[Majmu Fatawa Ibnu Taimiyah] : Risalah Tadmuriyah (3)



CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), quality = 90

[Majmu Fatawa Ibnu Taimiyah] : Risalah Tadmuriyah (3)

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

w

 وَإِذَا كَانَ كَذَلِكَ: فَلَا بُدَّ لِلْعَبْدِ أَنْ يُثْبِتَ لِلَّهِ مَا يَجِبُ إثْبَاتُهُ لَهُ مِنْ صِفَاتِ الْكَمَالِ, وَيَنْفِي عَنْهُ مَا يَجِبُ نَفْيُهُ عَنْهُ مِمَّا يُضَادُّ هَذِهِ الْحَالَ,

Dan jika demikian adanya, maka seorang hamba mestilah meng-itsbat bagi Allah apa-apa yang wajib di-itsbat-kan padaNya, yakni shifat-shifat kesempurnaan dan mesti pula bagi hamba me-nafi’-kan apa-apa yang wajib di-nafi-kan dari Allah Ta’ala shifat-shifat yang merupakan lawan dari sifat kesempurnaan.

وَلَا بُدَّ لَهُ فِي أَحْكَامِهِ مِنْ أَنْ يُثْبِتَ خَلْقَهُ وَأَمْرَهُ فَيُؤْمِنَ بِخَلْقِهِ الْمُتَضَمِّنِ كَمَالَ قُدْرَتِهِ وَعُمُومَ مَشِيئَتِهِ. وَيُثْبِتَ أَمْرَهُ الْمُتَضَمِّنَ بَيَانَ مَا يُحِبُّهُ وَيَرْضَاهُ: مِنْ الْقَوْلِ وَالْعَمَلِ . وَيُؤْمِنَ بِشَرْعِهِ وَقَدَرِهِ إيمَانًا خَالِيًا مِنْ الزَّلَلِ

Dan mestilah dalam hal hukum-hukumNya, hamba meng-itsbat-kan adanya penciptaanNya dan perintahNya, serta beriman pada adanya penciptaan Allah, yang didalamnya terkumpul kesempurnaan kekuasaanNya, keumuman KehendakNya. Serta dalam perintahNya terkumpul penjelasan tentang apa-apa yang Allah Ta’ala cintai dan Allah Ta’ala ridhoi. dalam hal perkataan dan perbuatan. Pula hendaknya hamba beriman pada syariatNya dan KetentuanNya dengan iman yang terbebas dari guncangan.

وَهَذَا يَتَضَمَّنُ (التَّوْحِيدَ فِي عِبَادَتِهِ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ: وَهُوَ التَّوْحِيدُ فِي الْقَصْدِ وَالْإِرَادَةِ وَالْعَمَلِ.

Inilah cakupan Tauhid dalam MengibadahiNya semata, tanpa mensekutukanNya, yakni Tauhid dalam hal Tujuan, Kehendak dan Perbuatan

وَالْأَوَّلُ يَتَضَمَّنُ (التَّوْحِيدَ فِي الْعِلْمِ وَالْقَوْلِ كَمَا دَلَّ عَلَى ذَلِكَ سُورَةُ {قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ} وَدَلَّ عَلَى الْآخَرِ سُورَةُ: {قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ} وَهُمَا سُورَتَا الْإِخْلَاصِ وَبِهِمَا كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ بَعْدَ الْفَاتِحَةِ فِي رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ وَرَكْعَتَيْ الطَّوَافِ وَغَيْرِ ذَلِكَ.
Yang pertama cakupan Tauhid dalam hal Ilmu dan Perkataan, sebagaimana dalil atas hal tersebut adalah Firman Allah Ta’ala :
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
Katakanlah: “Dialah Allah, Yang Maha Esa. (Surah Al Ikhlas ayat 1)
Dalam dalil lainnya :
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ
Katakanlah: “Hai orang-orang kafir, (Surah Al Kaafirun ayat 1)
Keduanya adalah surah terkait Al Ikhlash (pemurnian) yang dibaca oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasalam setelah Surah Al Fatihah pada dua rakaat Fajr, dua rakaat Sholat Thawaf dan selainnya.
Bersambung in sya Allah


Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.