Keindahan Pembukaan al Baqarah (9)



براعة الاستهلال في سورة البقرة؛ عرضٌ وتحليلٌ

Keindahan Pembukaan dalam Surah Al-Baqarah: Kajian dan Analisis (Bagian Kesembilan)

Oleh : Abdun Nashir Salamah

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Keindahan Pembukaan al Baqarah ini termasuk dalam Kategori Serial Bahasa al Quran

تشريع الفرائض والأحكام:

Penetapan Kewajiban dan Hukum:

لئن كان لفظ الكتاب في قوله تعالى:

Jika lafaz “al-Kitāb” dalam firman Allah :

﴿ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ﴾ [البقرة: ٢] 

“Itulah kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya” (Surah Al-Baqarah ayat 2)

قد أفاد إشارةً لطيفةً إلى موضوع تحريف التوراة والإنجيل بما تضمّنه من وصف الكمال للقرآن وحصانته عن التلاعب والابتذال الذي لحق الكتابَيْن الآخرَيْن على ما تبيّن آنفًا، فإن هذا اللفظ أيضًا قد أفاد إشارةً ألطفَ إلى موضوعٍ آخرَ من موضوعات القرآن وهو تشريع الفرائض والأحكام، وذلك بما دلّ عليه لفظ الكتاب من الفرض والحكم؛ إِذْ يُقال: كَتَب اللهُ كذا؛ أي: فَرَضَه وأوْجَبَه، ويقال أيضًا: لأقضِينَّ بكتاب الله، أي: بحُكمِه

memberikan isyarat halus terhadap tema penyimpangan Taurat dan Injil melalui penggambaran kesempurnaan Al-Qur’an dan kekebalannya dari pemalsuan dan pelecehan sebagaimana yang menimpa dua kitab sebelumnya, maka lafaz ini juga memberikan isyarat yang lebih halus lagi terhadap tema lain dalam Al-Qur’an, yaitu penetapan kewajiban dan hukum. Ini karena kata “kitab” juga menunjuk pada makna kewajiban dan hukum; sebagaimana dikatakan: “Allah telah menuliskan sesuatu”, artinya Dia telah mewajibkannya. Dan dikatakan juga: “Aku akan memutuskan dengan Kitab Allah”, maksudnya dengan hukum-Nya 1.

وقد تناولتْ سورة البقرة كثيرًا من التشريعات في العبادات والمعاملات وبيَّنت أحكامها، وقد استُعمل في بيان وجوب كثيرٍ منها لفظ (كُتِب) كما في قوله تعالى في شأن القصاص:

Surah Al-Baqarah sendiri memuat banyak sekali penetapan hukum dalam bidang ibadah dan muamalah serta menjelaskan ketentuannya. Dalam menjelaskan kewajiban banyak perkara tersebut, digunakan lafaz kutiba (telah diwajibkan). Seperti dalam firman-Nya tentang hukum qishāsh :

﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصَاصُ فِي الْقَتْلَى﴾ [البقرة: ١٧٨]،

“Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalian qishāsh dalam kasus orang-orang yang terbunuh” (Surah Al-Baqarah ayat 178).

وكما في قوله تعالى في شأن الوصية:

Dan firman-Nya mengenai wasiat :

﴿كُتِبَ عَلَيْكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ إِنْ تَرَكَ خَيْرًا الْوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ بِالْمَعْرُوفِ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِينَ﴾ [البقرة: ١٨٠]،

“Telah diwajibkan atas kalian, apabila salah seorang di antara kalian kedatangan (tanda-tanda) kematian, jika dia meninggalkan kebaikan (harta), (agar membuat) wasiat untuk kedua orang tua dan kerabat dengan cara yang baik; ini adalah kewajiban atas orang-orang yang bertakwa” (Surah Al-Baqarah ayat 180).

وقوله تعالى في الصيام:

Juga firman-Nya tentang puasa :

﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ﴾ [البقرة: ١٨٣]،

“Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa” (Surah Al-Baqarah ayat 183).

وقوله تعالى في أمر القتال:

Dan firman-Nya mengenai kewajiban berperang :

﴿كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ﴾ [البقرة: ٢١٦]،

“Telah diwajibkan atas kalian berperang, padahal itu adalah sesuatu yang kalian benci” (Surah Al-Baqarah ayat 216).

وفي إيثار هذا الاستعمال بهذا التعدّد في السورة ترجيحُ أن يكون ذِكْر الكتاب في مستهلّها قد قُصد به الإشارة إلى ما سيأتي فيها لاحقًا من تشريعاتٍ وأحكامٍ لاحتمال اللفظ ذلك على ما تبيّن آنفًا؛ ويكون ذلك -حينئذٍ- من براعة الاستهلال.

Dengan banyaknya penggunaan lafaz ini dalam surah tersebut, lebih kuat kemungkinan bahwa penyebutan kata “kitab” di awal surah dimaksudkan untuk mengisyaratkan bahwa surah ini akan memuat banyak ketentuan hukum dan syariat, sesuai dengan makna kata tersebut seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Maka ini termasuk dalam keindahan pembukaan (bara‘ah al-istihlal).

وإذا ثبتت براعة الاستهلال بلفظ (الكتاب) في حقّ سورة البقرة نفسها لما تضمنته من كثرة التشريعات والأحكام فهي ثابتةٌ في حقّ القرآن جميعًا؛ لما تضمّنه من تشريعات كثيرةٍ أيضًا، لا سيما في المدنيِّ منه؛ إِذْ كان الزمن زمن تشريعٍ وتفصيلٍ للأحكام.

Jika keindahan pembukaan itu terbukti dalam Surah Al-Baqarah melalui penggunaan kata “kitab” karena kandungannya yang penuh dengan berbagai hukum dan ketetapan, maka ia juga berlaku terhadap seluruh Al-Qur’an, karena Al-Qur’an pun secara keseluruhan mengandung banyak ketentuan hukum, terutama pada bagian Madaniyyah-nya, yang diturunkan pada masa pensyariatan dan perincian hukum.

والذي يظهر مما تقدّم أن لفظ (الكتاب) في قوله تعالى: ﴿ذَلِكَ الْكِتَابُ﴾ قد أفاد الإشارة إلى أغراضٍ عديدةٍ كانت لتفوت لو عُبِّر عن التنزيل الإلهيِّ باسمٍ آخرَ غيرِه، وهذا مما يستدلّ به على إعجاز القرآن؛ وأنه تنزيلُ عليمٍ حكيمٍ.

Dari uraian yang telah disampaikan, tampak jelas bahwa lafaz “al-Kitāb” dalam firman-Nya: “Itulah Kitab” telah memberikan isyarat kepada berbagai tujuan penting yang tidak akan tergambarkan seandainya digunakan nama lain untuk menyebut wahyu ilahi ini. Hal ini menjadi salah satu bukti keajaiban Al-Qur’an dan bahwa ia benar-benar berasal dari Dzat Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.

Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah


Baca lebih nyaman dengan aplikasi rezandroid. Download versi terbaru di Google Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=com.rezaervani.rezandroid

Catatan Kaki

  1. Lihat Mu‘jam Maqāyīs al-Lughah, entri: كتب (5/159)


Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.