[Ensiklopedi Al Quran] Al Baqarah ayat 11 (1) : wa idza qiila lahum laa tufsidu fi al ardh



البقرة  ١١

[Ensiklopedi Al Quran] Al Baqarah ayat 11 (1) : wa idza qiila lahum laa tufsidu fi al ardh

Alih Bahasa dan Kompilasi : Reza Ervani bin Asmanu

بسم الله الرحمن الرحيم

Al Baqarah ayat 11 adalah lanjutan serial Ensiklopedi Al Quran

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ

وَإِذَا : ظرفية زمانية؛ للمستقبل. وتتضمن معنى الشرط.

wa idza (dan jika). Idza adalah Zharfiyah Zamaniyah (Kata keterangan waktu) untuk al mustaqbal (masa mendatang). Terkumpul padanya makna syarat

قِيلَ لَهُمْ : للمنافقين؛

Qiila lahum (dikatakan kepada mereka). Yakni kepada orang-orang munafiq

قِيلَ لَهُمْ : مبني للمجهول؛ لأنّ القائل هناء لا يهم, وإنما المقولة هي المهم.

Qiila lahum. ini adalah bentuk Mabni lil Majhul. (Bentuk pasif), karena siapa yang menyampaikan perkataan tersebut tidaklah penting, akan tetapi perkataan yang disampaikan yang lebih penting

لَا: الناهية.

Laa. Adalah an Nihayah (Larangan)

تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ : الفساد ضد الإصلاح؛ وهو الخروج عن حد الاعتدال والاستقامة, وأفسد الشيء غيره إلى أسوأ.

Tufsidu fil ardh (berbuat fasad/kerusakan di bumi). Al Fasad (kerusakan) adalah lawan dari al Ishlah (perbaikan). Yakni keluar dari batas keseimbangan dan integritas. Merusak sesuatu berarti menjadikan sesuatu menjadi lebih buruk dari sebelumnya.

أيهم القائل هنا وفي قوله: وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمنوا ليعم أي قائل كان, أي: وإذا قيل لهؤلاء المنافقين: لا تفسدوا في الأرض.

Siapapun yang mengatakan perkataan dalam ayat ini dan ayat berikutnya : wa idza qiila lahum aaminu, menunjukkan keumuman – yang mengatakannya bisa siapa saja, yakni jika dikatakan kepada mereka orang-orang munafik : laa tufsidu fil ardh

والإفساد في الأرض بالكفر والمعاصى, والذي يكون سببًا لهلاك الحرث والتسل, وكثرة المصائب والكوارث من الزلازل والأعاصيي والأوبئة والأمراض الفتاكة, والجدب والقحط, والحروب المدمرة,….

Kerusakan di bumi terjadi melalui kekufuran dan kemaksiatan, yang menjadi penyebab kehancuran pertanian dan peternakan, serta meningkatnya bencana dan malapetaka seperti gempa bumi, penyakit menular, wabah, penyakit mematikan, kekeringan, kelaparan, dan perang yang menghancurkan.

‏ وفقدان الأمن وغير ذلك, كما قال تعالى: 

Selain itu, juga terjadi kehilangan keamanan dan berbagai dampak lainnya.

Al Baqarah ayat 11 : Ayat-ayat Al Quran terkait Kerusakan di Bumi

Firman Allah Ta’ala terkait al Fasad fil Ardh (Kerusakan di Bumi) ini diantaranya :

وَمِنَ النَّاسِ مَن يُعْجِبُكَ قَوْلُهُ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيُشْهِدُ اللَّهَ عَلَىٰ مَا فِي قَلْبِهِ وَهُوَ أَلَدُّ الْخِصَامِ (٢٠٤) وَإِذَا تَوَلَّىٰ سَعَىٰ فِي الْأَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الْفَسَادَ (٢٠٥) وَإِذَا قِيلَ لَهُ اتَّقِ اللَّهَ أَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ بِالْإِثْمِ ۚ فَحَسْبُهُ جَهَنَّمُ ۚ وَلَبِئْسَ الْمِهَادُ (٢٠٦)

Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras. Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan. Dan apabila dikatakan kepadanya: “Bertakwalah kepada Allah”, bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya.  (Surah Al Baqarah 204 – 206)

Dan Firman Allah Ta’ala :

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Surah ar Ruum ayat 41)

Dan Firman Allah Ta’ala

وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (Surah asy Syuraa ayat 30)

Dan Firman Allah Ta’ala :

وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ آمِنَةً مُّطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّن كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ

Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. (Surah an Nahl ayat 112)

Dan Firman Allah Ta’ala :

وَلَقَدْ أَخَذْنَا آلَ فِرْعَوْنَ بِالسِّنِينَ وَنَقْصٍ مِّنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ

Dan sesungguhnya Kami telah menghukum (Fir’aun dan) kaumnya dengan (mendatangkan) musim kemarau yang panjang dan kekurangan buah-buahan, supaya mereka mengambil pelajaran. (Surah al A’raaf ayat 130)

Perbedaan Qiroat dalam Bagian Ini

Kata قيل :

  1. Huruf Qaaf Dibaca dengan murni kasrah dan Huruf ya dibaca sukun (Qiila). Ini adalah logat Quraisy. Dan inilah yang dipakai kebanyakan Quraa’
  2. Bacaan al Yaa Musyammah Shauta al Waawi (Huruf Yaa dibaca seakan-akan mengandung huruf wawu – terdengar seperti Quwila). Ini adalah logat suku Qais, ‘Aqil dan Bani Asad. Bacaan ini dipilih oleh Imam al Kisaa-i dan Imam Hisyam

Allahu Ta’ala ‘A’lam

Bersambung in sya Allah



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.