni :

نَحْنُ الآخِرُونَ السَّابِقُونَ

Sedangkan pendapat yang kedua menjadi tidak beralasan, karena nama Hammam sendiri tidak tercantum di sanad hadits tersebut, sehingga menurut Imam Ibnu Hajar terkesan dipaksakan. Pembahasan beliau tentang ini kemudian cukup panjang yang bisa dibaca di Kitab Fathul Baari Syarh Shahih Bukhari.

Nama Hammam sendiri dalam data di Maktabah Reza Ervani kemungkinan yang dimaksud adalah Hammam bin Munabih bin Kamil yang dapat anda lihat disini :

https://rezaervani.com/maktabah/namarawi.php?koderawi=11447

Yang dapat kita lihat juga meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dalam beberapa hadits di Shahih Bukhari, diantaranya hadits nomor 42 :

https://rezaervani.com/maktabah/tampilkansanadhadits.php?kitab=1&nomor=42

dan hadits nomor 113 :

https://rezaervani.com/maktabah/tampilkansanadhadits.php?kitab=1&nomor=113

Pendapat Pribadi Penulis

Ada satu hal yang menarik juga dari pemeriksaan saya terhadap hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Abu Az Zinad pada Shahih Bukhari yang terdata di :

https://rezaervani.com/maktabah/namarawi.php?koderawi=11061

Yakni seluruhnya melewati  Abu Dawud Abdurrahman bin Hurmuz al Madaniy al A’raj

Dicantumkannya hadits Nomor 238 yang tidak ada hubungannya dengan Bab Al Baul fii al Maa-i ad Daa-im oleh Imam al Bukhari, seakan-akan beliau hendak mengatakan bahwa sepertinya sanad hadits nomor 876 (tentang Hari Jumat) itu diterima oleh Abu Az Zinad bukan langsung dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, melainkan melewati Abu Dawud al A’raj atau juga melewati Abu Dawud al A’raj

(Tetapi saat tulisan ini diturunkan pertama kali, pemuatan sanad Shahih Bukhari di Maktabah Reza Ervani belum selesai, sehingga kesimpulan saya ini masih prematur. Akan saya update kembali saat seluruh sanad dimuat, dengan mencantumkan diagram seluruh jalur sanad Abu Az Zinad di Shahih Bukhari dengan bantuan program komputer)

Semakin terkagum saya dengan hebatnya para ulama terdahulu dalam meneliti rantai sanad suatu hadits. Semoga Allah Ta’ala merahmati mereka semua. Aamiin.



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.