[Ensiklopedi Al Quran] Al Baqarah ayat 10 (1) : fii qulubihim maradhun



البقرة  ١٠

[Ensiklopedi Al Quran] Al Baqarah ayat 10 (1) : fii qulubihim maradhun

Alih Bahasa dan Kompilasi : Reza Ervani bin Asmanu

بسم الله الرحمن الرحيم

Al Baqarah ayat 10 adalah lanjutan serial Ensiklopedi Al Quran

فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ

فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ : مرضٌ نكرة؛ والمرض عام قد يصيب البدن, أو يصيب النفس, وفى هذه الآية قيل: هو مرض الشك. والنفاق, والتكذيب, والجحود؛ والريبة, وقيل: هو الحسد, والحقد؛ وغيره من الأمراض النفسية, وقد يكون كل ذلك.

Fii Qulubihim Maradhun (di hati mereka ada penyakit). Maradhun dalam bentuk nakirah (undefinite). Menunjukkan Penyakit yang umum, yang dapat menyerang badan, atau menyerang jiwa. Di ayat ini dikatakan bahwa penyakitnya adalah keraguan, kemunafikan, kedustaan dan kesombongan. Ada pula yang berpendapat penyakit yang dimaksud adalah hasad dan kebencian serta penyakit-penyakit jiwa yang lain, atau bahkan kesemuanya itu.

الْمَرَضُ : كُلُّ مَا يَخْرُجُ بِهِ الْإِنْسَانُ عَنْ حَدِّ الصِّحَّةِ من علة أو نفاق أَوْ تَقْصِيرٍ فِي أَمْرٍ، قَالَهُ ابْنُ فَارِسٍ.

Penyakit : Segala sesuatu yang membuat seseorang keluar dari batas kesehatan, baik itu berupa penyakit, kemunafikan, atau kekurangan dalam suatu hal, demikian definisinya menurut Ibnu Faris

وَقِيلَ: هُوَ الْأَلَمُ، فَيَكُونُ عَلَى هَذَا مُسْتَعَارًا لِلْفَسَادِ الَّذِي فِي عَقَائِدِهِمْ إِمَّا شَكًّا وَنِفَاقًا، أَوْ جَحْدًا وَتَكْذِيبًا. 

Ada pula yang berpendapat : Bahwa yang dimaksud adalah al Alam (rasa sakit). Disebut demikian sebagai musta’ar (perumpamaan) terhadap kerusakan yang ada dalam aqidah mereka, baik berupa keraguan maupun kemunafikan, atau kesombongan dan keangkuhan 1

Al Baqarah ayat 10 : I’rab

متعلقان بمحذوف خبر مقدم فِي قُلُوبِهِم
مبتدأ مؤخر
2
مَّرَضٌ

وَتَقْدِيمُ الْخَبَرِ لِلْإِشْعَارِ بِأَنَّ المرض مختص بها، مبالغة فِي تَعَلُّقِ هَذَا الدَّاءِ بِتِلْكَ الْقُلُوبِ لِمَا كَانُوا عَلَيْهِ مِنْ شِدَّةِ الْحَسَدِ وَفَرْطِ الْعَدَاوَةِ.

Dikedepankannya khabar untuk perumpamaan guna menunjukkan bahwa penyakit tersebut dikhususkan bagi mereka, sebagai bentuk mubalaghah yang menunjukkan keterikatan penyakit tersebut pada qalbu karena didalamnya ada hasad dan kebencian yang kuat.

وجاء في حاشية الجمل على الجلالين : هذه الجملة مقرّرة لما يفيده قوله: ‎‏ وَمَا هُم ِمُؤْمِنِينَ ‎ من استمرار عدم إيمانهم, أو تعليل له كأنه قيل: ما لهم لا يؤمنون ؟ فقيل : في قلوبهم مرض يمنعه

Disebutkan dalam Hasyiah al Jumal ‘ala Tafsir al Jalalayn : Jumlah (kalimat) ini adalah penguatan terhadap apa yang disampaikan Allah Ta’ala sebelumnya : wa maa hum bi mu’miniin (tidaklah mereka termasuk orang-orang yang beriman), menegaskan ketiadaan Iman pada diri mereka, Atau sebagai jawaban bagi mereka yang bertanya : Kenapa mereka tidak beriman ? Jawabnya : karena di hati mereka ada penyakit yang menghalanginya.

Allahu Ta’ala ‘A’lam

Bersambung In sya Allah

Catatan Kaki

  1. Lihat Tafsir Fathul Qadir dari Imam asy Syaukani
  2. Lihat Tafshil fii I’rab aayati at Tanzil


Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.