[Ensiklopedi Al Quran] Al Baqarah ayat 15 (3) : fii tughyaanihim ya’mahuun



البقرة  ١٥

[Ensiklopedi Al Quran] Al Baqarah ayat 15 (3) : fii tughyaanihim ya’mahuun

Alih Bahasa dan Kompilasi : Reza Ervani bin Asmanu

بسم الله الرحمن الرحيم

Al Baqarah ayat 15 adalah lanjutan serial Ensiklopedi Al Quran

اللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ

فِي طُغْيَانِهِمْ : الطغيان : مجاوزة الحد في ضلالهم, وكفرهم, وظلمهم, وفسادهم, وكبرهم, وعصيانهم, من طغا الماء, أي: ارتفع.

fii tughyanihim (dalam kedurhakaan mereka). at Tughyaan : melampaui batas dalam kesesatan, kekufuran, kezhaliman, kerusakan, kesombongan, dan penentangan mereka. Dari kata thaghal maa’ : Yakni (air) yang meninggi/meningkat

وَقَوْلُهُ في فرعون :

Allah Ta’ala berfirman terkait kondisi Fir’aun :

إِنَّهُ طَغى

Sesungguhnya dia telah melampaui batas (Surah Tha Haa ayat 24)

أَيْ أَسْرَفَ فِي الدَّعْوَى حَيْثُ قَالَ: أَنَا رَبُّكُمُ الْأَعْلى

Yakni bahwa Fir’aun telah berlebihan dalam klaim tentang dirinya, sehingga mengatakan : Aku adalah Tuhan yang Maha Tinggi.

فهو لا يكتفي بكفره, بل يتجاوز الحدء ويطلب ممن آمن أن يرتد عن إيمانه, أو يمنع غيره, من الدخول ,في الإسلام, أو يحاربون الدِين.

Maka dia – orang munafik – tidak hanya puas dengan kekufurannya, tetapi melampaui batas dengan mencoba menggoyahkan orang yang beriman agar meninggalkan keimanannya, atau mencegah orang lain untuk masuk ke dalam agama Islam, mencegah untuk menjalankan Islam, atau bahkan mereka memerangi agama Islam.

واستعمال (في) الظرفية؛ تدل على كونهم منغمسين, في ضلالهم, وكفرهم, من قبل, ومع ذلك؛ يزداد الانغماس.

Penggunaan fii zharfiyah (keterangan tempat) menunjukkan keadaan mereka yang tenggelam dalam kesesatan mereka, kekufuran mereka. Kesesatan dan kekafiran mereka adalah sebagaimana kondisi mereka sebelumnya, hanya saja mereka semakin tenggelam ke dalamnya.

يَعْمَهُونَ : يتحيرون, ويترددون, يعمون عن الرُّشد أو الحق, مما يؤدي بهم, إلى الخطأ في الرأي يتحيرون, ويترددون, بين إظهار الكفره وإخفاء الكفرى أو بين ترك الكفر, أو البقاء عليه

ya’mahuun (terombang-ambing). Mereka bimbang, ragu-ragu, dan buta terhadap kebenaran atau petunjuk yang dapat mengarahkan mereka, kepada kesalahan dalam pemikiran mereka. Mereka terombang-ambing antara menampakkan kekufuran mereka atau menyembunyikan kekufuran mereka, antara meninggalkan kekufuran atau tetap bertahan di dalamnya.

يَعْمَهُونَ: : من عَمة: إذا تردّد, وتحير, والعمه. يكون في البصيرة. والعمنى يكون في البصره أو العين, فهم الذين, اختاروا العمه, عمى البصيرة, والحيرة, والتردّد.

ya’mahuun dari kata ‘amah (buta) yang berarti keraguan, kebimbangan, dan kebutaan. Hal ini terjadi dalam pemahaman. Adapun maknanya dapat mencakup mata hati (bashirah) maupun penglihatan fisik (mata). Mereka adalah orang-orang yang memilih kebutaan, kebutaan mata hati (bashirah), bingung, ragu dan bimbang.

قَالَ فِي الْكَشَّافِ: الْعَمَهُ مِثْلُ الْعَمَى. إِلَّا أَنَّ الْعَمَى فِي الْبَصَرِ وَالرَّأْيِ، وَالْعَمَهُ فِي الرَّأْيِ خَاصَّةً.

Dikatakan dalam al Kasyaf : al ‘Amah seperti al ‘Amaa, kecuali al ‘Amaa adalah kebutaan mata hati dan pikiran, sementara al ‘Amah adalah kebutaan dalam pikiran saja.

Allahu Ta’ala ‘A’lam



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.