[Ensiklopedi Al Quran] Al Baqarah ayat 5 (2) : wa ulaa-ika hum al muflihuun



xr:d:DAFh9Y2dcCs:4,j:46451701926,t:23050413

البقرة ٥

[Ensiklopedi Al Quran] Al Baqarah ayat 5 (2) : wa ulaa-ika hum al muflihuun

Alih Bahasa dan Kompilasi : Reza Ervani bin Asmanu

بسم الله الرحمن الرحيم

Al Baqarah ayat 5 adalah lanjutan serial Ensiklopedi Al Quran

أُولَٰئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

وَأُولَٰئِكَ : تكرار اسم الإشارة أُولَٰئِكَ يفيد التعظيم؛ ويشير إلى علو منزلتهم, والتوكيد.

wa Ulaa-ika (Dan Mereka) : Pengulangan Ism Isyarah Ulaa-ika memberikan faidah Ta’zhim (Pengagungan), merujuk kepada ketinggian martabat mereka dan penegasan

Al Baqarah ayat 5  : Perbedaan Pendapat Terkait Pengulangan Ism Isyarah Ulaa-ika

الإتيان بحَرْف العطف (الواو) في المبتدأ الثاني؛ لاختّلاف الخبرين وجودًا ومقصودًاء واستقلالٍ كل من الهدى والفلاح بتميرهم به عن غيرهم. ولو كان الخبر الثاني في معنى الأول لم يدخل العاطف؛ لأنَّ الشيء لا يُعطف على نفسه, كما في قوله تعال :

Adanya huruf athaf wawu pada mubtada (permulaan kalimat) yang kedua, karena adanya perbedaan antara kedua khabar, baik secara keberadaan maupun maksud. Pemisahan kata “Al Huda” dan “Al Falaah” karena keduanya memiliki independensi makna satu sama lain. Jikalau khabar yang kedua masih memiliki maksud yang sama dengan khabar yang pertama, maka tidak dipisah oleh huruf athaf, sebab sesuatu (yang memiliki makna yang sama) tidak perlu di-athaf-kan (dihubungkan) dengan dirinya sendiri, 1 contohnya Firman Allah Ta’ala :

أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ

Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Surah Al A’raaf ayat 179) 

— Selesai Kutipan Tafsir Al Muharrar —

Imam ath Thabari dalam Tafsirnya menuliskan :

اخْتَلَفَ أَهْلُ التَّأْوِيلِ فِيمَنْ عَنَى اللَّهُ جَلَّ ثَنَاؤُهُ بِقَوْلِهِ: {أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ} البقرة: ٥ فَقَالَ بَعْضُهُمْ: عَنَى بِذَلِكَ أَهْلَ الصِّفَتَيْنِ الْمُتَقَدِّمَتَيْنِ، أَعْنِي الْمُؤْمِنِينَ بِالْغَيْبِ مِنَ الْعَرَبِ وَالْمُؤْمِنِينَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِلَى مَنْ قَبْلَهُ مِنَ الرُّسُلِ، وَإِيَّاهُمْ جَمِيعًا وَصَفَ بِأَنَّهُمْ عَلَى هُدًى مِنْهُمْ وَأَنَّهُمْ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Para ahli tafsir berbeda pendapat tentang Firman Allah :

أُولَٰئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Sebagian mengatakan bahwa yang dimaksud adalah dua kelompok terpisah :

  1. Ayat yang menyebutkan “mereka beriman kepada yang ghaib” merujuk kepada kalangan Arab (dimana Rasulullah diutus)
  2. Ayat yang menyebutkan “beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam dan apa yang diturunkan kepada Rasul-rasul sebelumnya” merujuk kepada kalangan Ahlul Kitab

Keduanya kemudian disatukan dalam ayat yang mensifati mereka sebagai “mereka berada diatas petunjuk” dan “mereka adalah orang-orang yang mendapatkan kemenangan” 2

Inilah pendapat yang dipilih oleh Imam at Thabari yang juga dituliskan oleh Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir al Quran al ‘Azhim. (Implikasi Nahwu yang timbul dari tafsiran ini in sya Allah akan saya (penerjemah, Reza Ervani) bahas dalam artikel terpisah)

— Selesai Kutipan Tafsir Ath Thabari —

هُمُ : ضمير منفصل. يفيد التوكيد. أي: هم في أوائل المفلحين أو كأنهم

Hum (Mereka) : Dhomir Munfashil (Kata Ganti yang ditulis terpisah). Memberikan faedah at Taukid (penegasan). Yakni merekalah atau orang-orang seperti merekalah yang pertama-tama menjadi pemenang

الْمُفْلِحُونَ : جمع مفلح. ومفلح اسم فاعل من الفعل (أفلح).

Al Muflihuun (Para Pemenang) : Jamak dari Muflih(un). Muflih adalah bentuk ism faa’il (subjek) dari fi’il (verb) Aflaha.

والفلاح : هو نيل الخير, والنفع الباقي أثره, وأصل الفلاح البقاء, والفوز, والظفر, وإدراك ما يتمناه العبد, وهو الفوز بالجنة, والنجاة من النار. 

Al Falah : yakni pencapaian kebaikan, manfaat yang berkelanjutan. Kemenangan hakiki adalah kekekalan (di surga), kemenangan, keberhasilan, dan pencapaian apa yang dikehendaki seorang hamba, yakni keberhasilan mencapai surga dan keselamatan dari neraka.

ومشتقة من الفلح؛ بسكون اللام, وهو الشق والقطع, ومنها: فلاحة الأرض؛ أي: حرثها, وبذرها, كي تأتي بالخير الوافر.

Bentuk asal Al Falah adalah Al Falh, dengan mensukunkan huruf lam, yang bermakna membelah atau memotong. Contoh kalimatnya : Falaahatul Ardh (Mengolah/Membajak Tanah) yakni membajaknya dan menaburkan benih padanya untuk mendapatkan hasil yang baik.

وقيل: الفلاح هو السلامة من المرهوب والظفر بالمرغوب فالمفلحون؛ هم: الفائزون بالجنة, والناجون من النار.

Dikatakan bahwa Al Falah adalah selamat dari apa yang ditakutkan dan mencapai apa yang diharapkan, maka yang dimaksud dengan Al Muflihun adalah mereka yang berhasil mencapai surga dan terhindar dari neraka.

والمفلحون: جملة اسمية تفيد الثبوت أي: صفة الفلاح أصبحت صفة

Al Muflihun adalah Jumlah Ismiyah (Frase Nominal) yang memberikan faidah ketetapan, yakni Sifat Al Falah adalah sifat yang melekat pada mereka yang memilikinya.

Alhamdulillah selesai pembahasan ayat ke-5 Surah Al Baqarah

Allahu Ta’ala ‘A’lam

Catatan Kaki

  1. Lihat Tafsir Al Muharrar
  2. Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Abi Hatim dalam Tafsir Beliau dengan 3 riwayat yang terpisah dalam satu sanad


Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.