
ما الحكمة من تحريم ربا الفضل؟
Apa Hikmah Diharamkannya Riba Fadhl?
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Hikmah Diharamkannya Riba Fadhl ini masuk dalam Kategori Tanya Jawab
السؤال
Pertanyaan
أتمنى الإجابة على السؤال بأسرع وقت لتوضيح الأمر، في حديث رواه البخاري جاء بلال إلى النبي صلى الله عليه وسلم بتمر برني فقال له النبي صلى الله عليه وسلم: (من أين هذا)، قال بلال: كان عندنا تمر رديء فبعت منه صاعين بصاع لنطعم النبي صلى الله عليه وسلم، فقال النبي صلى الله عليه وسلم عند ذلك: أوه أوه عين الربا عين الربا لا تفعل، ولكن إذا أردت أن تشتري فبع التمر ببيع آخر ثم اشتر به.
Saya berharap bisa mendapatkan jawaban secepatnya untuk memperjelas permasalahan ini. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari disebutkan bahwa Bilal datang kepada Nabi ﷺ membawa kurma jenis Barni. Maka Nabi ﷺ bertanya kepadanya, “Dari mana engkau mendapatkan ini?” Bilal menjawab, “Kami memiliki kurma yang buruk kualitasnya. Lalu aku menjual dua sha’ darinya dengan satu sha’, agar kami bisa memberikan makanan yang lebih baik kepada Nabi ﷺ.” Maka Nabi ﷺ bersabda saat itu, “Aah! Aah! Ini adalah riba! Ini adalah riba! Jangan lakukan hal itu! Jika engkau ingin membeli, juallah kurmamu dengan transaksi tersendiri, lalu belilah kurma lain dengan hasil penjualan itu.”
هذا يعني أنه محرم أن نستبدل الذهب القديم بذهب جديد مثلا بدفع الفرق، فما الفرق إذا بعنا الذهب ثم قبضنا المال واشترينا به ذهبا جديدا مع زيادة في المبلغ، أليس الذهب هو نفسه والمال هو نفسه، فلم حرمه رسولنا الكريم عليه الصلاة والسلام، أتمنى توضيح الحكمة من هذا الأمر.
Ini berarti, diharamkan bagi kita menukar emas lama dengan emas baru, misalnya dengan membayar selisihnya. Lalu, apa bedanya jika kita menjual emas terlebih dahulu, menerima uangnya, kemudian membeli emas baru dengan uang tersebut meski harganya lebih tinggi? Bukankah emas itu tetap emas, dan uang tetap uang? Mengapa Rasul kita yang mulia ﷺ mengharamkan hal itu? Mohon penjelasan mengenai hikmah dari larangan ini.
الإجابــة
Jawaban
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه، أما بعد:
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, keluarga, dan para shahabat beliau. Amma ba’du:
فالحديث الذي أشار إليه السائل دليل على تحريم ربا الفضل، وهو بيع شيء من الأموال الربوية بجنسه متفاضلاً كالذهب بالذهب متفاضلاً أو متساوياً مع دفع مبلغ من المال مع الذهب القديم فإن ذلك ربا أيضاً،
Hadits yang disebutkan oleh penanya adalah dalil yang menunjukkan diharamkannya riba fadhl, yaitu menjual sesuatu dari barang ribawi dengan sejenisnya namun tidak seimbang, seperti menukar emas dengan emas secara tidak seimbang, atau meskipun seimbang namun disertai dengan penambahan sejumlah uang bersama emas lama, maka itu pun termasuk riba juga.
أما السؤال عن الحكمة من رواء هذا المنع، فالجواب عنه هو أن العلماء اختلفت أراؤهم فيها، وقد نقل الشيخ الدكتور عمر المترك رحمه الله في كتابه الربا والمعاملات المصرفية شيئاً من أقوالهم فيقول: فمن قائل إن الحكمة وضع حد لنظام المقايضة والانتقال إلى نظام البيع واستخدام النقود عاملاً وسيطاً في التعامل،
Adapun pertanyaan mengenai hikmah di balik larangan ini, maka para ulama berbeda pendapat mengenainya. Syaikh Dr. ‘Umar Al-Mutrak rahimahullah dalam kitabnya Ar-Riba wal Mu‘āmalāt Al-Mashrafiyyah telah menukil beberapa pendapat mereka. Di antaranya, ada yang mengatakan bahwa hikmahnya adalah untuk membatasi sistem barter (tukar-menukar barang) dan berpindah kepada sistem jual beli yang menggunakan uang sebagai alat tukar dalam transaksi.
كما قال عليه الصلاة والسلام لبلال
Sebagaimana Nabi ﷺ bersabda kepada Bilal :
(بع الجمع (التمر الرديء) بالدراهم واشتر بالدراهم جنيباً (التمر الجيد).
“Juallah kurma jelek itu dengan uang dinar atau dirham, lalu belilah kurma yang bagus dengan uang tersebut.”
وفي هذا تنظيم اقتصادي، وذلك أن مصالح العباد لا تنظم إلا بالتجارات والحرف وترويج التجارة وتسويق السلع وتشغيل الأموال وتقليبها.
Dalam hal ini terdapat pengaturan secara ekonomi, karena kemaslahatan manusia tidak akan terwujud kecuali dengan perdagangan, kerajinan, pengembangan usaha, pemasaran barang dagangan, perputaran uang, serta pengelolaan harta.
ومن قائل إن الحكمة من التحريم من باب سد الذرائع لأن الوسائل لها أحكام الغايات، وذلك أن ربا الفضل قد يجر إلى ربا النسيئة وينشئ في الناس عقلية من نتائجها اللازمة شيوع المراباة، فإن من باع جنساً بجنسه حالاً متفاضلاً قد يجره الطمع إلى أن يبيعه إياه نسيئة بأكثر وأعلى ثمناً، وهذا هو حقيقة الربا. انتهى. بتصرف.
Ada pula yang berpendapat bahwa hikmah dari pengharaman ini adalah dalam rangka menutup pintu (saddu adz-dzari‘ah), karena sarana itu hukumnya mengikuti tujuan. Riba fadhl bisa menjadi jalan menuju riba nasi’ah. Hal ini akan menumbuhkan pola pikir di kalangan masyarakat yang pada akhirnya menyebarkan praktik riba secara luas. Karena orang yang menjual barang sejenis secara kontan namun tidak seimbang, bisa jadi terdorong oleh ketamakan untuk menjualnya secara tempo dengan harga lebih tinggi, dan inilah hakikat riba.
— Selesai, dengan sedikit penyesuaian —
هذا وسواء ظهرت لنا الحكمة من تحريم ربا الفضل أو لم تظهر فإن من شأن المسلم التسليم لأمر الله والانقياد له ولو لم تظهر له الحكمة من أمره ونهيه،
Demikian pula, apakah hikmah dari diharamkannya riba fadhl itu telah tampak jelas bagi kita atau belum, maka kewajiban seorang muslim adalah tunduk dan menerima perintah Allah serta patuh terhadap larangan-Nya, meskipun hikmah dari perintah atau larangan itu belum tampak baginya.
يقول عمر رضي الله عنه:
Sebagaimana perkataan ‘Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu:
إلا أن آخر القرآن كان تنزيلاً آية الربا، ثم توفي رسول الله صلى الله عليه وسلم قبل أن يبين لنا، فدعوا الربا والريبة. انتهى،
“Sesungguhnya ayat terakhir yang diturunkan adalah ayat tentang riba. Kemudian Rasulullah ﷺ wafat sebelum menjelaskan kepada kita secara rinci. Maka, tinggalkanlah riba dan tinggalkan pula apa-apa yang menimbulkan keraguan bagi kalian.” — Selesai Kutipan —
أي دعو ما تعلمون أنه ربا وما تستريبون فيه.
Maksudnya: tinggalkan apa yang kalian ketahui sebagai riba, dan tinggalkan pula apa yang kalian ragukan sebagai riba.
والله أعلم.
Dan Allah Maha Mengetahui.
Sumber : IslamWeb
Leave a Reply