Hari Arafah Jatuh di Hari Jumat, Apakah Ada Keutamaannya ? (2)



هل من فضل أو ميزة لمجيء عرفة يوم الجمعة ؟

Apakah Ada Keutamaan atau Keistimewaan Jika Hari Arafah Jatuh pada Hari Jumat ? (Bagian Kedua)

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Hari Arafah Jatuh di Hari Jumat, Apakah Ada Keutamaannya ini masuk dalam Kategori Tanya Jawab

Ketiga:

وسئل الشيخ محمد بن صالح العثيمين – رحمه الله – :

Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah pernah ditanya:

هل ورد شيء عن النبي صلى الله عليه وسلم في فضل كون الحج حج الجمعة ؟ .

“Apakah ada riwayat dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang keutamaan ibadah haji yang bertepatan dengan hari Jumat?”

فأجاب :

Beliau menjawab:

لم يرد عن النبي صلى الله عليه وسلم في فضل الجمعة إذا صادف يوم عرفة ، لكن العلماء يقولون : إن مصادفته ليوم الجمعة فيه خير .

Tidak ada riwayat dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang keutamaan hari Jumat jika bertepatan dengan hari Arafah, namun para ulama mengatakan bahwa bertepatan hari tersebut dengan hari Jumat mengandung banyak kebaikan.

أولاً : لتكون الحجة كحجة النبي صلى الله عليه وآله وسلم ؛ لأن الرسول صلى الله عليه وسلم صادف وقوفه بعرفة يوم الجمعة .

  • Pertama: Karena hajinya akan sama seperti haji Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebab beliau melakukan wukuf di Arafah pada hari Jumat.

ثانياً : أن في يوم الجمعة ساعةً لا يوافقها عبدٌ مسلم وهو قائمٌ يصلي يسأل الله شيئاً إلا أعطاه إياها ، فيكون ذلك أقرب للإجابة .

  • Kedua: Pada hari Jumat terdapat satu waktu yang jika seorang hamba Muslim mendapati waktu tersebut dalam keadaan berdiri shalat dan memohon sesuatu kepada Allah, niscaya Allah akan mengabulkannya. Maka hal itu lebih dekat dengan terkabulnya doa.

ثالثاً : أن يوم عرفة عيد ويوم الجمعة عيد ، فإذا اتفق العيدان كان في ذلك خير .

  • Ketiga: Hari Arafah adalah hari raya, dan hari Jumat juga hari raya. Maka jika dua hari raya tersebut bertepatan, maka itu mengandung banyak kebaikan.

Adapun yang terkenal bahwa haji di hari Jumat setara dengan tujuh puluh haji, maka itu tidak benar.

Keempat:

وسئل علماء اللجنة الدائمة :

Para ulama dari Al-Lajnah Ad-Da’imah (Komite Tetap Urusan Fatwa) pernah ditanya:

يقول بعض الناس : إن يوم عرفة إذا صادف يوم جمعة كهذا العام يكون كمن أدى سبع حجات ، هل هناك دليل من السنة في ذلك ؟ .

“Sebagian orang mengatakan bahwa jika hari Arafah bertepatan dengan hari Jumat seperti tahun ini, maka itu seperti orang yang melaksanakan tujuh kali haji. Apakah ada dalil dari sunnah mengenai hal ini?”

فأجابوا :

Mereka menjawab:

ليس في ذلك دليل صحيح ، وقد زعم بعض الناس : أنها تعدل سبعين حجة ، أو اثنتين وسبعين حجة ، وليس بصحيحٍ أيضاً . ” فتاوى اللجنة الدائمة ” ( 11 / 210 ، 211 ) .

Tidak ada dalil shahih dalam hal ini. Sebagian orang mengklaim bahwa hal itu setara dengan tujuh puluh haji, atau tujuh puluh dua haji, namun itu pun tidak benar. Fatawa Al-Lajnah Ad-Da’imah (11/210-211).

وانظر : ” فتح الباري ” ( 8 / 271 ) ، ” تحفة الأحوذي ” ( 4 / 27 ) .

Lihat juga: Fath al-Bari (8/271), Tuhfat al-Ahwadzi (4/27).

Kedua:

هذا ، ولعله من أسباب انتشار هذا الأمر بين الناس أنه ذُكر في كتب الحنفية والشافعية .

Mungkin salah satu sebab tersebarnya anggapan ini di tengah masyarakat adalah karena hal tersebut disebutkan dalam kitab-kitab Hanafiyah dan Syafi’iyah.

قال الحنفية :

Kalangan Hanafiyah berkata:

لوقفة الجمعة مزية سبعين حجة ، ويغفر فيها لكل فرد بلا واسطة .

Wukuf di Arafah pada hari Jumat memiliki keistimewaan setara dengan tujuh puluh haji, dan diampuni seluruh individu tanpa perantara.

وقالوا :

Mereka juga mengatakan:

أفضل الأيام يوم عرفة إذا وافق يوم جمعة ، وهو أفضل من سبعين حجة في غير جمعة . ” رد المحتار على الدر المختار ” ( 2 / 621 ) .

Hari terbaik adalah hari Arafah jika bertepatan dengan hari Jumat, dan itu lebih utama dari tujuh puluh haji di hari selain Jumat. Radd al-Muhtar ‘ala ad-Durr al-Mukhtar (2/621).

وقال الشافعية :

Kalangan Syafi’iyah mengatakan:

وقيل : إذا وافق يوم الجمعة يوم عرفة : غَفر الله تعالى لكل أهل الموقف ، أي : بلا واسطة ، وغير يوم الجمعة بواسطة ، أي : يهب مسيئهم لمحسنهم . ” مغني المحتاج ” ( 1 / 497 ) .

Dikatakan bahwa jika hari Jumat bertepatan dengan hari Arafah, maka Allah akan mengampuni seluruh orang yang hadir di tempat wukuf, yakni tanpa perantara. Sedangkan pada hari Arafah yang tidak bertepatan dengan Jumat, pengampunan diberikan melalui perantara, yakni orang yang berbuat baik akan menjadi sebab bagi diampuninya yang berbuat buruk. Mughni al-Muhtaj (1/497).

Ketiga:

ولا يعني بطلان الحديث أنه ليس لوقوف عرفة يوم الجمعة مزية ، بل قد ذكر ابن القيم رحمه الله عشر مزايا لذلك ، ونوردها لعظَم فائدتها .

Hadits yang batil bukan berarti bahwa wukuf di Arafah pada hari Jumat tidak memiliki keistimewaan. Bahkan Ibnu Qayyim rahimahullah menyebutkan sepuluh keutamaannya, dan kami sebutkan di sini karena besarnya manfaat yang terkandung di dalamnya.

قال – رحمه الله – :

Beliau rahimahullah berkata:

والصواب : أن يوم الجمعة أفضل أيام الأسبوع ، ويوم عرفة ويوم النحر أفضل أيام العام ، وكذلك ليلة القدر وليلة الجمعة ، ولهذا كان لوقفة الجمعة يوم عرفة مزية على سائر الأيام من وجوه متعددة :

Pendapat yang benar adalah bahwa hari Jumat merupakan hari terbaik dalam sepekan, sedangkan hari Arafah dan hari Nahr (Idul Adha) merupakan hari terbaik dalam setahun. Demikian pula malam Lailatul Qadar dan malam Jumat. Oleh karena itu, wukuf di Arafah pada hari Jumat memiliki banyak keutamaan dibandingkan hari-hari lain dari berbagai sisi:

أحدها : اجتماع اليومين اللذيْن هما أفضل الأيام .

Pertama: Berkumpulnya dua hari terbaik, yaitu hari Jumat dan hari Arafah.

الثاني : أنه اليوم الذي فيه ساعة محققة الإجابة ، وأكثر الأقوال أنها آخر ساعة بعد العصر ، وأهل الموقف كلهم إذ ذاك واقفون للدعاء والتضرع .

Kedua: Hari Jumat memiliki waktu mustajab (pasti dikabulkan), yang menurut mayoritas ulama adalah pada akhir waktu setelah Ashar, dan seluruh jamaah haji saat itu sedang berdiri di Arafah berdoa dan memohon kepada Allah.

الثالث : موافقته ليوم وقفة رسول الله صلى الله عليه وسلم .

Ketiga: Hari itu bertepatan dengan hari wukufnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di Arafah.

الرابع : أن فيه اجتماع الخلائق من أقطار الأرض للخطبة ، وصلاة الجمعة ، ويوافق ذلك اجتماع أهل عرفة يوم عرفة بعرفة ، فيحصل من اجتماع المسلمين في مساجدهم وموقفهم من الدعاء والتضرع ما لا يحصل في يوم سواه .

Keempat: Pada hari itu, umat Islam dari berbagai penjuru dunia berkumpul untuk khutbah dan shalat Jumat, yang bersamaan dengan berkumpulnya jamaah haji di Arafah. Maka terjadilah doa dan permohonan dari kaum muslimin di masjid-masjid dan tempat wukuf yang tidak terjadi pada hari lain.

Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah

Sumber: IslamQA.info



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.