Bolehkah Berkata : “Saya Insya Allah seorang Mu’min” ?



حكم قول أنا مؤمن إن شاء الله

Bolehkah Berkata : “Saya Insya Allah seorang Mu’min” ?

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

بسم الله الرحمن الرحيم

Saya Insya Allah seorang Mu’min – kita sering mendengar seseorang mengatakan hal ini, bolehkah sebenarnya mengatakan In sya Allah dalam pengakuan sebagai seorang Mu’min ? ٍSilahkan simak pembahasan detailnya dalam artikel Tanya Jawab berikut ini

مسألة الاستثناء في الإيمان من المسائل التي وقع فيها لأهل العلم مناقشات مطولة ومستفيضة

Masalah pengucapan in sya Allah terkait Iman, adalah salah satu masalah yang menjadi pembahasan panjang lebar oleh para ahlul ilmu (ulama)

والموقف الصحيح حيال هذه العبارة أن يُستفصل عن معنى قوله : ( مؤمن )

Sikap yang benar terkait perkara ini adalah memberikan rincian terhadap makna perkataan : Mu’min

فإن أراد أصل الإيمان الذي هو بمعنى الإسلام والذي يكون بدونه كافرا فلا يصح الاستثناء

Jika yang dimaksud adalah ushul Iman yang bermakna Islam, yang tanpanya (jika dia bukan Islam) berarti dia adalah seorang Kaafir, maka tidak boleh mengucapkan In sya Allah disini

والحالة هذه لأنه يكون حينئذ متضمنا لمعنى الشك في أصل الدين وهو محرم بل يجب على المسلم أن يجزم بإيمانه بهذا الاعتبار ويقول : أنا مؤمن دون استثناء ،

Karena hal tersebut menyiratkan makna keraguan tentang Ushuluddin, keraguan tentang Islam, yang merupakan hal yang diharamkan. Maka mestilah seorang muslim menetapkan keimanannya dan mengatakan : “Saya seorang Mu’min” – tanpa menambahkan kata “in sya Allah”

وأما إن أراد كمال الإيمان والمرتبة العالية التي هي فوق مرتبة الإسلام فعليه أن يستثني ويقول إن شاء الله لأن في عدم الإستثناء تزكية منعت الشريعة منها كما في قوله تعالى 

Adapun jika yang dimaksud adalah kesempurnaan Iman dan tingkatan yang tinggi. Tingkatan yang lebih tinggi daripada sekedar tingkatan Islam saja, maka hendaklah dia mengucapkan Insya Allah. Karena jika tanpa ucapan “In sya Allah” dapat jatuh kepada “menganggap diri suci”  yang dilarang oleh Syariah, sebagaimana Firman Allah Ta’ala

: (  فَلَا تُزَكُّوا أَنفُسَكُمْ ۖ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَىٰ ) .

 maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa. (Al Quran Surah An Najm ayat 32)

وإذا أراد الإنسان لفظة لا إشكال فيه ليعبّر بها عن دينه الذي يعتقده فليقل : أنا مسلم ولا يحتاج إلى استثناء في هذه الحالة.  والله أعلم .

Jika seseorang ingin mengucapkan lafazh yang didalamnya tidak ada kesamaran tentang agama yang menjadi aqidahnya, maka katakanlah : “Saya Muslim” – tanpa perlu menambahkan in sya Allah  dalam hal ini.

Allahu ‘A’lam 1

Catatan Kaki

  1. Sumber Bahasa Arab


Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.