Kritik Riwayat Asbabun Nuzul (9)



نقد روايات النزول عند ابن عطية

Kritik terhadap Riwayat Asbabun Nuzul menurut Ibnu ‘Athiyyah (Bagian Kesembilan)

Oleh : Syaikh Muhammad Shalih Sulaiman

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Kritik Terhadap Riwayat Asbabun Nuzul ini masuk dalam Kategori Asbabun Nuzul

Artikel ini berasal dari kitab “ash-Shina‘ah an-Naqdiyyah fi Tafsir Ibni ‘Athiyyah”, terbitan Markaz Tafsir tahun 1437 H / 2016 M, hlm. 291 dan setelahnya

٩) الترجيح بين الروايات الواردة في النزول:

9) Menimbang Antara Riwayat-Riwayat yang Diriwayatkan tentang Sebab Turunnya Ayat:

يُعتبر الترجيح مِن أهمِّ الأمور التي يَسْتَلْمِحُها المتتبِّع لمنهج ابن عطية في نقد روايات النزول؛ فقد كان يُوازن بين الروايات، ويُرجِّح منها ما يتقوَّى لديه معتمدًا في ذلك على المرجِّحات التي تُعضِّد ترجيحه وتقوِّيه وتُبرِز علّته. وما مِن شكّ في أنّ الترجيح من أهم الإجراءات النقدية التي يعتمد عليها عمل الناقد؛ وذلك لكون الترجيح ما هو إلا عملية مقارنة وموازنة بين الأقوال، ينتقي الناقدُ من خلالها، ويختارُ ما قامت القرائن والدلائل على تقويته وتصحيحه، ذاكرًا لمسوِّغات ترجيحه وقرائن تصحيحه.

Menimbang (antara berbagai riwayat) adalah salah satu aspek terpenting yang dapat ditangkap dari metode Ibnu ‘Athiyyah dalam mengkritisi riwayat-riwayat sebab turunnya ayat. Ia membandingkan antara riwayat-riwayat tersebut dan memilih yang lebih kuat menurutnya, dengan bersandar pada faktor-faktor penguat yang mendukung pilihannya dan menjelaskan alasannya. Tidak diragukan lagi bahwa penimbangan semacam ini adalah prosedur utama dalam kerja seorang pengkritik, karena hakikat menimbang adalah proses membandingkan dan menilai antara berbagai pendapat, dari situ seorang pengkritik memilih yang diperkuat oleh indikasi dan bukti, sambil menyebutkan alasan dan dasar penguat dari pilihannya tersebut.

وقد اعتمد ابن عطية في ترجيحه بين روايات النزول على عدّة مرجِّحات؛ كان من أهمها ما يأتي:

Ibnu ‘Athiyyah dalam menimbang antar riwayat-riwayat sebab turun ayat bersandar pada beberapa faktor penguat. Yang paling menonjol di antaranya adalah sebagai berikut:

أ- الترجيح بالأحاديث والآثار:

A. Penimbangan Berdasarkan Hadits dan Atsar:

ففي قوله تعالى:

Pada firman Allah:

﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَسْأَلُوا عَنْ أَشْيَاءَ إِنْ تُبْدَ لَكُمْ تَسُؤْكُمْ﴾ [سورة المائدة: ١٠١]

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menanyakan sesuatu yang jika dijelaskan kepada kalian akan menyusahkan kalian. (Surah al-Mā’idah ayat 101)

ذكر ابن عطية عدة روايات في سبب نزولها، ومنها رواية بنزول هذه الآية في السؤال عن وجوبِ الحج كلَّ عام، ثم قوَّى هذه الرواية بقوله: ويقوِّي هذا حديثُ سعد بن أبي وقاص أنّ النبي -صلى الله عليه وسلم- قال:

Ibnu ‘Athiyyah menyebutkan beberapa riwayat tentang sebab turunnya ayat ini, di antaranya adalah bahwa ayat ini turun karena pertanyaan tentang kewajiban haji setiap tahun. Lalu ia memperkuat riwayat ini dengan perkataannya: “Dan yang menguatkannya adalah hadits Sa‘d bin Abi Waqqash bahwa Nabi ﷺ bersabda :

(إنّ أعظمَ المسلمين جُرمًا؛ مَن سأل عن شيء لم يُحرَّم، فحُرِّم مِن أجْلِ مسألته)

(Sesungguhnya orang Muslim yang paling besar dosanya adalah yang bertanya tentang sesuatu yang belum diharamkan, lalu diharamkan karena pertanyaannya).” 1

ب- الترجيح بدلالة السياق:

B. Penimbangan Berdasarkan Petunjuk Konteks Ayat:

ومن ذلك ما ذكره في سبب نزول قوله تعالى:

Contohnya juga apa yang disebutkan dalam sebab turunnya firman Allah:

﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ هَمَّ قَوْمٌ أَنْ يَبْسُطُوا إِلَيْكُمْ أَيْدِيَهُمْ فَكَفَّ أَيْدِيَهُمْ عَنْكُمْ﴾ [سورة المائدة: ١١]

Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah nikmat Allah atas kalian ketika suatu kaum hendak menyerang kalian, lalu Allah menahan tangan mereka dari kalian. (Surah al-Mā’idah ayat 11)

فقد ذكر اختلاف المفسِّرين في سبب النزول، لكنه رجَّح نزولها في دفعِ الله محاولة بني النضير قَتْل رسول الله -صلى الله عليه وسلم- لـمّا ذهب لاستعانتهم في ديةٍ تحمَّلها المسلمون جرّاء قَتْل عمرو بن أميّة الضَّمْرِي رجلَين عاهَدَهما النبيُّ -صلى الله عليه وسلم- من بني سُليم، في قصة بئر معونة، 

Ibnu ‘Athiyyah menyebutkan perbedaan pendapat para mufassir dalam sebab turunnya ayat ini, namun ia lebih memilih bahwa ayat ini turun tentang upaya Bani Nadhir membunuh Nabi ﷺ ketika beliau datang kepada mereka untuk meminta bantuan membayar diyat (uang darah) yang ditanggung kaum Muslimin akibat pembunuhan terhadap dua orang dari Bani Sulaim yang telah diberi jaminan oleh Nabi ﷺ, dalam peristiwa Bi’ru Ma‘unah.

ثم رجَّح ابن عطية هذه الرواية في نزول الآية مستندًا إلى سياق الآيات؛ فقال: «وهذا القول يترجَّح بما يأتي بعدُ من الآيات في وصفِ غدرِ بني إسرائيل ونقضِهم المواثيق»

Ibnu ‘Athiyyah menguatkan pendapat ini dengan konteks ayat-ayat setelahnya, ia berkata: “Pendapat ini lebih kuat karena apa yang datang setelahnya berupa ayat-ayat yang menggambarkan pengkhianatan Bani Israil dan pelanggaran mereka terhadap perjanjian.” 2

Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah


Baca lebih nyaman dengan aplikasi rezandroid. Download versi terbaru di Google Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=com.rezaervani.rezandroid

Catatan Kaki

  1. Lihat: al-Muḥarrar al-Wajīz (3/271); dan haditsnya terdapat dalam Shahih al-Bukhari, Kitab al-I‘tiṣām bil-Kitāb was-Sunnah, bab larangan terlalu banyak bertanya…, hlm. 1527, no. 7289; dan dalam Shahih Muslim, Kitab al-Faḍā’il, bab tentang penghormatan kepada Nabi ﷺ…, jilid 4 hlm. 136, no. 2358.
  2. Lihat: al-Muḥarrar al-Wajīz (3/125).


Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.