من حسن العشرة أن يقبل الزوج اعتذار زوجته إذا أخطأت
Suami Menerima Permintaan Maaf Istri Jika Berbuat Salah : Termasuk Akhlak yang Baik
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel tentang Suami Menerima Permintaan Maaf Istri ini masuk dalam Kategori Tanya Jawab
السؤال
Pertanyaan:
أنا متزوجة وحدث بيني وبين زوجي خلاف نتيجة سوء فهم مني، ولكنه يظن أني متعمدة واعتذرت له ووضحت له أني لم أكن أفهم مقصده، ولكنه لم يقبل حتى أنه يرفض المجيء إلى البيت ويقيم في بيت آخر، ذهبت له فلم أجده وأتصل به بالهاتف فلا يزيده إلا نفوراً، فهل أنا ملعونة أو علي ذنب أفتوني بسرعة؟ الله يجزيكم الجنة.
Saya seorang istri. Telah terjadi perselisihan antara saya dan suami karena kesalahpahaman dari pihak saya. Namun suami mengira saya sengaja melakukannya. Saya telah meminta maaf kepadanya dan menjelaskan bahwa saya tidak memahami maksudnya, tapi dia tidak mau menerima permintaan maaf saya. Bahkan ia menolak pulang ke rumah dan tinggal di tempat lain. Saya sudah mendatanginya tapi tidak menemukannya. Saya juga sudah mencoba menelepon, tapi justru membuatnya semakin menjauh. Apakah saya terlaknat atau berdosa? Tolong beri fatwa secepatnya. Semoga Allah membalas kalian dengan surga.
الإجابــة
Jawaban:
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه، أما بعد:
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabat beliau, amma ba’du:
فما يفعله الزوج ينافي قول الله تعالى :
Apa yang dilakukan oleh suami bertentangan dengan Firman Allah Ta’ala :
وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ فَإِن كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا {النساء:١٩}،
“Dan bergaullah dengan mereka (para istri) secara baik. Jika kamu tidak menyukai mereka, boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (Surah an-Nisa: 19).
ويخالف قول النبي صلى الله عليه وسلم:
Itu juga bertentangan dengan sabda Nabi ﷺ :
ولا يحل لمسلم أن يهجر أخاه فوق ثلاث. رواه البخاري ومسلم عن أنس بن مالك.
“Tidak halal bagi seorang Muslim menghajar saudaranya lebih dari tiga hari.” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim, dari Anas bin Malik)
وإذا كان هذا حقاً لأي مسلم، فالزوجة من باب أولى، فإن النبي صلى الله عليه وسلم يقول:
Jika hal ini berlaku untuk sesama Muslim secara umum, maka istri tentu lebih utama lagi untuk diperlakukan dengan baik. Nabi ﷺ bersabda :
خيركم خيركم لأهله، وأنا خيركم لأهلي. رواه الترمذي وغيره عن عائشة رضي الله عنها.
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” (Hadits Riwayat at-Tirmidzi dan lainnya dari Aisyah radhiyallahu ‘anha)
فعلى المسلم أن يقبل العذر ممن أخطأ في حقه، ونذكر هذا الزوج الممتنع من قبول العذر بقول النبي صلى الله عليه وسلم:
Seorang Muslim semestinya menerima permintaan maaf dari orang yang telah berbuat salah kepadanya. Kami mengingatkan suami yang enggan menerima permintaan maaf dengan sabda Nabi ﷺ :
من اعتذر إليه أخوه بمعذرة فلم يقبلها كان عليه من الخطيئة مثل صاحب مكس.
“Barang siapa yang saudaranya meminta maaf kepadanya dengan suatu alasan, lalu ia tidak menerima, maka ia berdosa seperti pemungut pajak yang zalim.”
قال الإمام المنذري في الترغيب والترهيب: رواه أبو داود في المراسيل وابن ماجه بإسنادين جيدين إلا أنه قال كان عليه مثل خطيئة صاحب مكس. وقال البوصيري: رجال إسناده ثقات إلا أنه مرسل.
Imam al-Mundziri dalam at-Targhib wa at-Tarhib mengatakan: Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam al-Mursal dan oleh Ibnu Majah dengan dua sanad yang baik, hanya saja disebutkan: “…maka baginya dosa seperti dosa pemungut pajak.” Al-Bushiri mengatakan: Para perawi sanadnya terpercaya, namun hadits ini mursal.
وإذا صدقت أختي السائلة في توبتك، وبذلت جهدك في طلب رضا زوجك ولم يسامح فلا إثم عليك بل الإثم عليه.
Jika engkau, wahai penanya, benar dalam tobatmu, dan telah berusaha keras untuk mendapatkan keridhaan suamimu namun ia tidak mau memaafkan, maka tidak ada dosa bagimu, bahkan dosa itu berada di pihak suami.
والله أعلم.
Wallahu A’lam
Sumber: IslamWeb
Leave a Reply