Batasan-Batasan Interaksi Lisan

ضوابط الكلام بين الرجل والمرأة

Batasan-Batasan Interaksi Lisan antara Laki-Laki dan Perempuan

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Batasan Interaksi Lisan antara Laki-Laki dan Perempuan ini termasuk dalam Kategori Tanya Jawab

السؤال

Pertanyaan:

ما حكم الدين في التحدث مع زميلاتي في الدراسة ومسك أيديهن من دون قصد

Bagaimana pandangan agama tentang berbicara dengan teman perempuan satu kuliah dan menyentuh tangan mereka tanpa sengaja?

الإجابــة

Jawaban:

الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه، أما بعد:

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, keluarga, dan para sahabat beliau, amma ba‘du:

فيقول الله جل وعلا للمسلمين في شأن نساء النبي صلى الله عليه وسلم:

Allah Azza wa Jalla berfirman kepada kaum Muslimin mengenai istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ {الأحزاب: ٥٣} 

“Dan apabila kalian meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari balik tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hati kalian dan hati mereka.” (Surah al-Ahzab ayat 53).

فإذا كان هذا في شأن نساء النبي صلى الله عليه وسلم، والمخاطبون لهن هم أصحابه -رضي الله عنهم- وهن لهم أمهات، فما بالك بغيرهن وغير الصحابة؟

Jika ketentuan ini berlaku untuk para istri Nabi — yang merupakan ibu kaum mukminin — dan orang yang berbicara dengan mereka adalah para sahabat Rasulullah radhiyallahu ‘anhum, lalu bagaimana dengan selain mereka?

فالأصل في خطاب الرجل للمرأة الأجنبية أن يكون على قدر الحاجة، وأن يكون من وراء حجاب، وألا يشتمل على خضوع بالقول، ولا على خلوة بها في مكان منفرد. هذه هي الضوابط التي وضعها خالق الذكر والأنثى، وهو أعلم بما يصلحهما: 

Hukum asal berbicara antara laki-laki dengan wanita asing (bukan mahram) adalah sebatas keperluan saja, dilakukan dari balik tabir (tidak berduaan), tidak dengan suara yang lembut atau menggoda, dan tidak dilakukan dalam ruang tertutup berdua saja. Inilah batasan yang ditetapkan oleh Sang Pencipta laki-laki dan perempuan, yang paling mengetahui apa yang baik bagi mereka. Allah berfirman :

أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ {الملك: ١٤}

“Apakah Allah yang menciptakan tidak mengetahui (yang kalian perbuat), dan Dia Maha Lembut lagi Maha Mengetahui?” (Surah al-Mulk ayat 14).

وأي اتصال بينهما لم تتوفر فيه هذه الضوابط قد يفضي إلى ما لا تحمد عقباه، ولا يخفى عليك أن الحالة التي ذكرتها في سؤالك ليس فيها وفاء بهذه الضوابط، بل فيها ما يؤذن بتجاوزات خطيرة؛ كمسك الأيدي مثلاً، فعليك أن تتقي الله جل وعلا في نفسك، ولا تعرضها لسخط الله، وأن تبتعد عن الاختلاط بهؤلاء النساء الأجنبيات عنك.

Setiap bentuk interaksi antara laki-laki dan perempuan yang tidak memenuhi batasan tersebut dapat menjerumuskan kepada akibat yang buruk. Tidak samar bahwa kondisi yang Anda sebutkan dalam pertanyaan — seperti menyentuh tangan mereka — tidak sesuai dengan batasan syar’i, bahkan tergolong pelanggaran yang berbahaya. Maka bertakwalah kepada Allah terhadap dirimu, jangan sampai engkau menjerumuskan dirimu kepada murka Allah. Jauhilah pergaulan dengan wanita-wanita yang bukan mahram bagimu.

وعليك أيضاً أن تبحث عن مكان تدرس فيه لا يختلط فيه النساء مع الرجال في الدراسة، فإن عجزت عنه وكانت هنالك ضرورة ملجئة أو حاجة ماسة لأن تواصل دراستك في هذا المكان المختلط، فعليك أن تأخذ بالاحتياطات اللازمة من غض الطرف، والاقتصار على قدر الحاجة من مخاطبة النساء، ولا يجوز لك ما وراء ذلك.

Hendaknya engkau juga mencari tempat belajar yang tidak bercampur antara laki-laki dan perempuan. Jika tidak memungkinkan dan terdapat kebutuhan mendesak yang mengharuskanmu melanjutkan studi di tempat campuran tersebut, maka wajib bagimu untuk menjaga pandangan, membatasi pembicaraan dengan wanita hanya sebatas kebutuhan, dan tidak melampaui itu. Selain itu, tidak diperbolehkan melakukan hal-hal yang lebih dari itu.

والعلم عند الله تعالى.

Dan ilmu yang benar hanya milik Allah Ta‘ala.

Sumber: IslamWeb